Endah N Rhesa Bikin Lokasi Tongkrongan di Pamulang

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Endah Widiastuti dan Rhesa Aditya sibuk dengan project barunya. Tapi, bukan project musik yang sudah menjadi makanan sehari-harinya. Pasangan suami-istri membuat tempat tongkrongan untuk fans dan musisi lain lain berkreativitas.

Untuk itu, mereka kemudian menyewa ruko (rumah kantor) di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan. Tempatnya tidak besar dan sederhana. Kapasitas ruko tersebut mungkin hanya bisa menampung sekitar 40 orang.

"Maunya jadi base camp, pengin banyak kegiatan dilakukan di sana. Bikin workshop, jamming dengan teman-teman musisi lain. Dan, ternyata anak-anak muda di seputaran Pamulang punya potensi," ucap Endah, saat ditemui di Gandaria City, Jakarta Selatan.

Supaya nyaman dan menyenangkan ruko itu juga melayani tamu-tamunya yang datang dengan aneka jenis minuman dan makanan. Konsepnya seperti rumah. Endah N Rhesa menamakan tempat itu EAR House. Sejumlah properti di rumahnya dipindahkan ke ruko.

Sejoli itu tidak mencari keuntungan atas base camp yang rencananya dibuka September mendatang. Namun, mereka berharap tempat itu bisa membiayai dirinya sendiri. Ia juga mempekerjakan mahasiswa untuk melayani tamu-tamu yang datang.

"Kami tarik anak kuliahan. Kerjanya enggak berat, tapi bantu perekonomian mereka. Lagipula dekat dengan kampus. Tapi spirit tempat itu kami kepengin bikin komunitas yang solid dalam berkreativitas. Kemudian menuangkan ide serta gagasan" lanjut Endah.

Siapa saja boleh datang. Agenda workshop, misalnya seminar tentang penulian lagu yang digelar di sana, tidak hanya diikuti oleh fans atau musisi yang terlibat proyek bersama Endah N Rhesa. Semua orang boleh berkumpul, kemudian berdiskusi tentang banyak hal. Bahkan di luar musik sekalipun.

Endah N Rhesa tidak melulu berpikir soal uang. Melalui tempat itu, mereka punya keinginan memberikan kontribusi untuk masyarakat dalam cakupan komunitas. Menyediakan wadah untuk anak-anak muda dalam berkreativitas.

"Pulang dari Midem, sebuah festival (musik) di Perancis, mungkin orang berpikir untuk go interntional. Tapi, pelajaran yang kami  dapat, kami berpikir apa yang kami lakukan untuk komunitas lokal. Saya umur 30 tahun, Rheza juga 30 tahun, berapa lama lagi saya hidup? Karena itu, saya dan Rhesa ingin berbuat sesuatu untuk orang lain," tandasnya.