Selasa, 30 September 2025

Kecelakaan Bus Pariwisata di Probolinggo

Nasib Sopir Bus Pariwisata Diduga Rem Blong Tewaskan 8 Orang Rombongan RSBS Jember, Sudah Tersangka?

Polisi belum bisa  menentukan penyebab kecelakaan di Probolinggo karena rem blong atau kelalaian sopir, termasuk nasib sopir apakah bakal tersangka?

Istimewa/TribunJatim.com
KONDISI TKP- Kecelakaan menimpa Bus Pariwisata mengangkut rombongan penumpang RS Bina Sehat Jember, di ruas jalan Jalan Raya Sukapura, Desa Botoh, Kecamatan Lumbang, Probolinggo, Minggu (14/9/2025) siang. Polisi belum bisa  menentukan penyebab kecelakaan di Probolinggo karena rem blong atau kelalaian sopir, termasuk nasib sang sopir apakah bakal tersangka. 

TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Kombes Iwan Saktiadi mengatakan pihak  belum bisa menentukan penyebab kecelakaan Bus Pariwisata; PO INDS'88 Trans di ruas Jalan Raya Sukapura, Desa Botoh, Kecamatan Lumbang, Probolinggo, Minggu (14/9/2025) siang karena rem blong atau kelalaian sopir

Bus pariwisata ini mengangkut rombongan penumpang RS Bina Sehat Jember yang pulang berlibur dari kawasan Gunung Bromo. Kecelakaan ini mengakibatkan 8 korban tewas dan 44 korban luka-luka. 

"Masih terlalu dini, karena langkah-langkah kami selanjutnya akan melibatkan pihak lain. Kami hadirkan mekanik, ahli secara teknis dari tipe atau jenis kendaraan," kata Iwan Saktiadi dikutip dari tayangan Kompas TV pada Minggu (14/9/2025) malam. 

Dalam pemeriksaan ini, nantinya bisa menentukan sistem pengereman, suspensi hingga sistem kemudinya. 

"Ini kami lakukan proses penyidikan ke depan. Sehingga kami ambil langkah-langkah scientific crime investigation, untuk menentukan penyebab laka seperti apa," tegasnya. 

Diterangkan Iwan, pihaknya bersama dengan Satlantas Polres Probolinggo telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dengan metode traffick accident analisys (TAA) dengan mengambil sampel 10 titik. 

"TAA akan kami gunakan untuk mengonstruksikan kecelakaan terjadi. Bukti-bukti lain, keterangan masyarakat sekitar, keterangan penumpang yang diwawancara dengan secara medis dan fisik memungkinkan," terangnya. 

 

Lokasi Kecelakaan Termasuk Balck Spot

Diakui Iwan, lokasi kecelakaan bukan termasuk black spot atau daerah yang sering terjadi kecelakaan.

"Ini bukan titik acapkali memiliki record kecelakaan tinggi. Ini kasuistik pada kecekakaan ini," tukasnya.  

Baca juga: Anak, Menantu dan Cucu Tewas, Abdul Wahab Mencoba Tegar, Ingat soal Mimpi Kancing Hitam

Sementara itu, pantaun dari surya.co.id, olah TKP yang dilakukan Tim Gakkum Ditlantas Polda Jatim didampingi Satlantas Polres Probolinggo ini menggunakan alat 3D Scanner.

Alat ini digunakan untuk mengetahui proses kecelakaan bus pariwisata yang mengangkut sekitar 52 orang wisatawan.

Selama proses olah TKP menggunakan 3d scanner, arus lalu lintas dihentikan baik dari arah Bromo ataupun sebaliknya.

Hal ini untuk memaksimalkan 3d scanner mendapat informasi lokasi kejadian mulai dari awal kejadian hingga bus tersebut berhenti.

"Ada 10 titik lokasi yang di scan menggunakan alat ini untuk mengetahui kecepatan bus saat kejadian, serta untuk mengatahui penyebabnya apa," kata Kasubdid Gakkum Ditlantas Polda Jatim, AKBP Septa Firmansyah.

"Karena tidak banyak melibatkan kendaraan, serta jika tidak ada halangan hasil dari olah TKP ini akan keluar dalam waktu 3 hari kedepan," imbuh AKBP Septa Firmasyah. 

