Minggu, 5 Oktober 2025

Slamet Rahardjo Ingin Namanya Dikenang Karena Film

Slamet Rahardjo memilih jalan hidup sebagai seniman. Dia mengaku bangga menekuni profesinya tersebut karena menjadi pribadi merdeka.

Penulis: Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS/JEPRIMA
Ketua Yayasan IKJ sekaligus Aktor Slamet Rahardjo Djarot saat ditemui di Gedung Rektorat Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Jakarta Pusat, Senin (1/6/2015). Slamet Raharjo memaparkan beberapa agenda HUT ke 45 IKJ diantaranya acara Open House yang akan berlangsung pada 5-6 Juni 2015. (Tribunnews/Jeprima) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Slamet Rahardjo memilih jalan hidup sebagai seniman. Dia mengaku bangga menekuni profesinya tersebut karena menjadi pribadi merdeka.

Dia memulai karier pada 1968 di bidang teater dengan turut bergabung dalam Teater populer bersama Teguh Karya. Berawal dari teater ini, jiwa seni Slamet Rahardjo tumbuh berkembang hingga akhirnya, dia turut membintangi dan membidani lahirnya sejumlah film.

Film tersebut diantaranya Badai Pasti Berlalu, Laskar Pelangi, Sang Pencerah, dan Filosofi Kopi. Bahkan tak hanya bermain di Layar Lebar, dia juga merambah bermain di sejumlah sinetron seperti Para Pencari Tuhan.

Memet, panggilan kecil Slamet Rahardjo, mengaku film merupakan cara dia mengabdi bagi bangsa Indonesia. Melalui film, dia ingin agar namanya dikenang selalu oleh masyarakat. Sehingga, dalam berkecimpung di produksi film, baik sebagai pemain atau sutradara, dia sangat selektif.

"Kalau saya mati, saya bisa bangga kepada anak-anak. Saya tidak pernah main film jelek dan buat film jelek," tutur salah satu Dosen IKJ tersebut ditemui di Gedung Arsip Nasional, Jakarta, Rabu (10/6/2015) malam.

Sebagai seorang yang berpengalaman di perfilman nasional, dia mengaku memberikan dukungan kepada para sineas untuk mengembangkan diri. Dia mendukung dengan terlibat secara langsung di Denpasar Film Festival dan Jakarta Film Festival.

Menurut dia, film perpaduan karya cipta seni. Sementara, bintang film merupakan kombinasi antara seorang seniman dan teknisi. Dia mengaku hanya terlibat di film yang mempunyai skenario dan jalan cerita yang bagus.

Pada tahun 2016, dia akan terlibat di produksi film Buffalo Boys. Film tersebut bercerita mengenai kecintaan terhadap Indonesia. Sayang, dia belum bisa menjelaskan secara detail.

"Ini film bercerita tentang Indonesia, tetapi dibuat oleh orang luar. Saya bermain sebagai pemeran utama kedua. Baru Januari 2016 diproduksi," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved