SEA Games 2011
Petrol Apostle Gasoline Hindari Alkohol dan Begadang
Setidaknya dua rekor dan dua emas berhasil diraih peselam andalan Indonesia, Petrol Apostle Gasoline.
Laporan wartawan Sriwijaya Post, Hendra Kusuma
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Setidaknya dua rekor dan dua emas berhasil diraih peselam andalan Indonesia, Petrol Apostle Gasoline.
Ia mencatatkan namanya sebagai pemecah rekor SEA Games, melampaui catatan waktu 1.28,60 di nomor 200 meter surface dengan raihan 1.24,60. Kemudian di nomor estafer 400 meter putra surface, Petrol yang turun bersama tiga rekannya Reinhard Tomel, Adrian dan Oktivian juga memecahkan rekor dengan catatan waktu 2.29,39 (rekor SEA Games Laos 2.36,01).
"Senang rasanya bisa mendapatkan emas, memenuhi target dan memecahkan rekor, ini semua buah perjuangan dari teman-teman, pelatih, Pengprov dan semua pihak yang memperhatikan dan membina kami hingga bisa seperti ini," jelas Petrol, Selasa (22/11/2011).
Meski demikian Petrol sempat mengalami kejadian tidak mengenakan selama di Palembang, merasa dibebani emas dan ini nomor spesialisnya."Namun Puji tuhan bisa pecah rekor, juga saya tidak sendirian karena dua teman saya Angelina dan Margareta juga pecah rekor," kata Peltrol Selasa (22/11).
Bahkan Petrol mengaku, saking terbebani membuatnya sempat sakit selama satu hari sebelum pertandingan. Selain itu, dia juga diminta turun di nomor 800 meter. "Saya sempat tidak bisa tidur selama dua hari sebelum
pertandingan, bahkan sempat sakit," kata Petrol.
Diakui Petrol, dia kurang enjoy di nomor 800 meter lantaran spesialisasinya di nomor 200 meter surface. Selain itu kondisi wisma yang menggunakan sekat kamar terbuat dari plastik tipis membuatnya tidak bisa tidur. Suara-suara brisik dari tetangga di sebelahnya terdengar jelas apalagi ada tidur ngorok yang membuatnya semakin tidak bisa tidur.
"Menjelang satu hari sebelum pertandingan saya baru bisa adaptasi dan bisa tidur selama 5 jam dan itu cukup," jelasnya.
Dengan kondisi kurang sehat pemuda kelahiran Jakarta 28 April 1986 ini, sempat terbebani apalagi lawan yang dihadapinya adalah Reinhard dan peselam asal Vietnam. Namun teriakan penonton, motivasi dari pelatih menjadi kekuatan tersendiri dan dia mampu mengalahkan saingannya bahkan memecahkan rekor.
"Senang bisa memecahkan rekor, ini sangat luar biasa bagi saya. Karena hanya ditargetkan emas, tetapi justru pecah rekor," jelasnya.
Dia mengakui sangat menyesal tidak dapat turun di nomor 800 meter, namun tidak bisa berbuat banyak dengan kondisinya yang kurang fit."Saya diminta pelatih fokus di nomor 200 meter dan puji tuhan saya menang," jelasnya.
Petrol, demikian nama yang diberikan berasal dari salah satu nama mesin karena ayahnya Gasoline memang bekerja dan bisnis di bidang mesin, adiknya pun memakai nama Diesel di belakangnya. Persentuhannya dengan dunia Selam baru terjadi pada 2006. Sebelumnya menekuni dunia renang di gaya dada dan kupu-kupu. Namun pada awal 2006 secara tidak sengaja dia bersentuhan dengan Selam, lantaran sang pacar Olivia (peselam) mengajaknya tampil di sebuah perlombaan antara mahasiswa di Jakarta.
"Dari sanalah saya mulai tertarik hingga sekarang. Tahun 2008 saya mulai mengikuti kejuaraan termasuk di PON, pada SEA Games Laos saya dapat perak di nomor 200 meter suface dan sekarang bisa dapat emas,"
jelasnya.
Saat ditanya untuk apa bonus Rp200 juta yang akan diterimanya, Petrol mengatakan, untuk biaya sekolah dan biaya latihannya."Untuk beli vitamin dan peralatan menyelam," jelasnya.
Petrol berasal dari keluarga berkecukupan, namun tetap hidup dengan sederahana seperti pemuda kebanyakan, menekuni peselem adalah bagian dari hobi yang kemudian membawanya ke kompetisi internasional. Apa kiatnya sehingga mampu pecah rekor, apalagi kemampuannya terus meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.