Minggu, 5 Oktober 2025

Pesawat Angkut Militer C-27J: Muatan Kelas Menengah, Performa Kelas Berat

Walau dari segi dimensi relatif sejajar, C-27J mampu mengangkut 11 ton muatan, selisih dua ton dari kompetitornya.

Editor: Choirul Arifin
ANGKASA
Pesawat angkut militer C-27J 

LMATTS yang merupakan hasil perkongsian dua perusahaan ini akhirnya bubar. Saat masih berada di bawah naungan LMATTS C-27J Spartan berhasil dijual ke Yunani sebanyak 12 unit, Bulgaria sebanyak lima unit, dan Lituania sebanyak tiga unit.

Setelah konfliknya dengan Lockheed Martin, Alenia Aermacchi mendapat mitra baru yaitu L3 Communication, salah satu produsen alat komunikasi militer dan pengintaian dari AS. Mereka berdua membentuk join ventur yang diberi nama Global Military Aircraft System (GMAS).

Kerja sama ini sebenarnya merupakan siasat Alenia untuk bisa masuk pasar AS karena Pentagon saat itu menginginkan pesawat yang masuk dalam jajaran JCA adalah pesawat yang lahir dari hasil kerja sama dengan perusahaan dalam negeri.

Di dalam kongsi barunya inilah C-27J Spartan kembali diajukan ke meja Departemen Pertahanan AS.

Kerja sama ini makin mantap karena Boeing menyatakan ikut ambil bagian. Dalam tender pengadaan armada JCA itu C-27J bersaing langsung dengan C-295 yang dikembangkan juga oleh Raytheon dan EADS North America.

Sedangkan C-130J yang awalnya diajukan Lockheed Martin justru tidak mengundurkan diri. “Kami akan mempensiunkan Beechcraft C-12 Huron dan Fairchild C-26 Metroliners milik Army National Guard.

Selain itu kami juga akan mengadakan pesawat cadangan untuk Air National Guard,” ungkap salah satu petinggi militer AS dalam rilisnya. GMAS sendiri berkomitmen untuk mengadakan perakitan C-27J di fasilitas produksi baru mereka di Duval County, Florida.

Kerja sama Alenia, L3 Communication, dan Boeing akhirnya berbuah manis.

Walau keputusan pengadaan pesawat angkut ini sempat ditunda beberapa kali, namun pada 13 Juni 2007, Pentagon mengumumkan bahwa C-27J Spartan telah terpilih untuk memenuhi kebutuhan militer AS.

C-27 Spartan
C-27 Spartan saat dijajal di landasan yang tak beraspal.

GMAS pun langsung mendapatkan orderan 78 unit Spartan, lengkap bersama paket pelatihannya, dengan total 2,04 miliar dolar AS.

Menurut rilis resmi Alenia Aermacchi yang disampaikan ke Angkasa, ada beberapa poin penting yang membuat Spartan lebih unggul dari kompetitornya C-295.

Walau dari segi dimensi relatif sejajar, C-27J mampu mengangkut 11 ton muatan, selisih dua ton dari kompetitornya.

Jika diadu mengangkut muatan seberat 6.000 kilogram, C-27J mampu terbang sejauh kurang lebih 3.460 km, sedangkan C-295 hanya sekitar 2.400 km.

Soal kemampuan menanjak, saat pengujian oleh Pentagon pihak Alenia mengklaim Spartan mampu meraih 10.000 kaki (3.000 km) hanya dalam waktu enam menit dan mencapai 27.500 kaki (7.000 km) dalam 23 menit.

“C-27J memiliki climb rate yang bisa dibandingkan dengan C-130J yang memiliki empat mesin. Kami juga sudah melengkapi C-27J dengan APU (Auxiliary Power Unit) untuk operasional di daerah pedalaman, kompetitor tidak punya ini. Dengan pintu belakang dan lorong lebih lebar, pasukan penerjun akan lebih aman dan nyaman saat melakukan penerjunan,” jelas pihak Alenia Aermacchi.

Halaman
1234
Sumber: Angkasa
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved