Kasus Kanibalisme Antar Beruang Kutub Meningkat, Iklim dan Pengeboran Minyak Bumi Jadi Penyebab
Seorang ilmuwan menerangkan fakta mengejutkan, tentang kondisi bumi yang memengaruhi iklim di Kutub Utara, habitat beruang kutub.
Hubungan sebab akibat ini menjadi sebuah rantai, karena es yang mencair menyebabkan persediaan makan menipis.
Beruang kutub menggunakan es yang ada di laut untuk berburu anjing laut yang tengah berenang di permukaan.
Namun dengan kurangnya es, terlebih di tengah laut, maka beruang terpaksa harus menuju pantai untuk berburu.
Padahal, para beruang yang habitatnya di es ini tidak bisa berburu seperti biasa jika di pinggir pantai.
Kedua yang harus disalahkan lagi adalah manusia.
Apalagi mereka yang mendirikan toko di rumahnya, membuang limbah sembarangan, dan menggunakan esktrasi bahan bakar fosil.
Area dingin dari Teluk Ob ke Laut Barents merupakan lokasi strategis para beruang bulu putih ini berburu anjing laut.
Nahasnya, kini wilayah itu berubah menjadi jalur dan rute tetap kapal-kapal yang mengangkut gas alam cari atau Liqufied Natural Gas (LNG).
"Teluk Ob selalu menjadi tempat berburu beruang kutub."
"Sekarang es itu pecah sepanjang tahun," ujar Mordvintsev.

Menurutnya, kondisi ini berhubungan erat dengan pengeboran minyak bumi di semenanjung Yamal yang berbatasan dengan Teluk Ob sekaligus lokasi pabrik LNG Arktik.
Ilmuwan Rusia lainnya, Vladimir Sokolov melakukan ekspedisi dengan Institut Penelitian di Kutub Utara dan Antartika, yang berbasis di St Petersburg.
Dia menyebut, tahun ini beruang kutub terganggu dengan cuaca ekstrem di Pulau Spitsbergen utara dan di Kepulauan Svalbard Norwegia.
Kini di dua wilayah itu, tidak ada es yang mengapung di tengah lautan dan intensitas salju berkurang.
Studi lain yang minggu ini baru dirilis, menemukan fakta, beruang kutub menimbun buruan mereka yang mati di bawah tanah dan salju.