Senin, 6 Oktober 2025

Perempuan Berpakaian Minim Resahkan Warga Sekitar Rumah Karaoke Milik Charly VHT

Sejak karaoke yang didirikan Charly tersebut, perempuan berpakaian dengan bagian dada atau punggung sedikit terbuka meresahkan warga sekitar.

DOKUMEN TRIBUNNEWS.COM
Oscar lawalata dan Tulus 

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Tiga spanduk terbentang di sepanjang Jalan Tenjolaya, Kecamatan Tarogongkidul, Garut, Senin (15/9/2014). Isi spanduk tersebut ditulis dalam bahasa Sunda.

Membaca ketiga spanduk itu, menyebut sebuah tempat hiburan karaoke. Di lokasi itu, memang ada sebuah karaoke yang didirikan di Swiss van Java bernama "Karaoke Keluarga Charly VHT".

Saat didirikan pertamakali, waktu itu pemusik Charly Van Houten yang juga vokalis Setia Band mendirikan karaoke terbesar di Garut tersebut sebagai tempat karaoke keluarga yang bebas minuman beralkohol dan narkoba.

Masih di lokasi di kawasan Jalan Tenjolaya, yang berdekatan dengan karaoke Charly, ada Taman Makam Pahlawan dan permukiman penduduk.

Selama ini, Jalan Tenjolaya menjadi jalan ke luar dari kawasan Swiss van Java. Para pengunjung yang datang ke kawasan Swiss van Java selalu keluar melewati jalan tersebut setelah masuk dari arah Jalan Cimanuk.

Di seberang Swiss van Java, melalui Jalan Tenjolaya terdapat pemakaman umum, Taman Makam Pahlawan Tenjolaya, permukiman, dan masjid. Bahkan, dinding tempat karaoke berdempetan dengan dinding SD Islam Terpadu HOS Cokroaminoto yang lokasinya berada di Jalan Tenjolaya itu.

Satu dari tiga spanduk yang terpasang di jalan itu, bertuliskan, "Wilujeng mulih ka bumina masing-masing. Hatur nuhun tos ngalangkung ka Jalan Tenjolaya. Kade tong ngebut bisi nabrak, komo bari mabok mah. Kumaha tos bahagia nyanyi di 'Karoke keluarga' teh? Kade tong hilap ka anak pamajikan atawa indung jeung dulur awewe."

Isi spanduk yang ditulis dalam bahasa Sunda itu bila diterjemahkan atau diartikan ke dalam bahasa Indonesia, artinya "Selamat datang ke rumahnya masing-masing. Terima kasih telah melewati Jalan Tenjolaya. Awas, hati-hati jangan mengebut, apalagi sambil mabuk. Bagaimana, sudah bahagia bernyanyi di "karaoke keluarga"? Jangan lupakan anak dan istri, atau ibu dan saudara perempuan."

Spanduk kedua bertuliskan "Alhamdulillah, warga Tenjolaya, pengusaha kawasan Swiss Van Java, oge konsumena hoyong ka surga, alim ka naraka. Komo mun ngaku agama Islam mah,"

Arti spanduk yang juga ditulis dalam bahasa Sunda tersebut dalam bahasa Indonesia menyatakan, bahwa warga Tenjolaya, pengusaha kawasan Swiss Van Java, dan konsumennya ingin masuk surga, tidak mau ke neraka. Apalagi jika mengaku beragama Islam.

Spanduk ketiga menyatakan permohonan warga di Jalan Tenjolaya untuk mendapat perlindungan dan meminta pertolongan dari sejumlah pihak. Isi spanduk berbahasa Sunda tersebut adalah "Pak Bupati, Pak Wabup, Anggota Dewan, Pak Polisi, Pak Tentara, Pak Jaksa, Pak Hakim, tulungan Abi sadayana warga Tenjolaya, bisi "ditangkap" jeung "disikat". Sieun pisan da abi mah rakyat alit."

Seorang ibu, warga Tenjolaya mengatakan, sejak karaoke yang didirikan Charly tersebut, perempuan berpakaian dengan bagian dada atau punggung sedikit terbuka serta panjang roknya di atas lutut kerap terlihat berjalan di sekitaran jalan itu. Perempuan-perempuan tersebut, menurut si ibu kerap terlihat hampir setiap malam, terutama pada malam Sabtu dan Minggu.

"Dari depan rumah saja sudah terlihat. Pakaiannya tidak sopan sekali perempuan-perempuan itu, mungkin pemandu lagu atau perempuan apalah. Apalagi di dekat situ ada makam leluhur kami dan makam pahlawan. Ini sungguh mempermalukan para pahlawan dan leluhur kami," kata ibu yang enggan menyebutkan namanya tersebut, Senin (15/9/2014).

Tidak hanya itu, kata ibu berjilbab ini. Sejumlah laki-laki dan perempuan kerap terlihat berjalan di jalan tersebut tak jauh dari lokasi Karaoke Keluarga milik Charly, sambil tertawa lepas pada tengah malam. Satu diantara laki-laki atau perempuan itu memegang sebuah botol.

Kadang terlihat pula ada laki-laki dan perempuan yang menepikan mobil atau motornya di pinggir Jalan Tenjolaya. Setelah turun dari mobil atau motornya, kemudian mengobrol sambil berpelukan sambil duduk di atas motor atau di atas kap bagian depan mobil itu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved