370 Ribu Kecelakaan Kerja Jadi Alarm, SPSL Bergerak Cegah Zero Accident di Tanjung Priok-Perak
BPJS Ketenagakerjaan mencatat ada sebanyak 370 ribu kasus kecelakaan kerja sepanjang 2023.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus kecelakaan kerja menjadi alarm.
BPJS Ketenagakerjaan mencatat ada sebanyak 370 ribu kasus kecelakaan kerja sepanjang 2023.
Angka ini melonjak lebih dari dua kali lipat dibanding 2019 yang hanya 182 ribu kasus.
Mayoritas kasus terjadi di sektor padat karya dan logistik, termasuk pelabuhan.
Kasus kecelakaan kerja menjadi alarm karena frekuensi tinggi menunjukkan bahwa risiko kerja belum tertangani optimal.
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) belum menjadi prioritas di banyak sektor.
Beban ekonomi dan sosial akibat kecelakaan kerja sangat besar, produktivitas menurun, biaya pengobatan meningkat, dan keluarga terdampak.
Di tengah lonjakan risiko, PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) bergerak cepat memeriksa kesehatan 250 buruh bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak.
Tanjung Priok dan Tanjung Perak merupakan dua pelabuhan utama Indonesia yang menjadi pusat kegiatan logistik dan simbol vital ekonomi nasional.
Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta adalah pelabuhan terbesar dan tersibuk di Indonesia, menjadi gerbang utama ekspor-impor nasional.
Terletak di Jakarta Utara, pelabuhan ini memiliki terminal peti kemas, penumpang, dan kendaraan, serta beroperasi 24/7 untuk mendukung arus logistik Jabodetabek dan sekitarnya.
Sementara itu, Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya merupakan pelabuhan terbesar kedua di Indonesia, menjadi pusat perdagangan dan distribusi untuk kawasan Indonesia Timur.
Terletak di Surabaya, Jawa Timur, pelabuhan ini menangani arus kendaraan, barang, dan penumpang, serta menjadi titik strategis dalam proyek Tol Laut dan ekspansi logistik nasional.
Melihat padatnya aktivitas tersebut, maka pemeriksaan kesehatan bagi buruh pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak bukan sekadar rutinitas medis ini adalah langkah strategis dan kemanusiaan yang menyentuh jantung operasional logistik nasional.
TKBM (Tenaga Kerja Bongkar Muat) adalah ujung tombak kelancaran ekspor-impor.
Tanpa mereka, arus barang terganggu, rantai pasok terhambat, dan ekonomi bisa melambat. Menjaga kesehatan mereka berarti menjaga stabilitas logistik Indonesia.
Pemeriksaan menyeluruh dari riwayat medis, tes fisik, penglihatan, rontgen dada, hingga laboratorium membantu mendeteksi penyakit yang bisa mengganggu keselamatan kerja. Buruh yang sehat lebih produktif dan lebih aman dalam bekerja.
Langkah SPSL ini menunjukkan bahwa buruh tidak dipandang sebagai angka produksi, tapi sebagai manusia yang layak mendapat perlindungan. Ini membangun kepercayaan dan loyalitas, serta memperkuat hubungan antara perusahaan dan pekerja.
Pemeriksaan ini adalah bagian dari komitmen SPSL untuk mewujudkan Pelindo Zero Accident Port. Visi ini hanya bisa tercapai jika buruh dilibatkan secara aktif dalam program kesehatan dan keselamatan kerja.
“TKBM merupakan salah satu garda terdepan operasional pelabuhan, termasuk bidang logistik, yang berperan penting dalam mendukung Pelindo Group menjalankan tugas sebagai pengelola layanan kepelabuhanan. Ini bentuk apresiasi bagi para TKBM, yang setiap hari berkontribusi dalam kelancaran logistik nasional,” ujar Senior Vice President Sekretariat Perusahaan SPSL, Dewi Fitriyani.
Dia menambahkan, SPSL berkepentingan memastikan para TKBM tetap sehat dan mampu bekerja secara aman.
Pemeriksaan kesehatan ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) SPSL di bidang kesehatan dan keselamatan kerja.
Hal ini juga sejalan dengan Asta Cita bidang SDM, yakni penguatan pembangunan SDM melalui peningkatan kesehatan dan keselamatan kerja. Kegiatan dilaksanakan melalui kolaborasi dengan PT Multi Terminal Indonesia (MTI).
Cecep Anwar, buruh TKBM Tanjung Priok, menilai pemeriksaan ini memberi manfaat nyata. “Kami bersyukur atas dukungannya, semoga program seperti ini terus berlanjut,” katanya.
Hal senada disampaikan Muhammad Nur Hasan, buruh TKBM Tanjung Perak. Menurut Dewi, perhatian terhadap kesehatan buruh akan berdampak langsung pada kelancaran operasional pelabuhan.
“Melalui langkah-langkah sederhana seperti pemeriksaan kesehatan, edukasi, dan pemberian fasilitas kesehatan, SPSL menegaskan komitmen untuk mendukung operasional pelabuhan dan logistik yang aman, sekaligus sebagai upaya mewujudkan Pelindo Zero Accident Port,” ujarnya.
Kolaborasi Jasa Raharja dan BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Jaminan Kecelakaan Kerja dan Lalu Lintas |
![]() |
---|
Dorong Penetrasi Asuransi di Indonesia, Perusahaan Fintech Gandeng BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
Asabri Serahkan Rp 2,2 Miliar Manfaat JKK ke Keluarga Korban Pesawat Super Tucano dan KKB Papua |
![]() |
---|
Sosialisasikan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, BPJS Ketenagakerjaan Serbu 128 Kelurahan di Jakarta |
![]() |
---|
Makin Meluas, Kini 86 Ribu Pekerja Rentan Di Kabupaten Tangerang Sudah Mendapat BPJS Ketenagakerjaan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.