Senin, 29 September 2025

Warga Binaan Lapas Nusakambangan dapat Pelatihan Mengolah Limbah Pembakaran Batu Bara Jadi Batako

Keterampilan mengolah limbah pembakaran batu bara atau fly ash bottom ash (FABA) menjadi produk bernilai ekonomi.

Istimewa/Tribunnews.com
PELATIHAN KETERAMPILAN - Proses mengolah limbah pembakaran batu bara/fly ash bottom ash (FABA) menjadi produk bernilai ekonomi, seperti batako. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, diberikan keterampilan mengolah limbah pembakaran batu bara atau fly ash bottom ash (FABA) menjadi produk bernilai ekonomi.

FABA diketahui material sisa berbentuk abu yang dihasilkan dari proses pembakaran batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan industri lainnya.

Adapun FABA yang digunakan para warga binaan tersebut berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Adipala untuk diubah menjadi batako, paving block, roaster, dan buis beton.

Hasanudin, salah satu warga binaan Lapas Terbuka, Nusakambangan menceritakan awal mula dirinya bisa ikut dalam program inisiasi PLN dan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (IMIPAS) ini.

Ia mengaku ditawari Lapas untuk mendaftar pelatihan selama satu bulan.

"Pelatihan itu mulai dari nol sampai bisa menjalankan mesin press batako," kata Hasanudin dalam keterangannya, Jumat (12/9/2025).

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Khusus Kelas II A Karanganyar Nusakambangan, Riko Purnama Candra, mengatakan program pelatihan ini bukan hanya meningkatkan keterampilan, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri warga binaan.

"Kita sudah melakukan pelatihan yang kita berikan kepada warga binaan sebanyak 30 orang untuk saat ini dan itu dilatih oleh pihak PLN. Alhamdulillah para warga binaan kami cepat sekali menangkap, antusias, dan bersemangat karena ini hal yang baru dan bisa menimbulkan rasa percaya diri nanti pada saat kembali ke masyarakat," ucap Riko.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan pemanfaatan FABA menjadi produk bernilai tambah merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan dalam mengimplementasikan aspek _Enviromental, Social, and Governance (ESG).

Ia menuturkan produk FABA yang dihasilkan tidak hanya memperkuat industri konstruksi, tetapi juga membuka jalan kemandirian ekonomi bagi para warga binaan.

“Ini baru langkah awal. Bersama Kementerian IMIPAS, kami ingin memastikan program ini terus berlanjut, membawa manfaat ekonomi, sosial, dan tentu saja harapan bagi masa depan warga binaan,” pungkasnya.

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan