5 Populer Regional: Viral Pesta Pernikahan di Klaten Ricuh - Awal Mula Konflik Yai Mim vs Sahara
Berita populer regional dimulai viral video pernikahan berujung ricuh di Kabupaten Klaten hingga awal mula konflik Yai Mim vs Sahara.
Ketipung memberi pukulan ritmis cepat yang membuat tamu ikut bergoyang.
Biasanya dimainkan bersama gendang, suling, dan keyboard. Cocok untuk lagu dangdut, pop Jawa, atau lagu daerah. Dalam beberapa tradisi, pemain ketipung juga ikut tampil saat prosesi kirab pengantin atau hiburan malam hari.
Seorang pria yang merupakan pemain ketipung dikeroyok oleh tamu hajatan.
Bahkan salah satu pria memukul korban dengan kursi besi.
Korban tak mampu melawan hingga tersungkur saat keroyok.
2. Bobby Nasution Razia Truk Pelat Aceh, Begini Respons Gubernur Aceh Mualem

Gubernur Aceh Muzakir Manaf alias Mualem merespons kebijakan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution yang merazia kendaraan dengan pelat nomor Aceh di wilayah perbatasan Aceh-Sumut.
Mualem meminta masyarakat Aceh tetap tenang dan terpancing dengan kebijakan menantu Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) itu.
Hal ini disampaikan Mualem dalam forum resmi Pendapat Akhir Gubernur Aceh terhadap Rancangan Qanun Perubahan APBA Tahun Anggaran 2025 di ruang Serbaguna DPRA, Senin (29/9/2025) sore.
“Hana peu peduli tat, tanyoe tenang mantong, hana ta kira pih. Ta kira nyan angin berlalu, kicauan burung, yang merugikan dia sendiri (Tidak perlu ditanggapi, kita tenang saja, tidak kita anggap pun. Kita anggap itu angin berlalu, kicauan burung, yang rugi dia sendiri),” ucap Mualem, dilansir SerambiNews.com.
Meski begitu, Mualem mengingatkan supaya masyarakat Aceh tetap waspada jika kebijakan itu sampai merugikan.
“Tapi tanyoe ta wanti-wanti chit. Menyoe ka di peubloe, ta bloe. Menyeu ka gatai ta garoe (Tapi harus kita wanti-wanti juga. Kalau sudah dijual, kita beli. Kalau gatal ya kita garuk),” tegas Mualem.
Pernyataan itu mengandung filosofi lokal, yaitu Aceh tidak akan memulai konflik, tetapi tidak akan tinggal diam jika haknya diganggu.
Sikap tersebut, mencerminkan prinsip kehormatan dan kedaulatan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Aceh.
Mualem menegaskan, masyarakat Aceh tidak perlu terpancing emosi atau melakukan tindakan balasan yang tidak produktif.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.