Bagaimana Penjelasan Ilmiah Pada Tubuh Setelah Meninggal Dunia?
Secara alami, tubuh orang yang meninggal tersebut akan terurai menjadi bahan organik yang lebih sederhana melalui proses biologis maupun kimia.
Pallor Mortis biasanya dialami tubuh sekitar 15 menit setelah kematian.
Adapun tahapan rigor mortis terjadi sekitar dua hingga enam jam setelah seseorang meninggal dunia. Selama fase ini sel-sel rusak karena kekurangan oksigen.
Kemudian, tubuh menjadi lemas karena proses proteolisis yaitu penguraian protein dan menyebabkan hilangnya kekakuan.
Baca juga: Ilmuwan China Temukan Fosil Mengandung DNA, Terbuka Peluang Kloning Dinosaurus
Umumnya tahapan rigor mortis akan terjadi selama 36 jam, lalu dilanjutkan fase berikutnya yang dikenal sebagai kelemahan sekunder atau secondary flaccidity.
Ketika tubuh dikuburkan, 10 menit setelahnya serangga yang hidup di tanah akan mengerubunginya.
2. Kembung
Selanjutnya adalah tahapan di mana perut menjadi kembung, karena bakteri di usus tidak bisa lagi dikendalikan, mulai bereproduksi, dan memakan tubuh manusia.
Menurut studi yang dilakukan tim The Human Microbiome Project, dalam tahapan kedua setelah meninggal dunia, bakteri di usus membutuhkan waktu sekitar 58 jam untuk menyebar ke hati, limpa, jantung, hingga otak.
Sehingga menghasilkan gas yang menyebabkan perut kembung. Di wilayah beriklim sedang, perut kembung akan terjadi selama dua sampai tiga hari setelah meninggal dunia.
3. Kulit mengelupas
Setelah mengalami penumpukan gas dan menyebabkan kembung, tekanan di dalam tubuh turut meningkat setelah meninggal dunia. Akibatnya, cairan di antara lapisan kulit terdorong dan membuat lapisan kulit luar mengelupas.
4. Marbling
Tanpa asupan oksigen yang cukup untuk mengikat, hemoglobin dalam darah otomatis mengikat belerang sebagai gantinya.
Hal ini dilakukan untuk mengisi pembuluh darah arteri dan vena dengan zat tersebut. Pada akhirnya, daging yang melekat di tubuh manusia memasuki tahapan marbling.
Untuk diketahui, marbling adalah istilah untuk pola khusus dan halus dari jaringan lemak pada serabut otot. Disebut marbling karena guratan pada daging mirip dengan pola pada marmer.