Selasa, 7 Oktober 2025

Bentrokan di Pemalang

4 Polisi Turut Jadi Korban Kericuhan Ceramah Rizieq Shihab di Pemalang

Jumlah korban kericuhan saat ceramah Rizieq Shihab di Pemalang pada Kamis (24/7/2025) dini hari bertambah, 4 polisi terluka.

Tribunnews.com
BENTROKAN DI PEMALANG - Habib Rizieq Shihab alias Muhammad Rizieq Shihab. Jumlah korban kericuhan saat ceramah Rizieq Shihab di Pemalang pada Kamis (24/7/2025) dini hari bertambah, 4 polisi terluka. 

TRIBUNNEWS.COM, PEMALANG - Update terbaru kericuhan saat ceramah Rizieq Shihab di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang pada Kamis (24/7/2025) dini hari, 4 anggota polisi jadi korban.

Dua kelompok massa yang terlibat bentrokan tersebut dari organisasi masyarakat Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) Laskar Sabilillah (LS), yang menolak kedatangan Rizieq Shibab, dan massa dari Front Pembela Islam (FPI) yang memberikan dukungan atas kehadiran tokoh tersebut.

Berdasarkan data yang diterima Tribun Jateng, total korban dari bentrokan berdarah di Pemalang berjumlah 15 orang.

Di antaranya, 9 orang dari PWI LS yang mana 7 orang rawat jalan, 1 orang masih berada di ICU RSU Siaga Medika Pemalang, dan 1 orang dirawat di RSI Al Ikhlas dengan kondisinya cacat permanen.

Lalu 4 orang lagi yang melakukan rawat jalan yaitu kepolisian.

Baca juga: Pengacara Rizieq Shihab: Sudah Ada Provokasi sebelum Bentrokan di Pemalang, Dilakukan Lewat Video

Kejadian ini pun viral di berbagai media sosial, terlihat beberapa orang membawa senjata tajam. 

Bentrokan bermula saat massa penolak mendekati lokasi pengajian dan terlibat cekcok dengan pendukung Rizieq Shihab.

Situasi semakin memanas saat lemparan batu, kayu, botol, dan senjata tajam terjadi di antara dua kelompok.

Bupati Pemalang Anom Widiyantoro menyebutkan, sedikitnya lima orang dilaporkan mengalami luka-luka. Akan tetapi, angka tersebut belum pasti karena masih dilakukan pendataan.

 

Kericuhan Dipicu Provokasi Lemparan Batu

Provokasi berupa lemparan batu disebut sebagai penyebabnya.

Hal itu diungkapkan Sekretaris Jenderal Perjuangan Walisongo Indonesia laskar Sabilillah (PWI LS) Ken I Pramendra kepada Tribunjateng.com, setelah menjenguk anggota PWI LS di RSI Al Ikhlas Pemalang, Kamis (24/7/2025).

Baca juga: Satu dari 9 Korban Bentrok saat Acara Rizieq Shihab di Pemalang Terluka Parah di Kepala

Kericuhan bermula dari provokasi seseorang yang melempar batu ke arah PWI LS saat tengah negosiasi dengan pihak kepolisian.

Ken menyampaikan, PWI LS memiliki dokumentasi lengkap yang justru menunjukkan provokasi, termasuk pelemparan batu dan pembawa celurit, berasal dari pihak lawan.

Bentrokan yang terjadi, menurutnya, bermula ketika rombongan PWI LS sedang bernegosiasi dengan pihak kepolisian.

"Saat kami berkoordinasi dengan aparat di lokasi pada Rabu (23/7/2025), justru dari pihak mereka ada yang melempar batu besar hingga menimbulkan korban di pihak kami," jelasnya.

Dia juga menegaskan, seluruh anggota PWI LS sejak awal telah diinstruksikan untuk tidak membawa senjata tajam saat aksi.

"Kami datang dengan niat baik, melakukan orasi damai. Tidak satu pun anggota kami membawa sajam.

Yang kami bawa hanya bambu untuk perlindungan diri, bukan untuk menyerang," ucap Ken.

Ken I Pramendra menyebut narasi penyerangan menggunakan senjata tajam tersebut sebagai upaya framing dan playing victim dari pihak tertentu untuk menyudutkan PWI LS.

"Aksi yang dilakukan merupakan, bentuk pembelaan terhadap bangsa dari pengaruh paham radikal dan provokasi yang dinilai membahayakan persatuan," kata dia.

Baca juga: Mengenal Ormas PWI‑LS dan FPI yang Terlibat Bentrok saat Ceramah Rizieq Shihab di Pemalang

Ken juga mengatakan, bahwa keterlibatan PWI LS bermula dari penolakan masyarakat di Kabupaten Pemalang terhadap kedatangan Rizieq Shihab, yang kemudian memicu penyebaran ajakan kekerasan dari pihak yang mengatasnamakan organisasi terlarang FPI.

PWI LS, kata Ken, bergerak ke Pemalang sebagai upaya menjaga ketertiban dan membentengi masyarakat dari provokasi tersebut.

"Kami sudah koordinasi dengan Forkopimda Pemalang, Polda Jateng, hingga Mabes Polri. Tapi sangat disayangkan, potensi konflik yang kami sampaikan tidak diantisipasi dengan baik."

"Bahkan kami lihat, Forkopimda duduk bersama dengan Rizieq, sementara di lapangan situasi memanas," imbuhnya.

PWI LS, lanjut Ken, bukan organisasi politik atau ormas yang berbasis kekuatan fisik, melainkan kelompok yang berakar pada ajaran para ulama pribumi dan pesantren tua warisan Wali Songo.

Organisasi ini berdiri atas dasar cinta tanah air, dengan tujuan utama menjaga generasi bangsa dari paham yang membahayakan ideologi negara.

"Kami tidak ingin anak-anak bangsa tumbuh dengan doktrin kebencian terhadap pemerintah. Kalau ini tidak dicegah, masa depan bangsa bisa suram," kata Ken.

Menanggapi fitnah dan framing terhadap organisasinya, PWI LS berencana menempuh jalur hukum.

Ken menegaskan,d bahwa pihaknya telah mengumpulkan bukti-bukti kuat berupa foto, video, dan kesaksian lapangan yang akan digunakan untuk membuktikan bahwa tuduhan terhadap PWI LS adalah tidak berdasar.

PWI LS juga melakukan pengobatan terhadap korban, melalui iuran anggota, sebagai bentuk tanggung jawab bersama atas insiden yang terjadi.

"Kami akan terus memperjuangkan kebenaran ini, demi menjaga martabat organisasi dan melindungi anak bangsa dari provokasi dan kebencian," tutup.

 

9 Korban Masuk Rumah Sakit

Sebanyak sembilan orang dilarikan ke RSU Siaga Medika Pemalang usai insiden bentrokan berdarah antara organisasi masyarakat Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) Laskar Sabilillah (LS), yang menolak kedatangan Habib Rizieq Shihab (HRS), dan massa dari Front Pembela Islam (FPI) yang memberikan dukungan atas kehadiran tokoh tersebut.

Dari sembilan korban, delapan menjalani perawatan rawat jalan, sementara satu pasien lainnya harus menjalani observasi intensif akibat cedera berat di bagian kepala.

Direktur RS Siaga Medika, dr. Ofi Dwiantoro, mengonfirmasi bahwa delapan pasien mengalami luka ringan, sebagian besar akibat benturan benda tumpul, terutama di bagian kepala dan tangan.

"Sebagian besar luka akibat lemparan batu, bukan senjata tajam.

Yang dirawat jalan didominasi luka ringan di kepala dan lengan," ungkap dr. Ofi kepada Tribunjateng.com, Kamis (24/7/2025).

Pasien yang saat berinisial S (43) warga Wonosobo saat ini masih dalam perawatan intensif diketahui mengalami penurunan kesadaran.

Dari hasil pemeriksaan, korban mengalami luka di sembilan titik pada bagian kepala.

"Tidak ada luka di tubuh bagian lain, seluruh luka ada di kepala. Diduga akibat hantaman benda tumpul," lanjutnya.

Pasien  berinisial S, berasal dari Wonosobo kondisinya masih gelisah dan belum stabil. Pihak rumah sakit terus melakukan pemantauan, dan penanganan medis lanjutan.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada informasi resmi dari kepolisian mengenai kronologi kejadian maupun pelaku dalam insiden tersebut.

Berdasarkan data yang diterima Tribunjateng.com, 8 korban yang rawat jalan di RSU Siaga Medika dua di antaranya dua anggota kepolisian.

 

Dijaga 600 Polisi, Bentrokan Pecah saat Ceramah Rizieq Shihab di Pemalang 

Sembilan orang dilarikan ke RSU Siaga Medika Pemalang karena jadi korban saat bentrokan antara ormas Perjuangan Walisongo Indonesia (PWI) Laskar Sabilillah (LS) dan Front Pembela Islam (FPI) Kamis (24/7/2025) dini hari.

PWI-LS secara terang-terangan menentang kedatangan Rizieq Shihab yang hendak ceramah di Pemalang, Jawa Tengah.

PWI-LS merupakan organisasi yang dibentuk pada 2024 lalu.

Salah satu tugas mereka yakni mengawal para trah atau keturunan Walisongo.

Sergam PWI-LS identik dengan baju hitam-hitam.

Di lokasi, mereka bersitegang dengan FPI sebagai pembela Rizieq Shihab.

BENTROK DI PEMALANG - (Kiri) Pengajian yang menghadirkan tokoh Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Sihab (HRS) di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang berujung ricuh, pada Kamis (24/7/2025) dini hari dan (Kanan) Rizieq Shihab berorasi di mimbar Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jumat (2/12/2022).
BENTROK DI PEMALANG - (Kiri) Pengajian yang menghadirkan tokoh Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Sihab (HRS) di Desa Pegundan, Kecamatan Petarukan, Kabupaten Pemalang berujung ricuh, pada Kamis (24/7/2025) dini hari dan (Kanan) Rizieq Shihab berorasi di mimbar Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jumat (2/12/2022). (Kolase: Tribunnews.com/Ashri Fadilla dan TribunJateng.com/Istimewa)

Bentrok pun tak terelakkan hingga membuat sembilan orang dilarikan ke rumah sakit.

Bentrokan tersebut terjadi meski telah dijaga ratusan aparat keamanan.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, mengatakan pihaknya telah menerjunkan 675 personel gabungan untuk mengamankan kegiatan HRS sejak Rabu (23/7/2025) malam, sebelum pengajian dimulai.

"Upaya pengamanan sudah ada, pemerintah daerah sudah melakukan rapat sebelumnya untuk antisipasi kegiatan itu," terangnya, dikutip dari TribunJateng.com.

Meski telah menerjunkan ratusan anggota polisi, namun kedua kelompok ormas tersebut tetap bentrokan.

Artanto menyebut petugas di lapangan juga sudah berupaya menenangkan massa, namun tetap tak terkendali.

"Kegiatan malam, tingkat kerawanan tinggi sehingga terjadi permasalahan tersebut," imbuh Artanto.

Ia menuturkan, banyak yang mengalami luka-luka dari tiga kelompok, PWI-LS, FPI, dan Polisi.

"Jumlah korban kami kroscek dulu, data yang kami terima naik turun jadi perlu dipastikan. Yang jelas tidak sampai puluhan hanya ada belasan," katanya.

Ia pun meminta kedua kelompok tersebut untuk menahan diri.

"Kami imbau dari kedua belah pihak menjaga simpatisan masing-masing agar tidak terulang kembali," ujarnya.

Ditanya soal pengamanan Rizieq Shihab yang rencananya akan hadir di Tegal dan Brebes pada Agustus 2025 mendatang, Artanto mengatakan masih melakukan evaluasi.

"Kami masih fokus penanganan masalah ini dulu. Namun, dari kejadian ini menjadi bahan evaluasi," ujarnya.

 

12 Poin Pernyataan Sikap FPI soal Bentrokan di Pemalang

Atas bentrokan yang terjadi di Pemalang hingga menimbulkan korban luka tersebut, Dewan Pimpinan Pusat Front Persaudaraan Islam menyatakan 12 poin sikapnya.

Mulai dari kecaman atas tindakan penyerangan PWI-LS, hingga desakan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk membubarkan ormas PWI-LS ini.

Surat yang berisikan pernyataan sikap FPI pada bentrokan di Pemalang ini pun telah ditandatangani Ketua Umum FPI, HB Muhammad Alattas, dan Sekretaris Umum FPI, HB Ali Abubakar Alattas.

BENTROK DI PEMALANG - (Kiri) Sekretaris Jenderal Perjuangan Walisongo Indonesia laskar Sabilillah (PWI LS) Ken I Pramendra, saat memperlihatkan foto kondisi pasien yang mengalami cacat permanen saat perawatan medis dan di rawat di RSI Al Ikhlas Pemalang dan (Kanan) Rizieq Shihab berorasi di mimbar Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jumat (2/12/2022).
BENTROK DI PEMALANG - (Kiri) Sekretaris Jenderal Perjuangan Walisongo Indonesia laskar Sabilillah (PWI LS) Ken I Pramendra, saat memperlihatkan foto kondisi pasien yang mengalami cacat permanen saat perawatan medis dan di rawat di RSI Al Ikhlas Pemalang dan (Kanan) Rizieq Shihab berorasi di mimbar Masjid At-Tin, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jumat (2/12/2022). (Kolase: Tribunnews.com/Ashri Fadilla dan Tribunjateng.com/Indra Dwi Purnomo)

Berikut isi 12 poin pernyataan sikap FPI atas bentrokan dengan PWI-LS di Pemalang, yang diterima oleh Tribunnews, Kamis (24/7/2025):

1. Mengutuk keras gerombolan PWI-LS yang telah secara nyata melakukan tindakan melawan hukum dengan menyerang acara keagamaan Tabligh Akbar sehingga menyebabkan jatuhnya korban luka sebanyak 7 orang dan membahayakan nyawa ribuan peserta Tabligh Akbar yang di dalamnya termasuk kaum ibu dan anak-anak.

2. Bahwa penyerangan yang dilakukan oleh gerombolan PWI-LS kepada acara keagamaan di Pemalang dilakukan terencana secara sistematis, yang dapat diketahui lewat tersebarnya di media sosial, surat Permohonan Pengerahan Pasukan No: 48/PWI-LS-pml/VII/2025, tertanggal 12 Juli 2025, yang pada pokoknya terang-terangan menunjukkan niat jahat (mens rea) meminta bantuan pengerahan pasukan dari sesama gerombolan PWI-LS dari Batang, Banyumas, Purbalingga, Tegal, Pekalongan, Kota Pekalongan dan Brebes, untuk melakukan penghadangan dan penolakan acara keagamaan Tabligh Akbar yang akan dihadiri IB-HRS, di Desa Pegundan, Kec. Petarukan, Kab. Pemalang, yang ditandatangani atas nama Wahyudin dan Wahyani. Hal mana selanjutnya direspon oleh DPD FPI Jawa Tengah untuk bersiap siaga mengawal acara keagamaan Tabligh Akbar, atas segala kemungkinan terburuk termasuk keadaan darurat yang menyebabkan harus dilakukannya pembelaan terpaksa menurut hukum (noodweer) sebagai dimaksud Pasal 49 KUHP.

3. Bahwa beredar pula surat tertanggal 16 Juli 2025, yang dikeluarkan gerombolan PWI-LS Pusat, dengan nomor surat: 00167/SI-007/PP-LS/VII/2025, yang pada pokoknya memberikan instruksi yang bersifat provokatif dan memerintahkan PWI-LS se-Indonesia untuk berkoordinasi dengan PWI-LS Jawa Tengah dalam kaitan acara keagamaan berupa Tabligh Akbar yang akan dihadiri IB-HRS

4. Bahwa penyerangan yang dilakukan oleh gerombolan PWI-LS pada acara keagamaan di Desa Pegundan, Kec. Petarukan, Pemalang pada tanggal 23 Juli 2025 adalah penyerangan yang telah terencana, serta dilakukan secara struktur dan sistematis, hingga menyebabkan jatuhnya korban luka luka dan membahayakan nyawa warga sekitar, yang oleh karenanya dilakukan pembelaan terpaksa (noodweer) sebagaimana dimaksud Pasal 49 KUHP, oleh warga masyarakat bersama para Laskar yang menghadiri acara keagamaan tersebut.

5. Bahwa sungguh pun begitu, IB-HRS tetap menghimbau kepada para warga masyarakat yang menghadiri pengajian di Desa Pegundan, Petarukan, Pemalang, untuk tetap kondusif dan tidak terpancing provokasi yang dilakukan oleh PWI-LS.

6. Bahwa PWI-LS telah secara sistematis dan terstruktur melakukan berbagai provokasi yang bermuatan rasis, fasis dan diskriminatif dengan berbagai upaya adu domba antar anak bangsa, juga telah sering kali melakukan persekusi terhadap Da'i dan pembubaran pengajian yang dianggap tidak sejalan dengan pemahaman mereka, serta membahayakan keamanan dan keselamatan warga yang sedang menghadiri pengajian, sehingga telah nyata menjadi ancaman bagi persatuan nasional.

7. Menuntut pihak aparat penegak hukum untuk mengusut dan menangkap serta melakukan proses hukum terhadap para pelaku penyerangan dan otak intelektual penyerangan serta para pihak yang telah melakukan provokasi untuk melakukan penyerangan terhadap acara pengajian tanggal 23 Juli 2025, di Desa Pegundan, Kec. Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.

8. Menuntut kepada Bapak Presiden Haji Prabowo Subianto untuk mengambil langkah-langkah menyelamatkan persatuan nasional dengan MEMBUBARKAN ormas PWI-LS yang telah nyata secara sistematis dan terstruktur menjadi ancaman bagi persatuan nasional, serta memerintahkan aparat penegak hukum di bawah Presiden untuk segera menangkap segala pihak, termasuk pelaku, pendukung, dan intelektual dari PWI-LS yang melakukan perbuatan melawan hukum, dengan provokasi, intimidasi dan persekusi yang bermuatan rasis, fasis dan diskriminatif.

9. Menuntut Bapak Presiden Haji Prabowo Subianto untuk mencopot dan sesuai kewenangannya memberikan hukuman terhadap oknum aparat pemerintahan, baik dari aparatur sipil, militer, polisi maupun intelijen yang ikut mendukung tindakan-tindakan jahat dari PWI-LS.

10. Menyerukan kepada segenap Umat Islam khususnya dan umumnya Bangsa Indonesia, untuk bersatu padu menolak PWI-LS yang telah nyata menjadi ancaman persatuan nasional, yang mengingatkan kita dengan modus operandi yang digunakan oleh gerakan PKI di tahun 1948 dan 1965, dimana kerap menyerang para Ulama dan pengajiannya, baik dari Kyainya maupun Habaibnya, serta kalangan santri dan umat Islam secara umum.

11. Menyerukan kepada segenap Kyai, Habaib, dan Ulama serta Tokoh Islam di seluruh tanah air untuk merapatkan barisan dan memperkuat persaudaraan demi menjaga umat Islam dari segala bentuk propaganda busuk musuh-musuh Islam yang senantiasa menyesatkan umat dari jalan yang benar.

12. Menyerukan kepada seluruh pengurus FPI beserta Sayap Juangnya untuk waspada dan senantiasa bersiap siaga atas segala kemungkinan, termasuk bila harus berperang melawan gerakan neo-PKI, demi keselamatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

(tribun network/thf/TribunJateng.com/Tribunnews.com)

 

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul 15 Orang Jadi Korban Kericuhan Ceramah Habib Rizieq di Pemalang, Termasuk 4 Polisi

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved