Senin, 29 September 2025

Ayah Bocah MA di Kolaka Timur Tak Menyangka Anak Jadi Korban, Sebut Sering Bantu Keluarga Pelaku

Di balik tragedi pembacokan yang menewaskan bocah berinisial MA (10) di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, ternyata ayah korban kenal keluarga pelaku.

Penulis: Falza Fuadina
Kolase/ TribunnewsSulltra.com
BOCAH DIBUNUH REMAJA - Kolase foto kasus pembunuhan sadis di Kolaka Timur Sulawesi Tenggara (Sultra). Remaja 18 tahun inisial RH tega membunuh bocah perempuan 10 tahun inisial MA di Kabupaten Kolaka Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Remaja itu menggorok leher MA jdi Desa Wundubite, Kecamatan Poli Polia, Kabupaten Koltim, Jumat (5/9/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Di balik tragedi pembacokan yang menewaskan bocah perempuan berinisial MA (10) di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, pada Jumat (5/9/2025), terungkap fakta lain yang mengejutkan.

MA merupakan murid kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah (MI) Swasta di Desa Andowengga, Kecamatan Poli-Polia, Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.

Rupanya kedua belah pihak antara pelaku, RH (18), dan korban memiliki hubungan yang sangat baik.

Ayah korban, Udin, mengatakan bahwa dirinya mengenal baik orang tua dari pelaku.

Hubungan antara mereka pun dinilai terjalin dengan cukup baik.

Keduanya merupakan warga Desa Hakambololi, Poli-Polia, Kolaka Timur.

Menurut Udin, orang tua pelaku sering meminta makanan kepada dirinya.

​“Kalau orang tuanya saya kenal baik, bahkan orang tuanya sering minta izin sama saya ambil makanan kambing di tempat saya. Pokoknya bagus sekali hubungannya orang tuanya dengan saya,” tutur Udin dalam sebuah rekaman video, Sabtu (6/9/2025), dikutip dari TribunnewsSultra.com.

Namun, Udin mengaku tidak mengenal pelaku sama sekali.

Dalam ingatan Udin, ia tak pernah bertemu dengan RH sebelumnya.

“Baru ini saya lihat,” ucapnya dengan nada pilu.

Baca juga: Video Detik-detik Ayah Gendong Jenazah Putrinya di Kolaka Timur Viral di Media Sosial

RH yang berprofesi sebagai petani tersebut nekat melakukan aksi keji itu karena tak terima kerap diejek oleh korban.

Pelaku kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan diamankan oleh Polres Kolaka Timur untuk menjalani penyelidikan lebih lanjut.

Kapolres Kolaka Timur Sultra, AKBP Tinton Yudha Riambo, menekankan bahwa pihaknya akan berupaya memberikan keadilan kepada korban.

"Melalui langkah-langkah yang diambil, Polres Kolaka Timur berharap dapat memberikan keadilan bagi korban dan keluarganya," tuturnya.

Kronologi

Pada Jumat (5/9/2025) sekira pukul 06.30 WITA, MA pergi dari rumahnya untuk mengaji di Desa Wundubite, Kecamatan Poli-Polia, Kolaka Timur dengan menggunakan sepeda listrik.

Ia itemani oleh sang adik, W (7).

Namun, di tengah perjalanan, keduanya dihadang oleh RH.

Saat itu, RH sedang membawa senjata tajam jenis parang.

Korban langsung berlari ke arah kebun cokelat untuk menyelamatkan diri.

Pelaku tak tinggal diam dan mengejar korban.

"Karena panik MA pun berlari menuju perkebunan dikejar oleh RH dengan memegang parang," ujar Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor atau Kasi Humas Polres Kolaka Timur, Iptu Irwan Pansha.

Meski MA berlari kencang, RH tetap berhasil mengejarnya.

RH pun langsung menebas leher korban dengan parang yang dibawanya.

Sedangkan adik korban, W, berhasil menyelamatkan diri ke tempat mengaji untuk meminta pertolongan.

Setelah menerima laporan dari W, warga segera menuju tempat kejadian. 

Korban pun dilarikan ke RS Kolaka Timur, tetapi nyawanya tidak berhasil diselamatkan.

"MA pun ditemukan dalam kondisi terluka pada bagian leher lalu dilarikan ke rumah sakit Kolaka Timur," urai Iptu Irwan.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Ayah Bocah yang Dibunuh di Kolaka Timur Ngaku Akrab dengan Keluarga Pelaku, Sering Minta Makanan

(Tribunnews.com/Falza) (TribunnewsSultra.com/Adrian Adnan Sholeh/Sugi Hartono)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan