Pemuda Kepergok Curi Pakaian Dalam Wanita, Psikolog Sebut Idap Fetitisme, Apa Itu Fetitisme?
Psikolog menyebut pelaku pencurian pakaian dalam wanita di Tangerang Selatan mengidap gangguan fetitisme. Berikut penjelasan psikolog soal fetitisme.
Adib menjelaskan, fetitisme merupakan kelainan yang menjadikan seseorang berfantasi dengan bantuan alat atau benda-benda untuk mencapai kepuasan.
Menurut psikolog dari praktekpsikolog.com ini, fetitisme biasa terjadi pada orang-orang yang cenderung pendiam
"Ini biasanya ya terjadi pada orang-orang yang cenderung pendiam, terus pergaulannya kurang," terangnya.
Menurut Adib, kurangnya pergaulan bisa menjadi penyebab pelaku atau penderita fetitisme tidak mampu melampiaskan hasrat seksualnya secara normal.
Adib menambahkan, fetitisme juga dapat timbul karena pengaruh masa lalu.
"Bahkan bisa terjadi pada orang-orang yang barangkali pernah mendapatkan istilahnya tekanan atau kekerasan ketika kecil," tutur Adib.
Lebih lanjut, untuk menghindari kejadian tersebut terulang, Adib menyampaikan bahwa sebaiknya pakaian dalam dijemur di tempat yang lebih tertutup.
"Kalau bisa menjemurnya jangan di tempat yang bisa dicuri orang, untuk ibu-ibu dan remaja, karena itu kan termasuk privasi," kata Adib.
Selain itu, menurutnya, kontrol sosial dari tetangga maupun satpam kompleks juga diperlukan untuk mengawasi orang-orang tak dikenal yang bergelagat mencurigakan.
Adib menambahkan, efek jera untuk pelaku juga diperlukan supaya ia tidak mengulanginya lagi.
"Memang harus ada efek jera, mungkin dengan surat pernyataan atau dibawa ke kantor polisi supaya dilakukan proses lebih lanjut," ujar Adib.
"Penegakan hukum juga penting," sambungnya.
Adib menyampaikan seseorang yang mengalami fetitisme semestinya dibawa ke psikolog.
Hal ini diperlukan untuk dilakukannya terapi pada penderita fetitisme.
"Ini harus dibawa ke psikolog untuk diterapi dan dihilangkan trauma masa lalunya," terang Adib.