Sabtu, 4 Oktober 2025

Pilpres 2019

Gus Nadir Anggap Tes Baca Alquran bagi Jokowi-Prabowo Tidak Perlu, Ini Penjelasannya

Tokoh organisasi NU, Nadirsyah Hosen menganggap, tes baca Alquran untuk kedua capres, tak perlu. Ini penjelasan Gus Nadir.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
kolase Twitter/Tribunnews
Tokoh organisasi NU, Nadirsyah Hosen menganggap, tes baca Alquran untuk kedua capres, tak perlu. Ini penjelasan Gus Nadir. 

Khalifah al-Mu’tadhid juga tidak terdengar menyampaikan khotbah.

"Pada 3 Maret 893 M, Khalifah al-Mu’tadidh jadi imam shalat Idul Adha.

Tapi ada yg aneh.

Imam Thabari & Imam Suyuthi melaporkan bhw al-Mu’tadhid mengucapkan takbir 6 kali pada rakaat pertama, dan hanya sekali takbir di rakaat kedua.

Dan tidak terdengar dia menyampaikan khutbah," cuit Gus Nadir.

Selanjutnya, Khalifah al-Muqtadir mengangkat Ali bin Abi Syekhah sebagai ulama kerajaan.

Imam Suyuthi kembali mengabarkan, Ali menyampaikan khotbah dengan membaca teks.

Tak hanya itu, Ali juga salah membaca ayat sehingga perbedaan artinya sangat fatal.

"Khalifah al-Muqtadir mengangkat Ali bin Abi Syekhah sebagai ulama kerajaan."

"Imam Suyuthi mengabarkan bagaimana saat naik khutbah, Ali menyampaikan khutbah dengan membaca teks, dan itupun dia salah membaca ayat sehingga sangat fatal perbedaan artinya," lanjutnya.

Lebih lanjut kata Gus Nadir, contoh masa lalu tersebut menyadarkan kita untuk berhenti politisasi agama.

Menurut Gus Nadir, kealiman pemimpin terlihat saat dirinya bertindak adil.

Juga saat ia menyejahterakan rakyat, tidak bisa tidur lantaran memikirkan rakyatnya yang kelaparan, hingga pemberantasan korupsi.

"Contoh masa lalu itu menyadarkan kita utk stop politisasi agama."

"Kealiman pemimpin itu dg bertindak adil."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved