Sabtu, 4 Oktober 2025

Program Makan Bergizi Gratis

24 Siswa Keracunan Menu MBG di Ketapang, Diduga akibat Ikan Hiu Filet Saus Tomat

24 murid dan satu guru di SD Negeri 12 Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat mengalami keracunan usai menyantap menu MBG.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
KERACUNAN MBG - Sejumlah siswa SDN 12 Benua Kayong yang dirawat di RSUD Agoesdjam Ketapang setelah diduga keracunan makanan dari hidangan MBG. Foto istimewa. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 24 murid dan satu guru di SD Negeri 12 Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat mengalami keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (23/9/2025).

Program MBG adalah program pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk menyediakan makanan bergizi secara gratis kepada kelompok rentan, seperti siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengurangi angka malnutrisi dan stunting.

Program ini merupakan inisiatif dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk membangun fondasi kesehatan dan kesejahteraan bangsa, serta turut menggerakkan ekonomi lokal dengan melibatkan UMKM dan produsen rakyat dalam rantai pasoknya. 

Kepala Sekolah SDN 12 Benua Kayong, Dewi Hardina Febriani mengungkapkan, peristiwa ini berawal saat sejumlah siswa mengalami gejala keracunan seperti sakit perut dan muntah-muntah, tak lama setelah mengonsumsi makan siang.

Para siswa yang mengalami keracunan kini telah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Agoesdjam.

“Awalnya hanya beberapa anak yang sakit perut lalu muntah, tapi makin lama makin banyak. Karena kondisinya ramai, akhirnya anak-anak dibawa ke puskesmas, lalu dirujuk ke RSUD Agoesdjam atas arahan pihak medis,” kata Dewi, dikutip dari TribunPontianak.co.id, Kamis (25/9/2025).

Dewi menjelaskan, menu MBG saat itu terdiri dari nasi putih, ikan hiu filet saus tomat, tahu goreng, sayur oseng, jeruk.

Sementara itu, Kepala Regional MBG Kalbar, Agus Kurniawi, menduga bahwa ikan hiu filet saus tomat itu menjadi pemicu keracunan.

Pasalnya, menu tersebut jarang dikonsumsi oleh siswa.

Menurutnya, hal ini terjadi akibat kelalaian pihak penyelenggara Satuan Penyedia Program Gizi (SPPG) dalam memilih menu.

“Iya benar, itu terjadi hari ini dan murni kelalaian Ka SPPG kami dalam memilih menu yang tidak biasa dikonsumsi oleh siswa,” ujar Agus.

Baca juga: Khawatir Kandungan Merkuri, Ikan Hiu Diduga Penyebab Keracunan MBG di Ketapang, 24 Bocah SD Mual

Ia menekankan, operasional SPPG akan dihentikan sementara sampai proses investigasi tuntas.

Selain itu, Kepala SPPG juga akan diberhentikan sementara.

“SPPG tersebut akan kami tutup operasional mulai besok untuk sementara waktu sampai selesai investigasi. Kepala SPPG-nya akan kami rumahkan,” tegasnya.

Pihaknya juga akan melakukan evaluasi agar kejadian ini tak terulang lagi.

“Kejadian ini akan kami jadikan bahan evaluasi untuk SPPG lainnya agar tidak terulang kembali,” pungkasnya.

Orang Tua murid cemas

Orang tua murid SDN 12 Benua Kayong mengaku cemas dengan kualitas menu MBG yang disajikan.

Burhanudin (45), orang tua siswi kelas 6, menilai bahwa program MBG sebaiknya tidak disalurkan dalam bentuk makanan yang langsung dibagikan di sekolah, tetapi dalam bentuk bantuan yang diberikan kepada orang tua siswa.

“Kalau pun pemerintah ingin memberikan makan siang gratis, kenapa tidak diberikan langsung ke orang tua saja. Orangtua pasti tidak mungkin meracuni anak. Kalau seperti ini, kita tidak tahu apakah makanan itu benar-benar higenis atau tidak,” ujarnya.

Hal senada juga dikatakan oleh wali murid lain, Suryani (36).

Suryani mengaku cemas jika peristiwa seperti ini terulang di masa mendatang.

“Anak saya bilang cuma makan sayurnya saja, tapi tetap keracunan. Setelah kejadian ini saya bukannya tenang, malah khawatir kalau anak saya keracunan lagi. Kalau pemerintah ingin membantu, mungkin bisa dengan cara lain,” jelasnya.

Reaksi Gubernur Kalbar

Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan soal MBG
PERMASALAHAN MBG - Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan saat diwawancarai di Kantornya usai menemui aksi, Rabu 24 September 2025. Sebut akan terus monitoring kegiatan MBG di Kalbar.

Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan, berencana akan memanggil koordinator program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Saya lagi mencari siapa koordinator MBG ini, karena selama ini tidak pernah berkoordinasi dengan kita. Akan segera saya panggil terkait hal tersebut,” ujar Norsan, Rabu (24/9/2025).

Menurutnya, pengelola dapur MBG harus bertanggung jawab penuh atas insiden ini.

“Ini kita harus sama-sama berkoordinasi, karena ini kan kepentingan masyarakat, kepentingan Kalbar juga. Jangan masing-masing,” tegasnya.

Norsan menilai, persoalan ini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga menyangkut keselamatan anak-anak.

“Ini bukan soal bisnisnya, tapi bagaimana pertanggungjawabannya. Anak-anak keracunan, untung masih bisa diselamatkan. Kalau sampai ada yang meninggal dunia, tentu menjadi masalah serius,” jelasnya.

Norsan meminta kepada para koordinator MBG untuk menghadap ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar.

“Nanti itu koordinator-koordinator MBG diharapkan segera merapat ke pemerintah untuk berkoordinasi,” paparnya.

Berdasarkan data dari Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), hingga 24 September 2025 tercatat sebanyak 6.452 kasus keracunan makanan terkait program MBG.

Di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, status Kejadian Luar Biasa (KLB) ditetapkan setelah 631 siswa mengalami gejala keracunan di Kecamatan Cipongkor.

Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah, menyebutkan jumlah korban terus bertambah.

“Sampai saat ini mungkin sudah sekitar 220 yang datang. Jumlahnya terus bertambah,” ujarnya.

Kasus serupa juga terjadi di Kecamatan Cihampelas, Bandung Barat, dengan 65 siswa dari SMKN 1 Cihampelas mengalami gejala seperti muntah, pusing, dan kejang-kejang.

Di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, sebanyak 230 siswa dilaporkan mengalami keracunan setelah menyantap makanan MBG.

Sementara itu, di Garut, Jawa Barat, tercatat 150 siswa dari tiga sekolah mengalami gejala serupa.

BPOM mencatat bahwa sejak peluncuran program MBG pada 6 Januari 2025, telah terjadi 17 kasus keracunan di 10 provinsi.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul 20 Siswa SDN di Ketapang Diduga Keracunan MBG, Agus Kurniawi: Operasional SPPG Kita Tutup Sementara, Puluhan Siswa SDN 12 Benua Kayong Ketapang Diduga Keracunan Santapan MBG, dan 20 Siswa SDN di Ketapang Diduga Keracunan Menu MBG, Norsan Bakal Panggil Koordinator MBG di Kalbar.

(Tribunnews.com/Falza) (TribunPontianak.co.id/Anggita Putri/Nur Imam Satria)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved