Minggu, 5 Oktober 2025

Oknum TNI Bunuh Istri di Deli Serdang

Kasus Oknum TNI Bunuh Istri di Deli Serdang Sumut, Keluarga Korban: Saya Capek Diintervensi 

Keluarga korban mengaku diminta tanda tangan surat pernyataan tidak melakukan autopsi jenazah Astri Gustina Ayu Yolanda (35)

Editor: Erik S
TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA
ISTRI DIBUNUH SUAMI: Kolase foto Serma Tengku Dian Anugerah dan istrinya Astri Gustina Ayu Yolanda. Astri tewas diduga dibunuh Serma Dian di kediamannya, Jalan Pasar Besar, Desa Sei Semayang, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, Rabu (23/7/2025) 

TRIBUNNEWS.COM, BINJAI -  Keluarga Astri Gustina Ayu Yolanda (35) mengaku mendapat intervensi agar tidak mengautopsi jenazah korban.

Astri tewas diduga dibunuh suaminya, seorang prajurit TNI bernama Sersan Mayor (Serma) Tengku Dian Anugerah di rumah pelaku di Desa Sei Semayang, Sunggal, Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut), pada Rabu (23/7/2025) pagi. 

Keterangan tersebut disampaikan kakak ipar korban, Muhammad Fadhil (42).

Baca juga: Tragis di Deli Serdang, Teriakan Mertua Bongkar Dugaan Prajurit TNI Bunuh Istri

Awalnya, Fadhil diwawancarai wartawan di rumah duka yang berad di Jalan Danau Lau Tawar, Gang Duyung, Lingkungan IV Sumber Karya, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatra Utara

"Kami berharap agar pelaku dihukum dengan seberat-beratnya. Adik kami telah meregang nyawa, kami berharap dia (pelaku) dihukum begitu," ujar Fadhil, Rabu (23/7/2025). 

Namun saat ditengah-tengah sesi tanya jawab dengan keluarga korban, oknum personel TNI memberhentikan sesi wawancara yang dilakukan wartawan. 

"Dipanggil pak Mardianto," ujar seorang oknum TNI. 

Wartawan sudah menjelaskan jika akan menyelesaikan wawancara terlebih dahulu. 

Tak lama berselang seorang pria berpangkat Mayor berinisial M menggandeng Fadhil menjauh dari wartawan. 

"Aku capek diintervensi kayak gini bang, gas aja terus pemberitaannya," ujar Fadhil saat kembali menemui wartawan. 

"Di RSUD Djoelham juga tadi gitu. Saya diintervensi jangan foto dan video lah. Terus dipaksa untuk menandatangani surat pernyataan tidak melakukan autopsi. Cuma tadi hanya melakukan autopsi luar," sambungnya. 

Menuru Fadhil pria yang berpangkat Mayor itu diduga paman Serma TDA.

"Itu pamannya. Padahal kami sudah memberitahu paman pelaku ini. Udah mau kami laporkan pelaku karena suka main tangan itu," ujar Fadhil. 

Bermula dari cekcok

Lanjut Fadhil, peristiwa pembunuhan ini berawal dari cekcok yang terjadi di halaman teras rumah mertua Astri.

Pada saat itu Astri hendak menjemput dan mengantar anaknya sekolah. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved