Dua Hari Mulai Besok, Musisi Jazz Dunia Manggung di Batam
Dua hari mulai besok, sederet musisi jazz muda dunia bakal menggelar konser Asean Jazz Festival (AJF) di Pantai Harbour Bay, Batam.
Laporan Wartawan Tribun Batam, Candra P. Pusponegoro
TRIBUNEWSBATAM.COM, BATAM - Asean Jazz Festival (AJF) ke-5 yang akan dihelat di kawasan pantai Harbour Bay Batam Kepri, menampilkan seluruh musisi jazz muda dunia.
Jumat dan Sabtu (22-23/6/2012) mulai pukul 18.30 WIB, kawasan pantai ini akan menjadi saksi sejarah yang terus dikenang oleh masyarakat pecinta musik jazz.
Khusus pemain jazz dari tanah air, mereka antara lain URBAN PHAT, yang terdiri dari Andy Gomez (keyboard), Ibnu Rafi (drum), Damez Nababan (saxophone), Adi Nugroho (bass), dan Jordy Waulerauw (terompet). Kata Direktur Penyelenggara ASEAN Jazz Festival ke-5 Batam, H Dwiki Dharmawan, musik mereka mengarah kepada jenis "early jazz" (jazz kekinian).
"Komposisi musik mereka sangat original yang terinspirasi oleh grup yang dulu didirikan Herbie Hancock yakni Head Hunter," ujar Dwiki Dharmawan, Kamis (21/6/2012).
Selain URBAN PHAT, Indrawan Tjhin Group merupakan satu-satunya grup yang akan mengusung style Straight Ahead Jazz. Kata Dwiki, Indrawan Tjhin (leader group) menyebutkan pemain bass akustiknya lulusan Konijnklijk Conservatorium of the Hague, Belanda. Dan sebelumnya, sang bassist belajar di Farabi Music School.
"Personil lainnya terdiri dari William Sugianto (drum), Yudha Gautama Putra (saxophone) dan Gabriella Sava Puteri Miranda (keyboard)," ujar Dwiki.
Menurut pengalaman Dwiki dalam menyelenggarakan konser akbar ini, tahun 2011 lalu jumlah penonton yang hadir sekitar 1.200 orang. Tidak hanya penikmat musik dari Batam dan Kepri, namun mereka datang dari seluruh dunia. Hal ini dikarenakan, para pecinta jazz tidak ingin melewatkan pagelaran yang spektakuler ini.
Jika festival tahun penyelenggara menyediakan dua panggung, kini tersedia tiga panggung megah nan mewah. Didukung dengan kekuatan sound system panggung yang bisa didengar nyaring dan merdu sejauh 4 kilometer. Panggung (stage A) berkekuatan 20.000 watt. Sedangkan stage B dan C 5.000 watt.
Oleh karena permainan musik jazz sangat lembut, penyelenggara tidak menyediakan lampu panggung yang glamour. Namun cahaya yang ditampilkan sangat teduh, terang, dan tidak menyilaukan. Sehingga saat para musisi menunjukan kepiawaiannya, mereka bisa tampil dengan leluasa.
"Temaran warna-warni cahaya di panggung sangat teduh dan tidak membuat silau penonton dan para musisi. Festival ini kami perkirakan 2.000 penikmat jazz dari Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, negara dibelahan Eropa dan Amerika serta Australia akan menyemarakan festival ini," ulas Dwiki. (tia)
Baca berita terkini lainnya
- Besok Konser, Jason Mraz Merasa Indonesia Nostalgia Karir 41 menit lalu
- Syahrini: Cukup Lelaki Saya Saja Dari Negara Tetangga 1 jam lalu
- Lebay! Baru Ultah ke-20, Ayu Ting Ting Sudah Merasa Tua 1 jam lalu
- Ini Alasan Ayu Ting Ting Belum Siap Dinikahi Kekasihnya 1 jam lalu
- Duet Mesra Saat Nikah, Ayu Ting Ting Meniru Anang-Ashanty? 2 jam lalu
- Ini Syarat Mempersunting Ayu Ting Ting versi Ibunya