Jurus Ayu Diah Pasha Racuni Generasi Muda Cinta Batik
Ajang Pemilihan Putra-Putri Batik Nusantara 2013 mampu menjadi kendaraan untuk menyebarkan racun cinta batik di kalangan generasi muda.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ayu Diah Pasha, Ketua Panitia Putra Putri Batik Nusantara, menilai ajang Pemilihan Putra-Putri Batik Nusantara 2013 mampu menjadi kendaraan untuk menyebarkan racun cinta batik di kalangan generasi muda.
"Kalau bukan generasi muda siapa lagi. Saya yakin setiap insan di Indonesia pasti jatuh cinta dengan batik. Apalagi tahu filosofinya," ucapnya, Rabu, (2/10/2013), dalam jumpa pers malam final Pemilihan Putra-Putri Batik Nusantara 2013, di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat.
Keberhasilan penyelenggaraan tersebut, lanjut dia, membuka kemungkinan yang luas dalam mempromosikan kebudayaan dan pariwisata internasional. Dengan bekal beragam ilmu pengetahuan dan keterampilan mengenai batik, mereka secara bergantian turut melestarikan batik di dalam maupun di luar negeri.
"Karena batik itu karya adiluhung Indonesia. Dan, putra-putri ini adalah pewaris tongkat estafet melestarikan batik Indonesia," ucapnya bintang film "Cinta Tapi Beda" tersebut.
Dengan menumbuhkan rasa cinta dan kebanggaan pada generasi muda terhadap batik nusantara, juga dinilai dapat meningkatkan kualitas industri batik itu sendiri, sekaligus berdampak positif terhadap perekonomian nasional.
"Sekarang, batik sudah jadi life style Indonesia. Dan, batik tidak hanya bisa diaplikasikan sebagai fashion. Tapi bisa jadi aksesori, interior, dan sebagainya. Jadi, nantinya industri batik bisa maju," tandasnya.