Jumat, 3 Oktober 2025

Gerhana Bulan Total akan Terjadi 26 Mei 2021: Super Blood Moon Menjadi Gerhana yang Spesial

Gerhana Bulan Total akan terjadi pada 26 Mei 2021 dan disebut sebagai Bulan Merah Super atau Super Blood Moon.

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ilustrasi - Gerhana Bulan Total akan terjadi pada 26 Mei 2021 dan disebut sebagai Bulan Merah Super atau Super Blood Moon. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM - Gerhana Bulan Total (GBT) akan terjadi pada tanggal 26 Mei 2021 mendatang setelah kemunculannya 3 tahun yang lalu.

Gerhana bulan total kali ini akan sangat spesial karena bulan akan tampak merah dan lebih besar dari biasanya.

Merahnya bulan tersebut dikarenakan pembiasan cahaya Matahari oleh lapisan atmosfer Bumi.

Baca juga: Perbedaan Gerhana Matahari dengan Gerhana Bulan dan Jenis-Jenisnya

Baca juga: Macam-Macam Gerhana Matahari dan Perbedaannya

Oleh karena itu, gerhana bulan total kali ini disebut juga Bulan Merah Super atau Super Blood Moon.

Hal tersebut diinfokan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN melalui laman instagramnya.

LAPAN menyebutkan, gerhana bulan total kali ini dapat disaksikan dengan jelas di bagian Timur wilayah Indonesia tanpa menggunakan alat bantu optik apapun.

Durasi fase total gerhana kali ini cukup singkat yaitu 14 menit 30 detik.

Super Blood Moon ini sudah pernah terjadi pada 31 Januari 2018.

Gerhana Bulan tersebut akan bertepatan dengan Bulan yang akan berada di titik terdekat dengan Bumi.

Super Blood Moon berada di titik terdekat ke bumi yang dinamakan perigee.

Dengan begitu, gerhana Bulan total (Super Blood Moon) akan terlihat lebih besar dari biasanya.

Baca juga: Fenomena Gerhana Bulan Total Terjadi 26 Mei 2021, Bertepatan dengan Hari Raya Waisak

Jenis-Jenis Gerhana Bulan

Gerhana bulan sendiri ada 3 jenis, yaitu gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, dan gerhana bulan penumbra.

Gerhana Bulan Total

Proses gerhana bulan total direkam menggunakan lensa teleskop refractor 900 mm di Kantor Kandepag Aceh, Selasa (31/1/2018). Puncak gerhana bulan total di Banda Aceh terjadi selama hampir satu jam yang dimulai pada pukul 19.51 Wib dan selesai 21.05. 
SERAMBI/M ANSHAR
Proses gerhana bulan total direkam menggunakan lensa teleskop refractor 900 mm di Kantor Kandepag Aceh, Selasa (31/1/2018). Puncak gerhana bulan total di Banda Aceh terjadi selama hampir satu jam yang dimulai pada pukul 19.51 Wib dan selesai 21.05. SERAMBI/M ANSHAR (SERAMBI/M ANSHAR/M ANSHAR)

Gerhana Bulan total terjadi saat Bulan dan Matahari persis berada di antara Bumi.

Meski Bulan jadi bayangan Bumi, sebagian sinar Matahari sampai ke Bulan.

Sinar Matahari sampai ke Bulan lewat atmosfer Bumi.

Di atmosfer, siniar tersebut dibiaskan, hal tersebut yang menyebabkan Bulan berwarna merah dari Bumi.

Sehingga, gerhana Bulan total juga dikenal dengan blood moon.

Gerhana Bulan Sebagian

Gerhana bulan parsial atau gerhana bulan sebagian terlihat dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/7/2019) subuh. Durasi gerhana bulan sebagian ini dapat diamati selama dua jam dan 58,8 menit dari fase awal hingga fase akhir. Warta Kota/Alex Suban
Gerhana bulan parsial atau gerhana bulan sebagian terlihat dari Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (17/7/2019) subuh. Durasi gerhana bulan sebagian ini dapat diamati selama dua jam dan 58,8 menit dari fase awal hingga fase akhir. Warta Kota/Alex Suban (Warta Kota/Alex Suban)

Gerhana Bulan sebagian terjadi saat sebagian Bulan yang berada di bayangan Bumi.

Pada gerhana Bulan sebagian, bayangan Bumi terlihat sangat gelap di permukaan Bulan yang menghadap Bumi.

Apa yang terlihat dari Bumi saat gerhana Bulan sebagian sangat bergantung pada posisi Matahari, Bumi, dan Bulan.

Gerhana Bulan Penumbra

Gerhana Bulan penumbra terjadi saat Matahari, Bumi, dan Bulan disejajarkan secara enggak sempurna.

Saat ini terjadi, Bumi menghalangi sebagian cahaya Matahari untuk langsung mencapai permukaan Bulan dan menutupi seluruh atau sebagian Bulan dengan bagian luar bayangannya, yang juga dikenal sebagai penumbra.

Karena penumbra jauh lebih redup dari inti gelap bayangan Bumi (umbra), gerhana Bulan penumbra seringkali sulit untuk dibedakan dari Bulan purnama.

(Tribunnews.com/Widya) (Kids.grid.id/Danastri Putri)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved