Minggu, 5 Oktober 2025

Studi di Inggris Ungkap Vape Tekan Jumlah Perokok Aktif

Data ASH mengungkapkan di tahun 2019 sekitar 3,6 juta orang di Inggris merupakan pengguna vape.

Penulis: Fajar Anjungroso
Freepik
Pasien yang Meninggal Dunia Akibat Vape Kini Bertambah Menjadi 6 Orang, Sementara Hampir 500 Orang Lainnya Menderita Penyakit Paru-paru Misterius 

”Meskipun rokok elektrik sekarang merupakan bantuan berhenti merokok yang paling populer, survei kami menemukan bahwa pada 2019 lebih dari sepertiga perokok masih belum pernah coba vaping,” timpal Deborah Arnott, Kepala Eksekutif ASH.

Maka, pada sebuah momen, pihaknya mendorong perokok untuk mencoba vaping. ”Rokok elektrik telah terbukti menjadi bantuan yang sangat efektif bagi perokok yang mencoba berhenti,” ungkapnya.

Pada saat yang sama, Deborah merasa khawatir gara-gara maraknya pemberitaan negatif tentang vape.

Kekhawatirannya berupa potensi kembali tingginya angka perokok konvensional.

”Penyakit akibat vaping di AS (Amerika Serikat) jelas memprihatinkan. Tetapi tampaknya terkait dengan penyalahgunaan rokok elektrik dengan menggunakan obat terlarang. Tidak ada yang seperti ini yang terlihat di Inggris sampai saat ini,” jelasnya.

ASH memaparkan bahwa rokok elektrik di Inggris diatur dengan serangkaian peraturan yang diatur oleh Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA)- sejenis Badan POM di Inngris.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved