Rabu, 1 Oktober 2025

Hukuman Mati

Lukman Sardi Bilang Perlu Ada Hukuman Mati sekaligus Miris

Ia juga tak memungkiri harus ada kekuatan hukum yang bisa membuat jera para pelaku kejahatan penyalahgunaan narkoba

Editor: Fajar Anjungroso
Tribunnews.com/Achmad Rafiq
Aktor Sekaligus Sutradara Film, Lukman Sardi, ketika ditemui usai press screening film Di Balik 98, di Djakarta Theater, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (7/1/2015). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bicara soal hukuman mati yang diberlakukan oleh pemerintah Indonesia terhadap para pelaku kejahatan penyalahgunaan narkoba, artis peran Lukman Sardi (43) merasakan dilema, setuju atau tidak setuju.

"Ini dilema yang terjadi. Dari sisi kemanusiaan, gue agak miris. Bayangin, dia tuh (terpidana hukuman mati) sudah tahu mau meninggal kapan. Tapi, di satu sisi, dia itu juga bikin mati banyak orang," ujar Lukman dalam wawancara di Universitas Esa Unggul, Arjuna Utara, Jakarta Barat, Rabu (29/4/2015).

Namun, lanjut Lukman, ia juga tak memungkiri harus ada kekuatan hukum yang bisa membuat jera para pelaku kejahatan penyalahgunaan narkoba. "Gue juga pengin orang itu (pelaku kejahatan tersebut) jera," kata ayah dari tiga anak ini.

Kendati baginya hukuman mati tersebut dilematik, menurut Lukman, ia mengerti dan paham mengapa hukuman mati diadakan. "Kadang-kadang hukum dibentuk karena memang ada keperluan," katanya lagi.

Bahkan, sambung Lukman, Malaysia pun melaksanakan hukuman mati terhadap pelaku kejahatan penyalahgunaan narkoba. "Malaysia waktu itu pernah (melaksanakan) hukum mati," ucapnya.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved