Rabu, 1 Oktober 2025

Aktivitas Gunung Anak Krakatau

Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi Kamis Dini Hari, Erupsi Berlangsung selama 2 Menit 26 Detik

Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi, Kamis (14/2/2019) dinihari pukul 00:26 WIB. Erupsi berlangsung lebih kurang selama 2 menit 26 detik.

vsi.esdm.go.id
Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi, Kamis (14/2/2019) dinihari pukul 00:26 WIB. Erupsi berlangsung lebih kurang selama 2 menit 26 detik. 

TRIBUNNEWS.COM - Gunung Anak Krakatau kembali mengalami erupsi, Kamis (14/2/2019) dinihari pukul 00:26 WIB.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 26 mm dan durasi lebih kurang 2 menit 26 detik.

Namun, tinggi kolom abu tidak teramati karena gunung tertutup kabut.

Berdasarkan laporan aktivitas Gunung Anak Krakatau per 13-14 Februari 2019 pukul 06.00 WIB, beberapa aktivitas kegempaan terjadi.

Di antaranya 19 kali gempa vulkanik dalam (VA), satu kali gempa hembusan, gempa tremor, gempa letusan dan tremor menerus.

Baca: Gunung Anak Krakatau Masih Berstatus Siaga, Ini Update Kondisi Terbaru

Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Catat Gempa M 5.2 Mengguncang Lebak Banten, Tidak Berpotensi Tsunami

Baca: Penyebab dan Dampak Gempa M 5.2 di Lebak Banten hingga Rekomendasi Badan Geologi

Gunung Anak Krakatau tetap berstatus Siaga (Level III).

Maka dari itu Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral merekomendasikan:

1. Masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendekati Gunung Anak Krakatau dalam raidus 5 km dari kawah, yaitu di dalam kompleks Gunung Krakatau yang dibatasi oleh Pulau Rakata, Pulau Sertung dan Pulau Panjang.

2. Masyarakat/wisatawan agar menyiapkan masker untuk mengantisipasi jika terjadi hujan abu.

Jalur pelayaran Merak - Bakaheuni aman dan tidak terpengaruh letusan.

Baca: Gempa Hari Ini - BMKG Catat 2 Kali Gempa Guncang Malang dan Sarmi Papua, Tak Berpotensi Tsunami

Baca: Penyebab dan Dampak Gempa M 5.0 di Malang Jawa Timur hingga Rekomendasi Badan Geologi

"2) Gunung Anak Krakatau tetap berstatus Siaga (level 3). Daerah berbahaya di dalam radius 5 km. Masyarakat dihimbau tenang dan meningkatkan kewaspadaan. Jalur pelayaran Merak - Bakaheuni aman. Tidak terpengaruh letusan," tulis Sutopo.

Sutopo menjelaskan grafik dalam foto unggahannya, selalu ada jeda istirahat selama beberapa hari yang kemudian terjadi letusan beruntun.

Ia mengatakan PVMBG terus memantau aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatu.

"3) Lihat grafik ini. Selalu ada jeda waktu istirahat beberap hari kemudian meletus beruntun dari Gunung Anak Krakatau. Jika ada letusan baru, itu sudah perilaku Gunung Anak Krakatau. PVMBG terus memantau aktivitas vulkanik GAK," tulis Sutopo.

Baca: Prakiraan Cuaca BMKG 33 Kota Saat Hari Valentine Besok, Waspada Hujan Petir di Lampung & Pekanbaru

Baca: Prakiraan Cuaca DKI Jakarta di Hari Valentine, Waspada Hujan Petir & Angin Kencang di Jaksel

Baca: Info BMKG: Peringatan Dini Wilayah Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem Hari Ini Kamis 14 Februari 2019

Sutopo menegaskan bahwa Gunung Anak Krakatau tidak akan meletus seperti Gunung Krakatau tahun 1883.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved