John Legend-Chrissy Teigen Bagi Makanan Gratis untuk Demonstran
E! Online mengabarkan, pasangan ini menyewa sejumlah food trucks untuk memberikan makanan gratis kepada para demonstran.
Penulis:
Daniel Ngantung
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa pekan terakhir Kota New York diwarnai aksi demonstrasi warganya yang memprotes keputusan Dewan Juri untuk tidak mendakwa seorang polisi kulit putih atas kematian seorang pria kulit hitam.
Kasus ini rupanya juga menuai perhatian dari pasangan selebritas penyanyi John Legend dan istrinya, model Chrissy Teigen.
E! Online mengabarkan, pasangan ini menyewa sejumlah food trucks untuk memberikan makanan gratis kepada para demonstran.
Ini sebagai bentuk apresiasi mereka untuk para demonstran yang tak lelah menuntut ditegakkannya keadilan di Amerika.
Melalui Twitter, Kimchi Taco, salah satu food truck yang disewa pasangan tersebut, sempat berkicau, mengapresiasi kebaikan hati pasangan yang menikah setahun lalu itu.
"So much love for the super generous & thoughtful @chrissyteigen @johnlegend for their support. #BlackLivesMatter Now come get fed!," tulis Kimchi Taco.
Namun, John dan Chrissy tidak hadir ketika food truck sewaannya itu memberikan makanan gratis kepada demonstran.
"@KimchiTruck @johnlegend seandainya kami bisa berada di sana!! Terima kasih telah ikut berpartisipasi," tulis Chrissy.
Tindakan amal pasangan ini tidak berhenti di situ saja. Mereka menyumbangkan makanan sisa untuk para tunawisma sebagai bagian dari program feedprojects.org.
Chrissy dan John bukanlah satu-satunya selebritas yang angkat suara menuntut keadilan untuk Eric Garner, pemuda korban penembakan itu.
Pebasket kondang LeBron James mengenakan kaus hitam bertuliskan "I Can't Breathe" (Aku tidak bisa bernapas) di lapangan sebelum beraksi. Kalimat itu bereferensi pada kalimat terakhir Eric sebelum tewas.
"Seharusnya, kita sebagai masyarakat harus memberikan yang terbaik bagi satu sama lain. Tidak peduli ras mu apa. Yang terpenting, kita bisa memberikan dukungan kepada keluarga (Eric) karena itulah yang mereka butuhkan," kata LeBron.
Sebuah tayangan video telepon seluler yang direkam seorang pejalan kaki yang memperlihatkan seorang polisi bernama Daniel Pantaleo menahan Eric Garner di ruas jalan Kota New York, Amerika Serikat. Kasus ini diketahui terjadi Juli silam.
Dalam insiden itu, Eric yang berusia 43 tahun terdengar berseru, "Saya tidak bisa bernapas!" saat Pantaleo berupaya membekuk dengan menahan leher.
Tim forensik Kota New York mengatakan kematian Eric disebabkan tekanan pada dada saat ditahan polisi. (Daniel Ngantung)