Kamis, 2 Oktober 2025

Nadia Mulya Antara Karier dan Rumah Pandai

Bagi Nadia, terlibat dalam yayasan Rumah Pandai Terang Indonesia adalah sebuah panggilan batin

Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Fajar Anjungroso
Super Ball/Feri Setiawan
Model, aktris, dan presenter Indonesia, Nadia Mulya berpose pada acara running training & running clinic di Sarinah, Jakarta, Minggu (28/9/2014). Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan dukungan oleh Inspiro kembali menggelar running training dan running clinic untuk kali kedua pada hari minggu, 28 September 2014 di Sarinah, Jl. Mh. Thamrin No. 11 Jakarta, sebagai rangkaian kegiatan Jakarta Marathon 2014 dan pemanasan jelang lomba. (Super Ball/Feri Setiawan) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Daniel Ngantung

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kesibukan presenter dan aktris Nadia Mulya beberapa bulan terakhir semakin menjadi-jadi. Di samping pekerjaan, pikiran ibu dua putri ini juga tercurah pada Rumah Pandai Terang Indonesia, sebuah yayasan sosial untuk membantu dan memberdayakan masyarakat yang terkena dampak bencana alam melalui pendidikan non-formal.

Yayasan ini didirikan oleh Kanaya Tabitha, didukung oleh Nadia bersama Aline Adita. Di yayasan ini, Nadia sendiri memiliki tugas khusus sebagai perekrut tenaga-tenaga baru.

"Tugasku mirip HRD yang menyeleksi dan merekrut orang yang mau bekerja di yayasan ini.
Tentunya kami ingin mereka yang terlibat dalam yayasan adalah kaum profesional sehingga visi dan misi dapat terealisasi dengan maksimal," kata Nadia saat ditemui Tribunnews.com beberapa waktu lalu.

Tidak mau suam-suam kuku, Nadia yang juga dikenal sebagai penulis buku gaya hidup sosialati itu sempat kewalahan membagi waktu antara pekerjaanya di industri hiburan dan Rumah Pandai. Apalagi ia masih memiliki "hutang" merampungkan dua bukunya, buku kelima dan keenam. Namun seiring waktu berjalan, manajemen waktu bukanlah masalah lagi saat ini.

"Porsinya 90 persen - 90 persen. Padat dan seimbang," ujarnya tersenyum.

Bagi Nadia, terlibat dalam yayasan Rumah Pandai Terang Indonesia adalah sebuah panggilan batin. Dengan kapasitas yang ia miliki, Nadia merasa masih mampu memberi bantuan yang bukan sekedar barang.

"Dulu memberi sumbangan kalau ada yang mengajak saja. Tapi kelamaan aku merasa itu sepertinya tidak cukup. Sekarang aku bertekad untuk aktif membantu secara kontinu," ungkap kontestan Puteri Indonesia 2004 itu.

Sejak berdiri, Rumah Pandai Terang Indonesia sudah menjangkau korban erupsi gunung Sinabung dan beberapa lokasi bencana lainnya. Di sana, didirikan sebuah perpustakaan sebagai lokasi pengganti sementara sekolah yang hancur sekaligus tempat melepas trauma dan kepenatan.

Belakangan Nadia dan timnya sedang fokus berekspansi ke kawasan timur, seperti Nusa Tenggara Timur dan Timor Timur.

"Kami berencana ingin memberi bantuan mesin tenun untuk memberdayakan perempuan di sana," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved