Sosok Tri Wulandari, Wanita Nekat Siram Pertalite ke Polisi Sragen Usai Dilecehkan Dianggap ODGJ
Sosok Tri Wulandari, Warga Desa Jetak, Sidoharjo, Sragen, siram polisi pakai pertalite dan mengaku sudah merencanakan aksi nekatnya tersebut.
TRIBUNNEWS.COM - Inilah sosok Tri Wulandari, warga Sragen yang nekat siram polisi Sragen dengan pertalite usai dilecehkan dianggap orang dalam gangguan jiwa (ODGJ).
Tri Wulandari menjadi viral usai menyiram Provos Polres Sragen, Bripka Johan dengan pertalite pada Selasa (30/9/2025) siang, sekitar pukul 09.40 WIB di Mapolres Sragen.
Tri Wulandari terlibat perdebatan dengan petugas setelah dirinya datang ke kantor Propam.
Kemudian Tri Wulandari nekat menyiramkan bahan bakar pertalite dalam botol berukuran 600ml ke arah Bripka Johan.
Insiden polisi disiram pertalite ini mengakibatkan Bripka Johan mengalami luka pada bagian mata kiri.
Warga Desa Jetak, Sidoharjo, Sragen, ini pun mengaku sudah merencanakan aksi nekatnya tersebut.
Tri Wulandari mengaku emosinya memuncak usai merasa dilecehkan oleh polisi yang menganggapnya sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
"Kalau dibilang perencanaan memang perencanaan. Karena saya sudah dibilang ODGJ. Saya sudah koar-koar di Facebook, siapa yang bilang saya ODGJ saya cari," ujarnya.
"Saya siap resiko. Nanti kalau saya dipenjara, anak saya, saya bawa," tambahnya.
Ia juga menjelaskan tentang alasannya nekat menyiram polisi.
Tri Wulandari mengaku jika perkataan polisi-lah yang membuat emosinya memuncak.
Baca juga: 6 Fakta Oknum Polisi Jambret Kalung Emas Pedagang Tomat di Buleleng, Terancam 9 Tahun Penjara
"Kalau enggak ngomong duluan saya gak bakalan emosi itu memuncak. Ibaratnya bilang ODGJ di situlah pemicunya," ujar Tri di kediamannya, Rabu (1/10/2025) sore.
Awal Mula Masalah
Tri Wulandari juga menjelaskan tentang kekecewaan yang dirasakannya pada polisi.
Kekecewaannya bermula saat dugaan penipuan pembelian minyak goreng pada periode 2021–2023 dengan kerugian sekitar Rp 600 juta.
Tri Wulandari merasa kasus dugaan penipuan tersebut tidak ditindaklanjuti.
"Saya laporan sejak dulu gak pernah ditanggapi. Apalagi saya dikasih somasi karena mencemarkan nama baik. Padahal kerugian saya Rp 600 juta," bebernya.
Bukannya dapat keadilan, Tri Wulandari malah dapat somasi balik dari pihak yang ia laporkan.
Tri Wulandari kerap meluapkan perasaan lewat video di Facebook karena kesal.
Hingga akhirnya ia nekat melampiaskan kekesalan dengan menyiram petugas.
Terpisah, Kapolres Sragen, AKBP Dewiana Syamsu Indyasari, menjelaskan pihaknya tidak melakukan penahanan pada Tri Wulandari.
Namun ia mengaku masih mendalami motif insiden polisi disiram pertalite tersebut.
"Memang kami tidak melakukan tindakan represif, karena kami memahami betul permasalahan yang bersangkutan," papar dia.
Dewiana juga menjelaskan tentang sosok Tri Wulandari yang pernah melaporkan kasus penipuan minyak goreng.
Penyidik sudah mengirim undangan klarifikasi pada 27 Maret dan 25 September 2025, tapi Tri Wulandari tidak pernah hadir.
"Sebelum terjadinya penyiraman ini juga dari penyidik mengundang kembali untuk klarifikasi, tapi juga yang bersangkutan tidak datang. Justru malah datang melakukan penyiraman itu," lanjutnya.
Saat ini polisi meminta keterangan keluarga dan perangkat desa untuk mendalami riwayat Tri Wulandari.
(Tribunnews/Ika Wahyuningsih/Romensy Augustino)
Artikel ini diolah dari Kompas yang berjudul Pengakuan Tri Wulandari Siram Polisi Sragen dengan Pertalite: Memang Direncanakan dan Siram Polisi dengan Pertalite di Mapolres Sragen, Wanita Sebabkan Petugas Luka Serius
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.