Senin, 29 September 2025

Profil dan Sosok

Profil dan Harta Cucun Ahmad, Wakil Ketua DPR Marahi Kepala SPPG di KBB Imbas Keracunan MBG

Berikut sosok dan harta kekayaan Cucun yang marahi Kepala SPPG di Bandung Barat, Kamis (25/9/2025) imbas keracunan massal diduga akibat MBG.

Penulis: Nina Yuniar
Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
WAKIL KETUA DPR - Wakil Ketua Komisi II DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal saat ditemui awak media di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (26/8/2025). Simak rekam jejak dan harta kekayaan sosok Cucun yang baru saja memarahi Kepala SPPG di Bandung Barat, Kamis (25/9/2025) imbah keracunan massal diduga akibat konsumsi MBG, berikut ini. 

Sub Total Rp. 47.050.000.000

II. HUTANG Rp. 15.700.000.000

III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-II) Rp. 31.350.000.000

Marahi Kepala SPPG

SIDAK SPPG - Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal didampingi Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail saat sidak di SPPG Yayasan Rajib Putra Barokah, Dapur Makmur Jaya di Kampung Cipari, Desa Cijambu, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
SIDAK SPPG - Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal didampingi Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail saat sidak di SPPG Yayasan Rajib Putra Barokah, Dapur Makmur Jaya di Kampung Cipari, Desa Cijambu, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB). (Tribun Jabar/ Rahmat Kurniawan)

Bersama Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail (Jeje Govinda), Cucun Ahmad Syamsurijal mendatangi SPPG Yayasan Rajib Putra Barokah, Dapur Makmur Jaya di Kampung Cipari, Desa Cijambu, Kecamatan Cipongkor, KBB, pada Kamis (25/9/2025).

Untuk diketahui, SPPG merupakan unit operasional yang berperan dalam pelaksanaan program MBG.

Dalam kunjungannya itu, Cucun sempat memarahi Ikbal Maulana Ramadan, selaku Kepala SPPG tersebut.

SPPG tersebut merupakan pihak yang memproduksi 3.567 paket MBG hingga menyebabkan setidaknya 411 siswa di Kecamatan Cipongkor mengalami keracunan pada Senin lalu.

Cucun menilai pihak SPPG telah melakukan pelanggaran SOP produksi MBG hingga berujung pada terjadinya keracunan massal. Proses memasak disebut dimulai pada pukul 23.00, yang dinilai terlalu dini.

"Salah, sudah keluar dari SOP, ini harus dievaluasi. Kamu sekolah dulu? Kan disekolahkan dulu. 10 SOP itu kami rapat dengan BGN kami tau, jam berapa untuk PAUD, TK, SD, jam berapa SMP dan SMA itu sudah ada, berarti kamu lupa, perlu dievaluasi," ujar Cucun saat melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) di SPPG tersebut, Kamis, dilansir TribunJabar.id.

Cucun mengungkapkan, jarak antara proses memasak dengan jadwal konsumsi siswa dinilai terlalu lama. Idealnya, waktu mengolah MBG dengan jadwal konsumsi tidak lebih dari 4 jam.

"Untuk sampai ke jam 7 pagi di kirim ke PAUD TK, berapa jam. Kan maksimal 4 jam (setelah di masak) kita akan tertibkan SOP ini," sebut Cucun.

Cucun juga sempat menyinggung soal bahan baku yang bermasalah yang menjadi sumber keracunan di Cipongkor.

Hal itu bahkan dikonfirmasi langsung oleh Cucun kepada Kepala SPPG.

Cucun pun mendorong agar Kepala SPPG untuk berani bersikap saat mendapati bahan baku yang akan dimasak dalam kondisi tidak layak.

"Saya tanya, kemarin pasti ada problem di bahan makanan, clear kan. Pokoknya jangan takut sama Yayasan, kamu yang berkuasa di sini, tolak saja," tegasnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan