Prakiraan Cuaca
Update Informasi El Nino 2019, Waspadai Cuaca Ekstrem dan Suhu Naik sebagai Dampaknya
Berikut update informasi El Nino untuk tahun 2019 yang dikutip Tribunnews.com dari akun Instagram @infobmk.
Update Informasi El Nino 2019, Waspadai Cuaca Ekstrem dan Suhu Naik sebagai Dampaknya
TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memperbarui informasi terkait anomali iklim El Nino 2019.
Hal tersebut disampaikan melalui unggahan di akun Instagram @infobmkg pada Sabtu (16/2/2019) siang.
Berikut update informasi El Nino untuk tahun 2019 yang dikutip Tribunnews.com dari akun Instagram @infobmkg:
- Peluang El Nino meningkat 70-80 % pada awal tahun 2019, tren suhu global terus menghangat disertai cuaca ekstrem.
- Laut Samudera Pasifik menunjukkan pola kondisi El Nino lemah terpantau sejak Oktober 2018, tetapi atmosfer masih berada dalam pola normalnya hingga akhir Januari 2019.
- Prediksi suhu muka laut di wilayah indikator ENSO (El Nino/Southern Oscillation) yaitu di Samudera Pasifik tropis bagian timur (Nino 1,2) dan tengah (Nino 3,4) menunjukkan kemungkinan menghangat 0,5 derajat celcius hingga 0,8 derajat celcius pada periode Februari 2019 sampai dengan Juli 2019. Terdapat pula indikasi perubahan atmosfer di Samudera Pasifik yang menuju pola kondisi El Nino.
- Kecil kemungkinan El Nino akan berkembang dalam skala kuat, tetapi masih akan memiliki dampak yang patut diwaspadai.
Baca: Peringatan Dini BMKG: Daftar Wilayah di Indonesia Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem 16-18 Februari 2019
Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan El Nino?
Dikutip Tribunnews.com dari akun Instagram @infobmkg, El Nino merupakan peristiwa menghangatnya lautan lebih dari o,5 derajat celcius di Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur yang diikuti oleh perubahan sirkulasi atmosfer di atasnya berbeda dari kondisi normal.
Pengaruh El Nino di Indonesia pada umumnya akan membuat suhu permukaan air laut relatif lebih dingin dan berakibat pada berkurangnya penguapan dan pembentukan awan sehingga curah hujan akan menurun.
Data historis dampak El Nino terparah di Indonesia terjadi pada tahun 2015 dan 1997 yang menyebabkan kekeringan karena musim kemarau menjadi lebih lama dan memicu kebakaran hutan dengan lahan yang luas.
Sementara ENSO ((El Nino-Southern Oscillation) adalah peristiwa penghangatan dan pendinginan lautan yang diikuti oleh perubahan sirkulasi atmosfer di atasnya berbeda dengan kondisi normal.
ENSO terdiri dari dua kondisi yaitu El Nino dan La Nina yang menunjukkan fase lebih hangat dan lebih dingin suhu muka laut Samudera Pasifik tropis bagian tengah dan timur.
Pada kondisi El Nino, angin pasat timuran melemah, massa udara lembab bergeser di wilayah di mana permukaan laut menghangat membuat pusat konvektifitas awan dan hujan lebih besar daripada biasanya di wilayah tersebut.
ENSO berulang secara periodik dengan rentang waktu dua sampai delapan tahun dan memiliki pengaruh besar pada pola cuaca dan iklim di sebagian besar bagian dunia.
Baca: Prakiraan Cuaca DKI Jakarta Besok, Hujan Petir di Seluruh Wilayah Kecuali Jakbar & Kepulauan Seribu
Lalu bagaimana dampak fenomena El Nino bagi Indonesia?
Anomali iklim El Nino dapat memicu bencana iklim ekstrem di Indonesia.
Dampak nyata yang dapat dirasakan adalah berkurangnya curah hujan di wilayah Indonesia yang menyebabkan cuaca di Indonesia cenderung dingin dan kering.
El Nino juga dapat menyebabkan fenomena kemarau berkepanjangan tergantung seberapa besar intensitasnya.
Jika El Nino berada pada skala kuat (Strong El Nino) maka akan berdampak langsung pada bencana kekeringan dan kebakaran hutan yang tentu saja akan membuat kualitas udara di Indonesia menjadi buruk.
(Tribunnews.com/Fathul Amanah)