Konser Kidung Abadi Chrisye
Duo Erwin Gurtawa-Jay Subiyakto Gelar Napak Tilas Chrisye
Chrisye tak terlupakan. Meskipun telah berpulang sejak 5 tahun silam, masih banyak pencinta musik merindukan kembali sosok penyanyi tersebut
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Chrisye tak terlupakan. Meskipun telah berpulang sejak 5 tahun silam, masih banyak pencinta musik di Indonesia merindukan kembali sosok penyanyi tersebut.
Apa sebab? Bisa jadi, karena Chrisye yang telah merilis lebih dari 20 album, dengan puluhan tembang hits, dan telah berkiprah lebih dari 4 dekade ini sulit dicari tandingannya di blantika musik Indonesia. Atau bisa jadi pula, karena nyaris tidak ada solis pria, yang begitu lama, bukan hanya meramaikan, tapi juga aktif membentuk wajah musik yang bermutu Indonesia seperti sosok Chrisye.
Karya-karya besar Chrisye masih berkumandang hingga kini. Lilin Lilin Kecil meski dirilis 35 tahun silam masih "menerangi" banyak pencinta musik. "Badai Pasti Berlalu", tak pernah menjadi "masa lalu", dan kita masih tetap "tergoda" kala suaranya mengalun dalam "Kala Cinta Menggoda", bahkan "Lirih" masih terngiang kencang di akhir khayatnya.
Dan, Chrisye pun mungkin tak pernah mati, hingga lagu-lagunya pun menjadi "Kidung yang abadi".
Karena itu pulalah, sejak terakhir 9 tahun lalu, Erwin Gutawa dan Jay Subiakto kembali berkolaborasi menggelar "konser Chrisye". Duo ini lah kunci sukses ketiga konser tunggal Chrisye sebelumnya.
Diawali Konser "Sendiri" di tahun 1994, disusul konser "Badai Pasti Berlalu" (2000), dan konser tunggal Chrisye sebelum dia menutup mata, "Dekade" (2003).
Kali ini yang akan dikaryakan Erwin dan Jay bukan sekadar konser Tribute biasa untuk Chrisye namun akan merupakan suatu konser yang belum pernah terjadi.
"Chrisye secara fisik memang telah tiada. Tapi, semangat dan pengaruhnya terhadap dunia musik di Indonesia tetap hidup," tutur Erwin.
Ia mengimbuhkan, "Saya, Chrisye dan Jay masih punya mimpi-mimpi yang belum sempat diwujudkan di konser tunggal terakhir. Nah, itulah antara lain yang mendorong saya sama Jay untuk bisa menggelar konser ini."
Erwin dan Jay tampaknya tidak sebatas sesumbar ingin menghadirkan kembali Chrisye ke atas panggung. "Kami akan menghadirkan aura dan kharisma seorang Chrisye dan akan banyak kejutan yang belum pernah dilihat dan diperdengarkan ke orang," tutur Erwin.
Apakah itu merupakan bentuk aransemen baru dengan vokal orisinal Chrisye, atau betul-betul satu komposisi lagu baru, Erwin masih merahasiakannya.
Sementara Jay percaya atas kemajuan teknologi visual yang kian canggih, akan membantunya menghadirkan kembali sosok Chrisye di atas pentas. "Napak tilas kehidupan Chrisye akan saya gambarkan di seluruh sisi panggung konser yang belum pernah dibuat sebelumnya," ungkap Jay.