Sabtu, 4 Oktober 2025

Kondisi Terkini Santri Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo yang Dirawat di RS Surabaya

Korban reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, dirawat di RSUD dr Soewandhie Surabaya.

Tribun Jatim Network/M Taufik
PONPES AMBRUK - Bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore. Satu korban reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, dirawat di RSUD dr Soewandhie Surabaya dalam kondisi stabil. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang santri, korban reruntuhan bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, dirawat di RSUD dr Soewandhie Surabaya.

Korban yang dirawat di RSUD dr Soewandhie merupakan warga Surabaya.

Ia mengalami cedera di kepala karena menjadi korban ambruknya bangunan tiga lantai Pondok Pesantren Al Khoziny pada Senin (29/9/2025) sore.

Selain di RSUD dr Soewandhie, korban lainnya dirujuk ke Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar.

Sementara tiga santri diketahui meninggal dunia dalam insiden ambruknya Ponpes Al Khoziny.

Petugas gabungan dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan beberapa pihak, masih terus melakukan upaya evakuasi terhadap korban yang terjebak reruntuhan.

Hingga Rabu (1/10/2025) siang, diperkirakan sebanyak 91 orang masih tertimbun di dalam reruntuhan bangunan.

Untuk korban selamat yang dirawat di RSUD dr Soewandhie Surabaya kini telah mendapatkan perawatan intensif. 

RSUD dr. Mohamad Soewandhie Surabaya merupakan rumah sakit umum kelas B yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Surabaya,

"Ada santri dari Surabaya yang menjadi korban. Santri yang jadi korban itu sudah dirawat di Rumah Sakit Soewandhi hari ini."

"Jadi kita memberikan perawatan secara maksimal di sana," kata Wali Kota Eri dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (1/10/2025), dilansir TribunJatim.com

Baca juga: Korban Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Tak Bisa Dievakuasi karena Pinggangnya Terhimpit Beton

Cak Eri memastikan, Pemkot Surabaya akan melakukan pemantauan langsung terhadap korban.

Sementara itu, Direktur RSUD dr Mohamad Soewandhie, dr Billy Daniel Messakh, menjelaskan kondisi korban telah berada dalam kondisi stabil. 

"Kondisinya sebetulnya stabil, baik," kata dr Billy ketika dikonfirmasi terpisah.

Saat dirujuk ke rumah sakit, pasien sempat mengalami muntah darah.

Berdasarkan hasil diagnosa, pasien mengalami cedera di kepala dan dada.

Menurut dr Billy, setelah diperiksa, memang ada benturan di kepala yang cukup berat terhadap pasien.

"Itu menyebabkan dia sempat hilang sadar," terang dr Billy.

Meski mengalami cedera, pasien dalam keadaan sadar dan dirawat di kamar inap biasa.

44 Korban Dirujuk ke RSI Siti Hajar

Selain itu, tercatat 44 pasien ditangani di Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Hajar, Sidoarjo

Rumah sakit tersebut, juga menjadi salah satu rumah sakit rujukan utama dalam penanganan korban insiden runtuhnya bangunan Ponpes Al Khoziny.

Hingga Selasa (30/9/2025) pukul 20.45 WIB, wali santri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny terus berdatangan ke RSI Siti Hajar.

RSI Siti Hajar terletak di Jalan Raden Patah, Jasem, Bulusidokare, Kec. Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo.

Jarak lokasi rumah sakit Siti Hajar tak jauh dengan Pesantren Al Khoziny, sekitar 7 Km atau 17 menit bila berkendara menggunakan mobil.

Wakil Direktur Pelayanan Medis RSI Siti Hajar, dr Andiani, menjelaskan para korban ditempatkan di ruangan sesuai tingkat keparahan. 

”Untuk data, kami pisah tempatnya dan bagi beberapa klasifikasi, zona kuning dan merah ada satu pasien masing-masing. Sementara, zona hitam atau meninggal dunia satu pasien,” terangnya. 

Kemudian, pasien dengan kondisi ringan yang masuk zona hijau sebanyak 19 orang, sudah diperbolehkan pulang. 

Dikutip dari Surya.co.id, dr Andian menambahkan, ada 8 pasien yang harus dialihkan ke ruang perawatan maupun tetap dirawat intensif di IGD.

Menurutnya, langkah ini diambil untuk memastikan penanganan lebih lanjut bisa berjalan optimal.

"Sehingga, jumlah sesuai pukul 19.37 itu sebanyak 39 orang,” imbuhnya. 

Pihak rumah sakit pun telah menyiapkan tenaga medis tambahan untuk mempercepat penanganan korban. 

Baca juga: 3 Hari Berlalu, 91 Orang Diduga Masih Terjebak di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo

Kronologi Ambruknya Bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny

Sebuah bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, ambruk pada Senin (29/9/2025) sore waktu Ashar, pukul 15.00 WIB.

Beberapa warga menyebut, ada suara keras sekali seperti gempa. Namun, setelah dicek, bangunan di bagian tengah pondok sudah ambruk.

“Kemarin izin ngecor bagian atas. Ini sepertinya tiga lantai. Setahu saya ini musala,” kata Munir, Ketua RT 7/RW 3 Desa/Kecamatan Buduran, Sidoarjo, di lokasi kejadian. 

Sejumlah petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun berusaha melakukan evakuasi kepada para korban. 

Pasca kejadian, sebagian korban sudah dievakuasi menggunakan ambulans dan sebagian masih terjebak di dalam reruntuhan.

Hingga Selasa (30/9/2025) pukul 20.00 WIB, terdapat tiga orang tewas dalam kejadian ambruknya Ponpes Al Khoziny Sidoarjo.

Sejumlah santri diduga masih terjebak di dalam reruntuhan bangunan. 

Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul 44 Korban Ambruknya Bangunan di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Dirujuk ke RSI Siti Hajar dan TribunJatim.com dengan judul Santri Korban Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo yang Ambruk ada yang Dirawat di Surabaya

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Surya.co.id/Tony Hermawan, TribunJatim.com/Bobby Constantine Koloway)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved