Bimbim Slank Bicara Hukuman Mati
Bimbim yang mewakili teman-temannya mengaku setuju dengan hukuman mati yang diberikan. Ia mengaku para pengedar tersebut harus dihukum maksimal.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Semenjak turun langsung menjadi relawan dua jari dan mendukung Presiden terpilih Joko Widodo, Grup Band Slank mulai aktif mengikuti permasalahan politik di Indonesia.
Mereka juga tak lepas mengamati kasus hukuman mati bagi pengedar narkoba, terorisme, dan koruptor.
Bimbim yang mewakili teman-temannya mengaku setuju dengan hukuman mati yang diberikan. Ia mengaku para pengedar tersebut harus dihukum maksimal.
"Setuju, bagi gua narkoba, terorisme, koruptor adalah kejahatan yang luar biasa. Jadi harus dihukum maksimal," kata Bimbim saat ditemui di Markas Slank Jalan Potlot, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Rabu (11/3/2015).
Dirinya mengaku Slank sudah berulang kali memberitahu pemerintah lewat lagu dan bertemu langsung. "Gua selalu bilang kalau ketemu KPK, Kejaksaan dan bilang hei ayo dong hukum berat mereka. Kata mereka bisa, gua setuju dengan hukuman maksimal," tuturnya.
Pemilik nama Bimo Setiawan tersebut juga mendukung Basuki Tjahja Purnama atau Ahok untuk tak takut terhadap hak angket yang diajukan DRPD. Jika memang Gubernur DKI Jakarta mengaku benar maju saja terus.
"Gua seneng liat perseteruan, seru aja. Pak Ahok jangan takut biarin aja, justru forum hak angket malah topeng-topeng akan terbuka. Kalau kita enggak salah, ngapain takut maju aja," ucap Bimbim. (Wartakotalive.com/Wahyu Tri Laksono)