Selasa, 7 Oktober 2025

Radiasi Nuklir

Perumahan Batan Indah Serpong Terpapar Radiasi Nuklir, Hal Serupa Pernah Terjadi di Brazil

Cesium 137 umumnya digunakan dalam bentuk bubuk atau kapsul untuk membersihkan dosis radiasi pada pasien kanker.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Petugas dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) mengambil sisa tanah yang mengandung zat radioaktif di Perumahan Batan Indah, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Minggu (16/2/2020). Pengambilan tanah tersebut akan dibawa ke Batan untuk diidentifikasi guna mengetahui paparan radioaktif di daerah tersebut melebihi batas atau tidak. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Kecelakaan ini terjadi di Goiania Brazil di awal September pada 1987 silam, namun baru dilaporkan kepada aparat setelah keluarga, kerabat serta tetangga di lingkungan itu menunjukkan luka bakar serius dan kondisinya semakin parah.

Baca: Kisah Ningsih Tinampi, Dukun Terapi Asal Pandaan, Pasuruan, yang Mendadak Viral

Para Ilmuwan mengatakan, pemerintah Brazil pada awalnya lambat dalam mengetahui dampak dan mengambil langkah penanganan radiasi ini.

Sementara para ahli yang memiliki fasilitas lengkap pun terus berusaha membersihkan area yang terkontaminasi itu.

Bahan radioaktif yang berbahaya berbentuk bubuk ini tampaknya telah menyebar ke seluruh area tersebut dan menunjukkan derajat paparan radiasi yang beragam.

Pihak berwenang Brazil, saat itu telah memblokir area seluas 2.000 meter persegi di mana mereka mengatakan bahwa orang dewasa, anak-anak, rumah, halaman belakang, mobil serta hewan peliharaan telah terpapar berbagai tingkat radiasi.

Para Ahli Nuklir di pemerintahan pun mengatakan bahwa mereka telah menemukan tujuh daerah dengan tingkat kontaminasi tinggi, serta tujuh lainnya yang memiliki level tidak begitu berbahaya.

Limbah radioaktif tingkat tinggi terdeteksi berada pada 25 rumah dan sejumlah rumah sakit tempat di mana para korban radiasi itu dirawat.

Kecelakaan yang mengakibatkan terjadinya radiasi ini telah menimbulkan dampak yang sangat besar baik di Brazil maupun negara lainnya.

Hal itu tidak hanya karena tingginya jumlah korban yang terpapar, namun juga karena telah kembali mengingatkan negara tersebut terkait bahaya potensial yang ditimbulkan oleh reaktor nuklir besar di dekat Rio de Janeiro yang dianggap mengalami banyak kegagalan.

Cesium 137 umumnya digunakan dalam bentuk bubuk atau kapsul untuk membersihkan dosis radiasi pada pasien kanker.

Zat ini juga memiliki kegunaan secara luas dalam dunia industri, misalnya untuk mengukur kepadatan serta ketebalan bahan seperti kertas dan baja.

Selain itu, cesium 137 diproduksi dalam reaktor nuklir, unsur ini disebut sebagai salah satu zat mematikan yang diketahui terdapat pada bencana nuklir Chernobyl di Uni Soviet 1986 silam, satu tahun sebelum terjadi di Goiania Brazil.

Sementara kisah radiasi yang terjadi di Brazil, disatukan ceritanya oleh aparat setempat.

Kisah paparan radiasi ini dimulai pada awal September 1987, saat para pemuda lokal mencuri mesin iradiasi yang tertinggal dan tidak terpakai di Goiania Institute for Radiology milik pihak swasta.

Para pemuda ini kemudian mengangkut potongan berat itu untuk dijual ke penjual besi tua bernama Devair Alves Ferreira (33).

Setelah bertransaksi, mereka pun meninggalkan barang itu di halaman belakang pabrik kecil milik laki-laki itu.

Saat Ferreira dan beberapa pekerja lainnya mulai memisahkan potongan mesin yang dibeli, mereka menggunakan palu yang memiliki bobot cukup berat untuk membuka bongkahan timah yang tebal itu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved