Teror Bom Buku
Ahmad Dhani: Saya Bukan Orang Hebat Untuk Dihabisi
Sejak teror bom buku beredar, banyak pihak yang memperketat penjagaan kediaman rumahnya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sejak teror bom buku beredar, banyak pihak yang memperketat penjagaan kediaman rumahnya. Satu diantara target bom buku tersebut dari Pemuda Pancasila, Yapto.
Pentolan Republik Cinta Manajemen, Ahmad Dhani, pun kini menjadi target pembunuhan disejajarkan dengan tokoh-tokoh penting di tanah air. Namun Ahmad Dhani tetap tidak memperketat keamanan dirumahnya.
" Untuk keamanan, ya mungkin paling masang CCTV saja. Ya saya tidak merasa sehebat itu untuk di habisi,"ujar Ahmad Dhani, di Polda Metro Jaya, Jum'at (18/3/2011).
Pada awalnya mendapat bom buku tersebut, Ahmad Dhani sempat mawas diri dan takut akan datangnya bahaya itu lagi. Namun kini ayah dari Al, El, dan Doel itu hanya menyerahkan jiwa raganya kepada sang khalik.
" Was-was sih pasti, sempat takut juga. Tapi itu semua saya serahkan ke Allah sajalah,"ungkap mantan suami dari Maia Estianty tersebut.
Ahmad Dhani sudah melaporkan penulis buku Data dan Fakta Yahudi di Era Reformasi, Ridwan Masadi ke pihak kepolisian Polda Metro Jaya. Ridwan Saidi akan dikenakan pasal 310 dan 311, yaitu pencemaran nama baik.
Dalam beberapa hari lalu, teror Bom Buku ditujukan kepada kantor radio berita KBR68H, mengenai Ulil Abshar Abdalla, mantan kordinator Jaringan Islam Liberal, lalu Goris Merye Ketua Badan Nasional Narkotika, dari Pemuda Pancasila, dan terakhir kepada Pentolan Republik Cinta Manajemen, Ahmad Dhani.