Pesta Budaya dan Melestarikan Kuliner Bali Lewat Gelaran Beguling Feast Fest 2025
Festival ini dibagi ke dalam tiga kawasan tematik: Kampung Beguling, Kampung Arak, dan Kampung Jajanan
Penulis:
Bayu Indra Permana
Editor:
Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Desa Peliatan, salah satu pusat kebudayaan tertua di Bali bersiap menggelar sebuah festival kuliner yang sarat makna pelestarian.
Festival bertajuk Beguling Feast Fest 2025 (BFF 2025) hadir untuk merayakan dua ikon kuliner Bali yakni babi guling dan arak Bali.
Bukan tanpa alasa kedua kuliner itu jadi sorotan karena telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia.
Margaretha Tien dan Jippy Rinaldi adalah penggagas acara tersebut keduanya memilih tema 'Honoring Roots, Celebrating Legacy'.
Margaretha Tien memastikan festival ini adalah bentuk penghormatan terhadap tradisi kuliner Bali yang telah menjadi bagian dari identitas budaya masyarakatnya.
Baca juga: Es Teler Legenda, Kuliner Kaki Lima di Solo Utara Seenak Minuman Restoran
“Festival ini kami buat sebagai bentuk perayaan dan upaya melestarikan kekayaan kuliner khas Bali, terutama beguling dan arak bali yang sudah menjadi bagian dari identitas budaya kita,” ujar Margaretha Tien kepada awak media, Sabtu (19/7/2025).
Festival ini dibagi ke dalam tiga kawasan tematik: Kampung Beguling, Kampung Arak, dan Kampung Jajanan.
Di Kampung Beguling, pengunjung dapat mencicipi babi guling dari warung-warung pilihan serta kuliner khas Bali lainnya sambil menikmati pertunjukan seni jalanan.
Sementara di Kampung Arak, selain mencicipi olahan arak dari delapan pengrajin lokal, pengunjung juga bisa mengikuti workshop kreasi cocktail berbasis Arak Bali.
Kampung Jajanan menghadirkan ragam jajanan khas Bali dan Nusantara, lengkap dengan pertunjukan live cooking Babi Guling yang melibatkan ibu-ibu PKK dan para pemuda desa.
BFF 2025 juga diramaikan oleh berbagai kegiatan seni dan hiburan. Setiap malam akan digelar pertunjukan tari tradisional seperti Legong dan Kecak, pertunjukan topeng Bondres, hingga penampilan musisi Gus Teja World Music.
Kegiatan ini berpadu dengan pameran karya lukis, patung, dan kain dari seniman lokal Peliatan yang berlangsung setiap hari dari siang hingga malam.
Lebih dari sekadar perayaan tahunan, BFF 2025 juga menjadi pembuka dari rangkaian menuju Peliatan Royal Festival 2026, perayaan megah 100 tahun Sekaa Gong Gunung Sari.
“Selain kuliner, kami juga ingin mengenalkan kembali kekayaan seni pertunjukan Bali seperti tari Legong, Kecak, dan lainnya sebagai bagian dari identitas budaya yang harus terus dijaga dan diapresiasi," kata Tien.
"Kami juga menghadirkan pameran lukisan dan patung dari karya tangan seniman Bali, sebagai wujud penghargaan terhadap kreativitas lokal,” terusnya..
Diselenggarakan berkat kolaborasi antara Puri Agung Peliatan, Desa Adat Peliatan, dan JA+ Creative, BFF 2025 berlangsung pada 17–20 Juli 2025 di Alun-Alun Desa Peliatan.
Rumahnya di Bali Diterjang Banjir, Nana Mirdad Sempat Khawatirkan Kondisi Anak-anaknya |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Denpasar, Rabu 17 September 2025: Hujan Ringan Merata |
![]() |
---|
Pasokan Listrik di Bali Dijaga Tetap Stabil di Tengah Banjir September 2025 |
![]() |
---|
Banjir Bandang Terjang Bali, Bagaimana Pasokan Listrik? |
![]() |
---|
Turis Terlalu Banyak, Ini Negara-Negara yang Berlakukan Aturan Keras untuk Atasi Overtourism |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.