Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2019

Video Kampanye Hitam Ibu-ibu di Karawang, Fadli Zon hingga Jokowi Beri Tanggapan

Video kampanye hitam ibu-ibu di Karawang terhadap Jokowi-Ma'ruf viral di sosial media. Terkait hal tersebut, Fadli Zon hingga Jokowi memberi tanggapan

Penulis: Miftah Salis
Twitter
Video kampanye hitam ibu-ibu di Karawang terhadap Jokowi-Ma'ruf viral di sosial media. Terkait hal tersebut, Fadli Zon hingga Jokowi memberi tanggapan 

Video kampanye hitam ibu-ibu di Karawang terhadap Jokowi-Ma'ruf viral di sosial media. Terkait hal tersebut, Fadli Zon, Ma'ruf Amin hingga Jokowi memberikan tanggapan. Simak selengkapnya di sini!

TRIBUNNEWS.COM- Video kampanye hitam ibu-ibu di Karawang ramai beredar di sosial media, Minggu (24/2/2019).

Pada video tersebut terdapat dua perempuan melakukan kampanye hitam yang ditujukan kepada pasangan calon (paslon) nomor urut 01, Joko Widodo- Ma'ruf Amin.

Dua perempuan yang berada dalam video menyebut beberapa hal yang dituduhkan kepada Jokowi-Ma'ruf.

"Moal aya deui sora azan, moal aya deui Nu make tiyung. Awewe jeung Awewe meunang kawin, lalaki jeung lalaki meunang kawin," kata wanita dalam video tersebut.

Dalam bahasa Indonesia, ujaran itu berarti, "Tidak ada lagi suara adzan, tidak ada lagi yang pakai kerudung, wanita dan wanita boleh menikah, laki-laki dan laki-laki boleh menikah".

Terkait hal tersebut, sejumlah pihak memberikan tanggapan termasuk Fadli Zon hingga Jokowi.

Baca: Soal Kampanye Hitam di Karawang, Sujiwo Tejo: Bisa Saja Dibuat Sendiri, Tujuannya Memecah Belah

Baca: Mendagri Sebut Kepala Daerah Boleh Kampanye Namun Ada Izin dari KPU dan Bawaslu

Baca: BPN Pertimbangkan Berikan Bantuan Hukum untuk 3 Perempuan yang Diduga Kampanye Hitam

Berikut tanggapan sejumlah pihak dikutip dari Kompas.com.

1. Jokowi

Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo memberikan komentar terkait fitnah yang menyerangnya.

Jokowi mengatakan fitnah tersebut merupakan suatu hal yang keterlaluan.

"Ada katanya nanti kalau Presiden Jokowi menang nggak boleh azan. Wah ini kan kebangetan itu," kata Jokowi saat berpidato dalam acara penyerahan sertifikat tanah di Cilacap, Senin (25/2/2019), seperti dikutip dari Kompas TV.

Jokowi membeberkan jika dirinya setiap hari bersama ulama dan seing melakukan kunjungan ke pondok pesantren.

Selain itu, Jokowi mengingatkan kepada warga agar tidak menyebarkan fitnah hanya karena pemilu.

Ia juga berpesan agar tak ada perpecahan dalam masyarakat hanya karena perbedaan pilihan.

"Karena modal kita, aset terbesar kita persatuan," ucap Jokowi.

2. Ma'ruf Amin

Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin juga memberikan tanggapan terkait fitnah yang menyerang pihaknya.

Ma'ruf Amin meminta pihak kepolisian untuk segera mengungkap aktor intelektualnya.

Menurutnya, penangkapan aktor intelektual penting agar tak ada lagi hoak yang menyebar.

"Saya kira itu harus terus diproses karena harus dicari auktor intelektualisnya. Sebab kalau tidak ini bakal ada lagi keluar. Jadi sumber hoaks itu harus diketahui dan harus diproses," kata Ma'ruf melalui keterangan tertulis, Selasa (26/2/2019).

Ma'ruf menilai kampanye hitam sangat berbahaya bagi demokrasi.

Ketua Majelis Ulama Indonesia ini juga menyayangkan adanya fitnah di saat negara ingin menegakkan demokrasi melalui pilpres yang jujur dan bersih.

"Ini sangat berbahaya bagi demokrasi, penegakan demokrasi, dan keutuhan bangsa ini yang kemudian dikotori dengan cara seperti itu," lanjut Ma'ruf.

3. Fadli Zon

Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Fadli Zon, menilai video yang kini viral bukanlah kampanye hitam.

Menurutnya, hal tersebut merupakan pendapat pribadi yang perlu dilakukan klarifikasi.

Baca: Soal Video Siswa SD Nyanyi Pilih Prabowo-Sandi, PKS: Jangan Kampanye di Sekolah

Baca: Ingin Buktikan Dalang Kerusuhan 98, Wiranto Tantang Prabowo dan Kivlan Zen Sumpah Pocong

Baca: Prabowo Singgung Biaya Bangun Jalan Tol di Indonesia Lebih Mahal, Ini Kata BPJT

"Itu kan pendapat pribadinya. Jadi saya kira itu bukan kampanye hitam. Itu pendapat pribadi dia yang ya mungkin perlu klarifikasi," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Selasa (26/2/2019).

Ia menambahkan jika para pelaku tersebut menyatakan pendapat pribadi yang menjadi polemik.

Fadli Zon menilai, beberapa polemik memang muncul belakangan ini seperti suara azan dan pendapat mengenai LGBT.

"Menurut saya, mereka masih di dalam ranah pendapat pribadi yang memang menjadi polemik. Kan memang ada juga yang mendukung LGBT, ada enggak? Kan ada. Yang mendukung suara azan dikecilin ada enggak? Kan ada juga. Itu tinggal diklarifikasi saja," katanya.

Wakil Ketua DPR tersebut juga berpendapat harus ada perlakuan adil untuk pelaku video.

"Harus ada praduga tidak bersalah dan itu kan masih dalam pendapat pribadi mereka," ujar Fadli.

Video yang beredar diduga dibuat dan diunggah oleh pemilik akun Twitter @citrawida5 pada 13 Februari 2019.

Tercatat sebuah alamat rumah di Perumahan Gading Elok 1, Blok 014 Nomor 12A, RT 004 RW 029, Karawang.

Polisi telah menetapkan tersangka tiga wanita, yakni ES, IP, dan CW yang diduga melakukan kampanye hitam terhadap Jokowi-Ma'aruf Amin.

Penyidikan tersangka ini tak hanya diserahkan ke Polres Karawang, begitu juga dengan penahanannya.

Meski kembali dilimpahkan ke Polres Karawang, namun Ditreskrimsus dan Ditreskrimum Polda Jabar tetap membantu proses penyidikan tersebut.

"Tetap dibekup oleh Polda Jabar," ucap Truno.

(Tribunnews.com/Miftah)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved