Profil dan Sosok
Sosok Abdusy Syakur, Bupati yang Tetapkan KLB Keracunan MBG di Garut, Begini Alasannya
Tetapkan status KLB keracunan massal siswa akibat menu MBG di Garut, berikut profil dan rincian harta kekayaan Bupati Garut Abdusy Syakur Amin.
TRIBUNNEWS.COM - Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) atas kasus keracunan akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG).
MBG adalah program nasional inisiasi Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan menurunkan angka stunting dan kemiskinan, serta meningkatkan status gizi anak-anak dan kelompok rentan.
Pelajar yang menjadi korban dan masih dalam perawatan berjumlah 131 orang.
Para korban tersebut dirawat di dua Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) di Garut, Jawa Barat, yakni Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Kadungora dan Puskesmas Leles..
Lantas, apa alasan Syakur menetapkan status KLB Keracunan MBG di Garut? Simak pula rekam jejak sosok Bupati Garut berikut ini!
Sosok Abdusy Syakur Amin
Dr. Ir. H. Abdusy Syakur Amin, M.Eng., IPU. adalah pria kelahiran Garut, Jawa Barat, pada 6 Januari 1968.
Syakur dikenal luas sebagai sosok tokoh intelektual dan pemimpin visioner asal Kabupaten Garut.
Sosoknya telah menorehkan banyak prestasi di bidang pendidikan, organisasi, dan pembangunan ekonomi daerah.
Dengan latar belakang pendidikan teknik industri hingga ekonomi pembangunan, pria 57 tahun itu membawa pendekatan inovatif dalam membangun Garut.
Dikutip dari laman Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Syakur menyelesaikan pendidikan dasar hingga menengah di Garut dan Bandung.
Baca juga: Profil dan Harta Kekayaan Dadang Supriatna, Bupati Bandung yang Klaim MBG Tekan Angka Pengangguran
Ia berhasil meraih gelar Sarjana Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1992; Magister Teknik dari Asian Institute of Technology, Bangkok, pada 1994; dan Doktor Ekonomi Pembangunan dari University of Malaya, Kuala Lumpur, tahun 2011.
Selain itu, Syakur menyelesaikan Program Pendidikan Singkat Angkatan XXI di Lembaga Ketahanan Nasional (LEMHANAS) RI pada 2017.
Sebagai seorang profesional, Syakur telah berkarier di berbagai institusi terkemuka.
Syakur menjabat sebagai Rektor Universitas Garut (UNIGA) sejak 2015 sampai awal 2025, dan menjadi Ketua Senat Institut Teknologi Garut.
Sebelumnya, ia pernah menjadi Wakil Rektor I di universitas yang sama, serta memimpin Fakultas Ekonomi sebagai Pembantu Dekan II.
Suami Tinneke Hermina itu diketahui juga aktif sebagai dosen di Universitas Pasundan.
Selain itu, Syakur aktif sebagai National Expert di UNIDO dan Team Leader pada proyek ADB yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan.
Di tingkat internasional, Syakur pernah berkontribusi sebagai National Expert untuk United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) dan Team Leader pada proyek Asian Development Bank (ADB)
Dalam pengalaman organisasi, pada 2018, Syakur menjabat sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Garut.
Ia juga sempat menjadi Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Garut, Wakil Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Cabang Garut dan Ketua Yayasan Al-Musaddadiyah.
Syakur juga memimpin Paguyuban Pasundan dan menjadi anggota Dewan Penasehat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jawa Barat.
Komitmennya di berbagai organisasi itu mencerminkan dedikasinya terhadap pembangunan masyarakat secara holistik.
Sebagai pemimpin, Syakur memadukan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai lokal untuk membangun Garut yang berdaya saing tinggi.
Ia percaya pendidikan berkualitas dan kolaborasi antar sektor menjadi kunci utama menuju kesejahteraan berkelanjutan.
Sosoknya pun menjadi inspirasi bagi generasi muda Garut untuk terus berinovasi dan berkontribusi pada pembangunan daerah.
Di dunia politik, Syakur mencalonkan diri sebagai Bupati Garut dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Bupati Garut 2024 itu, Syakur diusung oleh Partai Golongan Karya (Golkar).
Ia maju bersama sang Wakil Bupati (Wabup) Luthfianisa Putri Karlina, menantu Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Pasangan calon bupati dan wabup Garut nomor urut 2, Syakur-Putri berhasil terpilih setelah unggul perolehan suara dari pasangan nomor urut 1, Helmi Budiman-Yudi Nugraha Lasminingrat.
Syakur-Putri resmi menjabat sebagai Bupati dan Wabup Garut untuk periode 2025-2030 setelah dilantik Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, pada 20 Februari 2025 lalu.
Harta Kekayaan Abdusy Syakur Amin
Dikutip Tribunnews.com dari e-lhkpn, berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan Syakur ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 31 Desember 2024, Bupati Garut itu memiliki harta kekayaan dengan total nominal sebesar Rp4,7 miliar, berikut rinciannya:
I. DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 5.550.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 144 m2/144 m2 di KAB / KOTA GARUT, HASIL SENDIRI Rp. 1.200.000.000
- Tanah Seluas 242 m2 di KAB / KOTA GARUT, HASIL SENDIRI Rp. 1.900.000.000
- Tanah Seluas 210 m2 di KAB / KOTA GARUT, HASIL SENDIRI Rp. 350.000.000
- Tanah Seluas 210 m2 di KAB / KOTA GARUT, HASIL SENDIRI Rp. 600.000.000
- Tanah dan Bangunan Seluas 450 m2/450 m2 di KAB / KOTA GARUT, HASIL SENDIRI Rp. 1.500.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 60.000.000
- MOBIL, SUZUKI MINIBUS Tahun 2016, HASIL SENDIRI Rp. 60.000.000
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 141.800.000
D. SURAT BERHARGA Rp. ----
E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 1.445.000.000
F. HARTA LAINNYA Rp. 28.584.694
Sub Total Rp. 7.225.384.694
II. HUTANG Rp. 2.469.666.670
III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-II) Rp. 4.755.718.024
Alasan Tetapkan Status KLB
Syakur menjelaskan alasannya menetapkan status KLB atas peristiwa keracunan MBG yang membuat ratusan pelajar menjadi korban.
"Penanganannya perlu penanganan khusus, maka kita nyatakan sebagai kejadian luar biasa," kata Syakur Amin kepada TribunJabar.id, Rabu (1/10/2025).
Syakur mengatakan, dengan status KLB, Pemkab Garut bisa mengeluarkan anggaran biaya tidak terduga (BTT) tahun 2025 untuk penanganan korban yang keracunan ini.
Pihaknya juga sudah menginstruksikan seluruh kepala desa serta TNI-Polri untuk menelusuri warganya yang mengalami keracunan di masing-masing wilayah agar segera ditangani.
"Seluruh korban akan mendapatkan penanganan penuh, jadi tidak perlu takut biaya atau apapun," jelasnya.
Syakur mengaku pihaknya juga menutup sementara satu dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sebelumnya menyajikan MBG di wilayah Kadungora.
"Kita tutup sementara, jelas ini karena sudah ada korban," sebutnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Jawa Barat mencatat hingga Kamis (18/9/2025), terdapat penambahan korban hingga 569.
"Hingga saat ini jumlah yang diduga mengalami keracunan ada 569 orang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Garut Leli Yuliani kepada awak media, Kamis (18/9/2025) malam, dilansir dari TribunJabar.id.
Menurut Leli, bertambahnya korban didominasi oleh murid sekolah dasar setelah sebelumnya korban dari SMP, SMA dan Madrasah Aliyah.
Korban mayoritas mengalami gejala ringan, hingga harus ditangani atau dirawat di puskesmas.
"Total pasien yang sempat dirawat inap mencapai 30 orang. Dari jumlah itu, 11 orang sudah dipulangkan, sementara 19 orang lainnya masih mendapat perawatan," bebernya.
Adapun kasus keracunan massal yang diduga akibat konsumsi hidangan dari program MBG ini masih dalam proses penyelidikan oleh aparat kepolisian.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul BREAKING NEWS, Bupati Garut Tetapkan KLB Kasus Keracunan MBG, Ada 131 yang Masih Dirawat
(Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJabar.id/Sidqi Al Ghifari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.