Rabu, 1 Oktober 2025

BPPT Pasang Buoy Peringatan Tsunami di Perairan Selatan Bali

BPPT akan menempatkan 11 unit Buoy yang diproduksi PT PAL sebagai bagian dari penguatan ekosistem inovasi sepanjang 2021 ini.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
dok. BPPT
Pemasangan satu unit sistem deteksi dini tsunami berbasis Buoy di Perairan Selatan Bali menggunakan Kapal Riset (KR) Baruna Jaya III. 

Hammam pun optimis, beroperasinya Buoy DPS ini dapat mendorong terwujudnya ekosistem industri nasional di sektor kebencanaan, khususnya dalam upaya mendukung kemandirian teknologi tanah air.

Mantan Deputi Bidang Teknologi Pengembangan Sumber Daya Alam (TPSA) BPPT ini pun berharap sistem ini dapat meminimalisir korban, jika tsunami terjadi.

"Ketiga Buoy yang telah beroperasi ini (diharapkan) dapat memberikan informasi bencana tsunami yang lebih cepat, sehingga masyarakat memiliki waktu yang cukup untuk menyelamatkan diri," papar Hammam.

Terkait Buoy DPS di Perairan Selatan Bali, pemasangannya dilakukan menggunakan wahana Kapal Riset (KR) Baruna Jaya III yang dikelola Balai Teknologi Survei Kelautan (Balai Teksurla) BPPT.

Pemasangan Buoy ini dilakukan setelah dua hari terjadinya peristiwa gempa bumi di Samudera Hindia, tepatnya wilayah Selatan Malang pada 10 April lalu.

Kapal riset ini berhasil menempatkan Buoy DPS dengan ocean bottom unit (OBU) pada kedalaman 4282,5 m, posisi 115o12’37.52”E, 9o44’22.38”S serta pada jarak 112 km dari Kota Denpasar, Bali.

Sebelumnya Hammam menyampaikan bahwa pada tahun ini, rencananya BPPT akan melakukan deploy 11 unit Buoy yang diproduksi PT PAL sebagai bagian dari penguatan ekosistem inovasi.

Seluruh Buoy ini akan dipasang di lokasi perairan Indonesia, meliputi Selat Sunda, Gunung Anak Krakatau (GAK), Perairan Selatan Bali, Perairan Gunung Sitoli, Perairan Sebelah Selatan Cilacap, Perairan Bengkulu, Perairan Utara Papua dan Utara Sorong, Perairan Sangir Talaud, Maluku Utara, termasuk di Selatan Perairan Kabupaten Malang. 

Alat deteksi tsunami Buoy ini pun nantinya akan dilengkapi pula dengan Kabel Bawah Laut atau Cable Based Tsunameter (CBT) yang ditempatkan di Labuan Bajo dan Rokatenda.

"Pada tahun 2021 ini, akan ditempatkan sebanyak 11 unit Buoy secara keseluruhan serta akan dilengkapi pula dengan 2 lokasi kabel bawah laut di Labuan Bajo dan Rokatenda. BPPT terus berburu inovasi untuk menerapkan teknologi dalam mitigasi bencana tsunami," kata Hammam.

Lokasi penempatan 11 Buoy ini merupakan bagian dari Program Pengembangan dan Penguatan Sistem Informasi Peringatan Dini Gempa dan Tsunami (InaTEWS) BPPT Tahun 2020-2024 sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2019.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved