Polri Tak Mutlak Gunakan Keahlian Roy Suryo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --- Mabes Polri menegaskan, dalam penyelidikan dan penyidikan kasus video porno itu pihaknya tidak mutlak menggunakan keterangan keahlian Roy Suryo. Pasalnya, penyidik polisi juga telah meminta keterangan sejumlah saksi ahli lainnya yang telah  dirangkum.

Mabes Polri menegaskan tidak terganggu dengan perdebatan antara Nazril Ilham, penasihat hukum Ariel dan Luna Maya dengan anggota Komisi I DPR yang juga pakar telematika, Roy Suryo.

"Kami tak akan mencampuri kalau mereka ngurusin Roy Suryo dan lain-lain. Kami juga tidak akan terpengaruh dengan omongan yang aneh-aneh," kata Direktur I Keamanan dan transnasional Bareskrim Polri, Brigjen (Pol) Saut Usman Nasution, di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (18/6/2010).

Menurutnya, penyidik Polri juga tak terlalu membutuhkan keterangan Roy Suryo sebagai pakar telematika dalam membuktian keterlibatan kedua artis dalam kasus dugaan video mesum mirip keduanya.

"Kayaknya dari saksi ahli kita sudah cukup. Banyak di media yang mengaku pakar, tapi kita punya ahli yang bisa dipastikan keakuratannya dan dapat diuji nanti di persidangan," tuturnya.

Ditambahkannya, dalam pembuktian kasus itu penyidik telah memintakan keterangan banyak ahli yang semuanya sudah dirangkum dalam berkas acara. Namun, dipastikannya tidak semua keterangan itu akan digunakan dalam pemberkasan perkara kasus ini.

"Tergantung kebutuhan dan kesesuaian," tutupnya.

Sebelumnya, kubu Roy Suryo dan penasihat hukum Ariel-Luna bersiteru setelah Roy mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa video mirip Luna-Ariel itu 100 persen asli.

Penasihat hukum kedua artis pun membalasnya dengan mengatakan jika beberapa pedagang di Roxy dan Glodok pund apat mengatakan hal yang dikatakan Roy.