 

Sang Sopir Albahri Pasrah

Hingga berita diunggah, polisi belum menentukan penyebab kecelakaan dan tersangka dalam tragedi ini. 

Meski begitu, sang sopir Albahri (57) mengakui kecelakaan itu dipicu rem blong pada kendaraannya.

Dia mengaku rem bus yang dikendarainya ketika sampai di wilayah Jatian, Desa Boto, sudah tidak enak, sehingga memutuskan untuk ke pinggir dengan memelankan laju kendaraan.

"Sampai di Jatian itu rem sudah tidak enak, akhirnya saya ke pinggir pelan-pelan. Malah sama pengendara di belakang saya itu sampai di klakson dan saya juga ikut klakson," kata Albahri. 

KECELAKAAN BUS - (Kiri) Bangkai bus pariwisata PO INDS'88 Trans bernomor polisi P7221 UG pasca kecelakaan maut di Jalan Raya Sukapura, Kecamatan Lumbang, Probolinggo, pasca mengalami rem blong, Minggu, 14 September 2025 dan (Kanan) - Albahri (Tangan diperban) sopir bus saat memberikan keterangan kepada pihak kepolisian.
KECELAKAAN BUS - (Kiri) Bangkai bus pariwisata PO INDS'88 Trans bernomor polisi P7221 UG pasca kecelakaan maut di Jalan Raya Sukapura, Kecamatan Lumbang, Probolinggo, pasca mengalami rem blong, Minggu, 14 September 2025 dan (Kanan) - Albahri (Tangan diperban) sopir bus saat memberikan keterangan kepada pihak kepolisian. (Kolase: Dok.Polres Probolinggo dan Tribunnews.com/Net)

Selain melaju pelan, menurut Albahri, dirinya juga sempat memberitahukan kondekturnya untuk pergi ke belakang karena rem bus yang dikendarai sudah blong setelah sebelumnya merasa tidak enak.

"Sudah kerasa tidak enak, jadi saya langsung suruh Melo (Kondektur) ke belakang dan bilang kalau rem blong," ujar Albahri.

Saat di Jatian itu, lanjut Albahri, ketika melintas di jalan yang sedikit naik dan menikung, dirinya langsung memutuskan banting stir. Sebab, di sisi jalan sebelah kiri itu banyak kendaraan melintas, baik itu mobil dan sepeda motor.

"Jadi saya langsung banting ke kanan, karena di depan itu kosong. Jadi rem blong itu sudah dari Jatian itu yang angin nya sudah tidak ada. Un rem juga saya fungsikan tapi juga tidak bisa, saya juga sudah pasrah," terang Albahri.

Di dalam bus tersebut, sambungnya, terdapat kurang lebih 55 penumpang dari RS Bina Sehat. 

"Kondisi bus saat berangkat dan bahkan saat pulang sebelum sampai di Jatian ini masih aman, tidak ada apa-apa. Tiba-tiba nge blong dan angin langsung habis," pungkasnya.

 

Kronologi Kecelakaan Bus di Probolinggo

Informasi yang diperoleh, kecelakaan bermula saat Bus Pariwisata melaju dari arah Bromo sekitar pukul 12.14 WIB. Setiba di lokasi, Bus melaju tidak terkendali dan menabrak pembatas jalan setelah sopir bus tidak bisa mengendalikan laju kendaraan.

Laju kendaraan terhenti setelah menabrak sepeda motor milik seorang kurir. Sehingga dari benturan keras itulah membuat sejumlah penumpang terlempar keluar dari bus.

Seorang warga, Suryadi mengaku mendengar suara seperti ledakan 2 kali sebelum kecelakaan terjadi.

Warga Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur ini menjelaskan, sebelum menyadari adanya kecelakaan, dirinya sempat mendengar seperti suara ledakan. Setelah dicek, baru diketahui terjadi kecelakaan. 

"Suara pertama itu seperti ledakan biasa, dan suara kedua seperti ledakan benturan ke tembok. Sempat saya tanyakan kepada penumpang yang masih sehat, katanya dari Jember," kata Suryadi, Minggu (14/9/2025).

