Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

Hasil Studi: Masker Wajah Bisa Memicu Timbulnya Eksim pada Orang-orang yang Memiliki Alergi

Orang yang memiliki kulit sensitif mungkin berisiko mengalami eksim yang dipicu oleh penggunaan masker.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Sri Juliati
Freepik
ilustrasi wanita memakai masker - Hasil Studi: Masker Wajah Bisa Memicu Timbulnya Eksim pada Orang-orang yang Memiliki Alergi 

Baca juga: Boleh Bernafas Lega, Studi Terbaru Menyatakan Golongan Darah O Lebih Kebal Melawan Covid-19

ilustrasi wanita memakai masker
ilustrasi wanita memakai masker (Freepik)

Studi kasus itu menunjukkan, mereka yang memakai pita elastis dapat menyebabkan ruam, kata Dr Dhamija.

Penelitian itu sebagai tindak lanjut penelitian Inggris baru-baru ini yang menemukan tingginya kasus dermatitis pada petugas kesehatan.

Sebagian besar masker, termasuk masker 3 lapis dan KN95, dibuat dari bahan non-woven.

Para ahli mengatakan bahan ini cenderung menyebabkan kerusakan gesekan mikro, menyebabkan ketidaknyamanan ringan hingga sedang, terutama pada mereka yang memiliki kulit sensitif.

Masker memang membantu mencegah penularan virus.

Namun, memakainya dalam waktu lama bisa terasa tidak nyaman dan memicu timbulnya jerawat.

Masker juga dapat menyebabkan masalah lebih lanjut bagi mereka yang memiliki alergi kulit, kata Dr Dhamija pada pertemuan virtual American College of Allergy, Asthma and Immunology.

Baca juga: Viral Video Anggota DPRD Banten Cekcok dengan Petugas saat Razia Masker, Dipicu Tak Terima Dibentak

Baca juga: Bertemu Jajaran Pemerintah Riau, Direktur Pertamina Hulu Rokan Beri Bantuan 200 Ribu Masker

Masker yang disematkan dengan tembaga antivirus 'membunuh 90% partikel virus corona'

Pada akhir tahun ini, beberapa dokter di Inggris nantinya akan memakai masker khusus dengan lapisan nanocopper yang dapat membunuh virus corona.

Masker wajah dipakai untuk menghentikan penyebaran virus corona, dan patogen lainnya.

Tetapi virus dapat bertahan di permukaan masker jika tidak didisinfeksi atau dibuang dengan benar.

Dr Gareth Cave mengatakan masker nanocopper pertama akan diproduksi akhir bulan ini dan tersedia secara komersial pada bulan Desember.

Bahan pada masker itu membunuh 90 persen partikel virus corona dalam waktu kurang dari satu jam.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan