Kisah Inspiratif Anak Negeri , 12 Menit untuk Selamanya
mengangkat kisah sebuah kegiatan Marching Band untuk pertama kalinya di Indonesia

Mengangkat Marching Band ke Layar Lebar,
TRIBUNNEWS.COM JAKARTA- Melihat judul 12 Menit untuk selamanya mungkin banyak orang akan bertanya-tanya apa arti 12 Menit untuk selamanya.
Judul ini menurut sang produser, film Regina Septtapi dari Big Pictures Production , mengangkat kisah sebuah kegiatan Marching Band untuk pertama kalinya di Indonesia serta merupakan kisah keberhasilan sebuah grup marching band daerah yang karena kegigihannya berhasil memenangkan kompetisi tingkat nasional.
Benang merah dalam tema ini menurut Regina ada lebih pada bentuk kerjasama dan kekompakan yang patut menjadi tontonan terutama para generasi muda.
Film yang akan mulai digarap Saputra Sabtu (22/12/2012) diangkat dari sebuah kisah nyata yang kemudian dituliskan dalam skenario yang dramatis namum menginspirasi dan kemudian digarap oleh sutradara Hanny Saputra yang dikenal sukses dengan garapan filmnya “Heart” yang berhasil mengangkat nama Acha Septirasa dan Erwin.
Dalam 12 menit untuk selamanya dikisahkan konflik anak-anak Bontang yang ikut dalam Marching Band. Anak-anak yang ikut dalam grup ini datang dari berbagai latar belakang . Selain padatnya jadwal latihan yang berat dan keras dalam Marching band yang diwakili oleh tokoh-tokoh bernama Elaine, Tara dan Lahang berusaha meraih mimpi besarnya melalui grup dan juga menyelesaikab problema kehidupannya masing-masing yang juga rumit.
Pemeran dalam film 12 menit yang menghabiskan dana sekitar Rp 11 miliar masing-masing tokoh untuk tokoh anak-anak diperankan oleh putera daerah, sementara tokoh pelatih marching band diperankan oleh Titi Syuman ,Sedang pemeran lainnya diperankan antara lain oleh Ninik L Karim, artis serta aktor terkemukan lainnya.
Regina yakin film yang digarap dan akan mulai tayang saat liburan sekolah April mendatang , akan menjadi folm teladan bagi anak-anak. Terlebih lagi film ini diangkat dari sebuha kisah nyata yang diadaptasi untu sebuah film.
Pada kesempatan yang sama sang sutradara Hanny Saputra mengaku untuk pertama kali saat dihubungi untuk menyutradarai film ini agak ragu apakah sebuah kisah Marching Band bisa diangkat ke sebuah film ?
Ternyata kata Hanny setelah menyaksikan sendiri latihan dan penampilan Marching Band asal Bonrang di pentas, , saya merinding dan yakin film ini layak tonton dan patut diacungkan jempol
Semangat anak-anak daerah yang pantang menyerah berkat latihan panjang yang berat dan keras menjadikan mereka pribadi-pribadi yang luar biasa . Latar belakang ekonomi dan kondisi anak daerah tidak menjadikan mereka kampungan . “ Saat mereka tampil mereka suda tampil indentitas mereka anak daerah sama sekali tidak kelihatan . Mereka tak ubahnya anak-anak kota dan tampil dengan penuh percaya diri . “ Tidak heran bila Marching Band Bontang menjadi juara umum nasional selama 10 tahun berturut-turut .” kata Hanny.