Baca juga: Sosok dan Pesan Terakhir Hendra Cleaning Service RSBS Jember yang Tewas Bersama Anak dan Istrinya  

Akibat kecelakaan tersebut, menurut Suryadi, beberapa korban sudah meninggal dunia sedangkan puluhan penumpang lainnya mengalami luka-luka.

"Setahu saya ada 5 orang yang meninggal dunia. Kalau korban yang luka-luka itu banyak, panik saya jadi tidak menghitung," ujar Suryadi.

"Kalau kendaraan lain yang terlibat itu kayaknya sepeda motor kurir paket tapi orangnya tidak terluka, hanya saja sepeda motornya ada di bawah bamper depan bus. Informasinya dari Bromo," tambahnya.

Para korban meninggal pun dievakuasi ke RS M Saleh Probolinggo sedangkan korban luka dirawat di Puskesmas Sukapura dan Puskesmas Wonomerto.

Dan menjelang sore, sebanyak 23 mobil ambulan dikerahkan untuk mengangkut jenazah dan korban kecelakaan itu ke Jember. Puluhan ambulans tersebut berjalan beriringan dari Probolinggo menuju Jember.

"Saat ini rombongan menjadi 23 ambulans, dibantu Kapolres Probolinggo dan ditambah 1 patwal lagi dari Probolinggo," ujar Direktur RS Bina Sehat Jember, dr Faida.

Menurutnya, 7 jenasah yang dirawat di RS M. Saleh Probolinggo telah dipulangkan, bahkan sudah di atas ambulan merah putih RS Bina Sehat Jember.

"Semua korban luka ringan dari Puskesmas Sukapura dan Wonomerto sudan dibawa turun dengan Elf dan kendaraan lainnya," kata Faida.

Faida mengungkapan, kebanyakan penumpang bus tersebut berpasangan untuk liburan di Bromo. "Kebanyakan yang pergi berpasangan, mereka ingin rekreasi bersama keluarga namun musibah terjadi," ulasnya.

Faida mengatakan penyebab kecelakaan tersebut karena rem bus pariwisata ini blong, sehingga menghantam pagar besi hingga roboh. "Polda Jatim sudah langsung olah TKP, saat kami tiba di TKP," paparnya.

TELAN BANYAK KORBAN - Kondisi bus pariwisata Ind's 88 Trans 'Black Mamba' yang mengalami kecelakaan rem blong di Jalan Raya Sukapura, Probolinggo, Minggu siang, 14 September 2025. Bus membawa rombongan tenaga kesehatan (nakes) karyawan Ramah Sakit Bina Sehat Jember, dalam rangka liburan bareng ke Gunung Bromo.
TELAN BANYAK KORBAN - Kondisi bus pariwisata Ind's 88 Trans 'Black Mamba' yang mengalami kecelakaan rem blong di Jalan Raya Sukapura, Probolinggo, Minggu siang, 14 September 2025. Bus membawa rombongan tenaga kesehatan (nakes) karyawan Ramah Sakit Bina Sehat Jember, dalam rangka liburan bareng ke Gunung Bromo. (Kolase Tribunnews)

 

Identitas 8 Korban Tewas

Dari 8 orang tewas, terdapat korban yang berasal dari satu keluarga.

Mereka terdiri dari ayah, ibu, dan satu anaknya.

Dikutip dari Kompas.com, adapun identitas mereka adalah Hendra Pratama (37), Wardatus Soleha (35), dan Aiza Fahrani Agustin (7).

Hendra Pratama dan istrinya sama-sama bekerja sebagai customer service (CS) Rumah Sakit Bina Sehat Jember.

Ketiganya tercatat sebagai warga Kecamatan Kaliwates, Jember.

Baca juga: 8 Jenazah Korban Kecelakaan Disalatkan Massal di Parkiran RSBS Jember, 15 Korban Luka Dibawa ke IGD 

Sementara korban lainnya Hesti Purba Wredhamaya (39), ahli gizi Rumah Sakit Bina Sehat Jember.

Kemudian Arti Wibowati (34), perawat bagian cuci darah Rumah Sakit Bina Sehat Jember.

Lalu ada Nasha Azkiya Naygara (14), Desi Eka Agustini (33), dan Desi P.

 

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Nasib Albahri Sopir Bus Maut Sebabkan 8 Penumpang Tewas saat Kecelakaan di Probolinggo, Sudah Pasrah

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan