Sabtu, 4 Oktober 2025

Legenda Welas Asih dan Pengorbanan Dewi Guan Yin Dihadirkan Lewat Musikal 

Sosok Avalokitesvara Bodhisattva atau yang dikenal luas sebagai Dewi Guan Yin, kembali dihadirkan dalam karya seni panggung spektakuler.

Penulis: Eko Sutriyanto
istimewa
MUSICAL GUAN YIN – Sosok Avalokitesvara Bodhisattva atau yang dikenal luas sebagai Dewi Guan Yin, kembali dihadirkan dalam karya seni panggung spektakuler. Empat legenda welas asih dan pengorbanan sang Bodhisattva diwujudkan melalui pementasan Guan Yin The Musical di JIEXPO Theatre, Kemayoran, Jakarta, pada 3–5 Oktober 2025. (ist) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sosok Avalokitesvara Bodhisattva atau yang dikenal luas sebagai Dewi Guan Yin, kembali dihadirkan dalam karya seni panggung spektakuler.

Empat legenda welas asih dan pengorbanan sang Bodhisattva diwujudkan melalui pementasan Guan Yin The Musical di JIEXPO Theatre, Kemayoran, Jakarta, pada 3–5 Oktober 2025.

Baca juga: Menteri Kebudayaan Fadli Zon: Drama Musikal Anak Jadi Tren Budaya Baru

Pertunjukan ini mengangkat kisah-kisah klasik Guan Yin yang sarat makna spiritual, di antaranya Legenda Putri Miao Shan yang rela berkorban demi ayahnya, serta kisah Guan Yin dengan Keranjang Ikan, Guan Yin yang Memercikkan Air, dan Guan Yin yang Tidak Ingin Pergi.

Semua cerita dipadukan dengan interpretasi artistik modern untuk menekankan pesan universal: cinta kasih tanpa batas dan keberanian menghadapi penderitaan.

Ketua Panitia Guan Yin The Musical 2025, Sutina Irsan, menuturkan bahwa esensi dari empat kisah ini adalah menampilkan wajah kemanusiaan Guan Yin atau Bodhisattva yang mendengar tangisan penderitaan manusia dan memilih tetap hadir di dunia demi membantu mereka.

“Keempat kisah ini menampilkan ketulusan, keberanian, dan cinta kasih tanpa batas yang diwariskan Guan Yin,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (3/10/2025) malam.

Musikal ini digarap oleh Ho Lin Huay, yang merangkap sebagai produser, sutradara, dan penulis naskah, dengan aransemen musik orisinal yang membawa penonton pada pengalaman spiritual sekaligus artistik.

Persiapannya memakan waktu enam bulan dengan melibatkan 62 aktor, 40 penari, dan pemusik live dari Malaysia.

Menurut Sutina, dipilihnya format musikal karena musik dan nyanyian lebih mudah menyampaikan pesan welas asih dibandingkan sekadar teks.

“Guan Yin adalah sosok Bodhisattva yang selalu hadir menolong manusia yang menderita. Pesan ini bersifat universal, dapat dipahami siapa pun, bukan hanya umat Buddha,” jelasnya.

Selain sebagai hiburan, pementasan ini juga diharapkan menjadi tuntunan kehidupan.

Yayasan Prajnaparamita secara khusus mengundang banyak mahasiswa agar generasi muda dapat belajar meneladani nilai-nilai welas asih Guan Yin.

Dengan paduan budaya, spiritualitas, dan seni modern, setiap adegan Guan Yin The Musical mengajarkan arti keberanian, pengorbanan, dan cinta kasih.

“Semoga dengan menyaksikan pertunjukan ini, banyak pihak dapat merasakan manfaat, kedamaian, dan kebahagiaan,” tutup Sutina.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved