Kamis, 2 Oktober 2025

Bermain dalam Film Horor, Dewi Rezer Punya Pengalaman Mistis

Aktris Dewi Rezer mendapat pengalaman mistis saat bermain film horor Pontien (Pontianak Untold Story).

Penulis: Rahmat Patutie
Editor: Sanusi
Tribunnews.com/Adiatmaputra Fajar
Dewi Rezer 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktris Dewi Rezer mendapat pengalaman mistis saat bermain film horor Pontien (Pontianak Untold Story). Dewi satu di antara pemain film layar lebar yang mengambil lokasi syuting di hutan Pontianak dan Jakarta itu.

"Pengalaman mistis dari awal kami sudah ditakutin, jadi kami ketakutan. Aku jadi gak bisa tidur. Tapi saya enggak apa-apa," ujar Dewi kepada wartawan di bilangan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa (4/8/2015).

"Ada kru-kru yang dikerjain, dimimpiin, ada pintu yang tiba-tiba roboh," ucap Dewi menambahkan.

Dalam film itu, Dewi dapat karakter peran sebagai seorang aktivis lingkungan. Ia juga harus membantu mencari kakaknya yang hilang dalam hutan di Pontianak. "Ceritanya mengenai horor tapi bukan horor sensasi seperti zaman sekarang. Tetapi ke isu-isu lingkungan hidup," kata dia.

Perempuan memiliki nama lengkap Franzezcka Gabriella Dewi Rezer ini dapat sedikit melepas lelah setelah menyelesaikan proses syuting yang memakan waktu sekitar satu bulan.

"Saya baru beres syuting film, akhir tahun atau tahun depan tinggal tunggu kabar rilis film itu," ujarnya.

Sebelumnya, Tak lama lagi, pencinta film horor nasional bakal disuguhkan Film Horor Movie Pontien (Pontianak Untold Story).

Sutradara Film Horor Movie Pontien, Agung Trihatmodjo mengatakan, film ini akan tayang sekitar satu setengah bulan setelah syuting dan ditayangkan di bioskop seluruh Indonesia. Lokasi syuting di Pontianak dan Bengkayang.

"Lokasi yang bisa kami dapatkan sekitar 10 persen di Kota Pontianak dan 10 persen paling jauh di Kabupaten Bengkayang di daerah Sungai Raya Kepulauan. Di sana kondisi hutannya masih bagus dengan pohon-pohon yang besar. Kalau di Pontianak, kita hanya menjual pariwisata," ujar Agung beberapa waktu lalu.

Agung yang merupakan putra asal Kota Pontianak menjelaskan, Pontien ini terinspirasi nama Pontianak yang berasal dari kata hantu yang hingga kini menjadi bahan pembicaraan di Indonesia. "Artinya, kalau kita cari di Google satu-satunya kota yang memiliki identik dengan nama hantu, cuma di Pontianak," ujarnya.

Selain itu, sejarah Pontianak telah diakui beberapa sejarawan- sejarawan luar seperti Belanda, Jepang dan negara lain. "Memang untuk unsur sejarah dalam film ini, hanya mencangkup 10-20 persen," katanya.

Agung menuturkan, film ini berbeda dengan yang lain. Film horor Indonesia banyak mengangkat cerita yang menjadi buah bibir. Di dalamnya tak ada nilai sejarah. Hanya menceritakan pembunuhan dan hantunya penasaran menghantui orang lain.

"Untuk film ini, ada nilai unsur sejarah yang lebih menceritakan turun-menurun, tentang bagaimana Kota Pontianak dan berasal dari Kuntilanak. Terus ada perperangan antara Sultan waktu menembakan meriam ke segitiga bersiku itu dan akhirnya kenapa dikasih nama Pontianak," jelasnya.

Selama ini, kata Agung, Indonesia juga kerap menggarap film horor yang identik dengan unsur erotis. Ia memastikan, film horor yang akan digarap di Kalbar ini tak akan ada unsur erotis. "Kita mengutamakan unsur cerita. Ketika orang percaya bahwa Pontianak ini punya nilai horor masih kuat dan sejarah tentang hantu masih ada, maka itulah yang akan kita angkat dalam berfilman ini. Benar tidak masih ada relitas seperti itu," tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga menyinggung tetang kondisi lingkungan. Keberadaan hutan rindang di Kalbar yang dikenal seluruh dunia kini tak lagi sesuai dengan fakta.

"Hutan kita sekarang ini sudah hilang. Logika sederhananya adalah, ketika hutan rusak jangankan manusia hantu juga marah," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved