Sabtu, 4 Oktober 2025

5 Populer Regional: Sosok Nadia Anak Koruptor Suka Hedon - Kasus Perdagangan Bayi ke Singapura

Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com. Mulai sosok Nadia anak koruptor hingga kasus perdagangan bayi.

Kolase: Tribun Jabar/ Muhamad Nandri Prilatama, Kompas.com/Agie Permadi, Tribunpekanbaru.Com/Istimewa, Dan Tribun Pekanbaru/Rizky Armanda
BERITA POPULER REGIONAL - Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com. Berikut rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com. Mulai sosok Nadia anak koruptor hingga kasus perdagangan bayi. 

TRIBUNNEWS.COM - Berita populer regional dimulai dari terungkapnya sosok Nadia Rovin Putri.

Namanya menjadi bahan perbincangan publik setelah memberikan kesaksian dalam sidang kasus dugaan korupsi di lingkungan Pemkot Pekanbaru, Riau, pada Selasa (15/7/2025).

Nadia sendiri merupakan anak dari seorang terdakwa Novin Karmila.

Dalam sidang, hakim Pengadilan Tipikor di Pengadilan Negeri Pekanbaru membongkar Nadia yang suka hidup hedon.

Kemudian adanya kasus perdagangan bayi ke Singapura.

Kasus ini ternyata mulai terbongkar saat orang tua bayi melapor karena bayaran yang diterima masih kurang.

Orang tua itu hendak menjual anaknya seharga Rp10 juta hingga Rp16 juta.

Akan tetapi, perekrut atau pelaku hanya menyerahkan uang Rp600 ribu kepada orang tua bayi atau tidak sesuai kesepakatan harga.

Berikut selengkapnya rangkuman berita populer regional selama 24 jam di Tribunnews.com: 

1. Sosok Nadia Rovin Putri, Anak Koruptor Novin Karmila Suka Hedon, Minta Tas Branded hingga BMW

Sosok Nadia Rovin Putri menjadi perhatian ketika hadir dalam sidang korupsi yang menjerat sang ibu, Novin Karmila, di Pengadilan Tipikor di Pengadilan Negeri Pekanbaru, RIau, Selasa (15/7/2025).

Nadia hadir sebagai saksi untuk ibunya yang merupakan mantan Plt Kepala Bagian Umum Sekretariat Daerah (Setda) Pekanbaru.

Siapakah Nadia Rovin Putri?

Nadia saat ini tercatat sebagai mahasiswa sebuah universitas swasta di Jakarta.

Ia baru masuk sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Politik dan Pemerinah pada tahun ajaran 2024/2025 lalu.

Ia memiliki akun TikTok bernama @nadyaarovinn yang saat ini sudah tak lagi aktif.

Nadia terakhir kali mengunggah video di akun TikToknya itu pada 31 Maret 2019.

Saat hadir sebagai saksi untuk ibu, Nadia beberapa kali membuat Hakim Delta Tamtama keheranan dengan gaya hidupnya.

Dalam percakapan WhatsApp antara Nadia dan Novin yang ditampilkan saat persidangan, terungkap Nadia kerap meminta dibelikan tas-tas branded.

Tas-tas branded itu termasuk Prada, Louis Vuitton (LV), hingga Gucci, yang semua harganya di atas Rp20 juta.

Baca selengkapnya.

2. Tagihan Uang Seragam SD Negeri di Tangsel Rp 1,1 Juta, Kepsek Cantumkan Rekening Pribadi

UANG SERAGAM - Nur Febri Susanti (38), seorang ibu rumah tangga asal Pamulang, harus menelan pil pahit setelah kedua anaknya gagal melanjutkan sekolah di SD Negeri Ciledug Barat, Kota Tangerang Selatan. Penyebabnya, Febri tak sanggup membayar biaya seragam sekolah yang mencapai Rp1,1 juta per anak.
UANG SERAGAM - Nur Febri Susanti (38), seorang ibu rumah tangga asal Pamulang, harus menelan pil pahit setelah kedua anaknya gagal melanjutkan sekolah di SD Negeri Ciledug Barat, Kota Tangerang Selatan. Penyebabnya, Febri tak sanggup membayar biaya seragam sekolah yang mencapai Rp1,1 juta per anak. (TribunTangerang/Ikhwana Mutuah Mico)

Seorang ibu rumah tangga di Kota Tangerang Selatan, Banten bernama Nur Febri Susanti (38) mengaku diminta uang pembayaran seragam sekolah anaknya sebesar Rp1,1 juta.

Nur Febri tak memiliki uang sehingga anaknya terancam tak dapat bersekolah di SD Negeri Ciledug Barat, Kota Tangerang Selatan meski sudah diterima.

Ia menambahkan kepala sekolah memintanya mencari sekolah lain jika tak dapat melunasi biaya seragam.

"Kepala sekolahnya bilang, kalau saya tidak sanggup, lebih baik cari sekolah lain saja," bebernya, dikutip dari TribunTangerang.com, Kamis (17/7/2025).

Biaya seragam Rp1,1 juta meliputi pakaian muslim, baju batik, rompi, topi, atribut, serta buku paket pelajaran. 

Menurut Febri, biaya tersebut sangat besar lantaran anaknya diterima di sekolah negeri.

Febri mencurigai rekening pribadi kepala sekolah yang dicantumkan dalam tagihan seragam.

"Anak saya sudah diterima, tapi saat daftar ulang disodori daftar biaya seragam Rp1,1 juta. Itu harus lunas dan ditransfer ke rekening pribadi kepala sekolah," tandasnya.

Baca selengkapnya.

3. Pengakuan Kades di Kampar Riau usai Rumahnya Digeruduk Warga, Dituding Hamili Janda

RUMAH KADES DIGERUDUK - Desa Pulau Permai, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, mendadak menjadi pusat perhatian publik setelah beredarnya rekaman suara yang diduga melibatkan Kepala Desa (Kades) Jhonnery dalam skandal asusila dengan seorang wanita berinisial M. Rekaman itu memicu amarah warga, hingga ratusan orang menggeruduk rumah sang kades pada Rabu malam (14/5/2025). Kini, Jhonnery dinonaktifkan dari jabatannya.
RUMAH KADES DIGERUDUK - Desa Pulau Permai, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau, mendadak menjadi pusat perhatian publik setelah beredarnya rekaman suara yang diduga melibatkan Kepala Desa (Kades) Jhonnery dalam skandal asusila dengan seorang wanita berinisial M. Rekaman itu memicu amarah warga, hingga ratusan orang menggeruduk rumah sang kades pada Rabu malam (14/5/2025). Kini, Jhonnery dinonaktifkan dari jabatannya. (Istimewa)

Ratusan warga menggeruduk rumah Kades Pulau Permai, Kecamatan Tambang, Kampar, Riau bernama Jhonnery, Rabu (14/5/2025) malam. 

Para warga meluapkan kemarahannya setelah mendapat kabar Jhonnery menghamili janda.

Pemerintah Kabupaten Kampar telah menonaktifkan Jhonnery dari jabatan Kades.

Jhonnery membatah berselingkuh dengan janda dan akan melaporkan orang yang memfitnahnya.

"Akan tetapi saya tetap dan laporan saya di Polda Riau tetap saya lanjutkan." 

"Di Polda Riau, kita menunggu antrean penyidik," tuturnya, dikutip dari TribunPekanbaru.com.

Menurutnya, tuduhan para warga janggal karena tak pernah punya hubungan dengan janda berinisial M.

Istri Jhonnery, Nur Asia, memberikan pembelaan dan menegaskan keluarganya baik-baik saja.

Baca selengkapnya.

4. Sosok Karmila Muhidin, Viral Anak Gubernur Kalsel Jadi Komisaris Bank Daerah, Gagal di Pileg 2024

KOMISARIS BANK KALSEL - Kolase foto Karmila Muhidin, anak  Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhidin yang jadi komisaris bank daerah. Karmila Dilantik oleh ayahnya sendiri Muhidin, pada 14 Juli 2025 kemarin.
KOMISARIS BANK KALSEL - Kolase foto Karmila Muhidin, anak Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhidin yang jadi komisaris bank daerah. Karmila Dilantik oleh ayahnya sendiri Muhidin, pada 14 Juli 2025 kemarin. (Kolase: dprdkalselprov.id, infopemilu.kpu.go.id, dan Bank Kalsel)

Berikut sosok Karmila Muhidin, viral anak Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhidin yang jadi komisaris bank daerah.

Nama Karmila Muhidin menjadi sorotan setelah dilantik oleh ayahnya sendiri sebagai komisaris non-independen, pada 14 Juli 2025 kemarin.

Selain Karmila Muhidin, ada tiga nama lain yang turut dilantik.

Dikutip dari Instagram resmi Setda Prov Kalsel, mereka Subhan Nor Yaumil sebagai komisaris utama non-independen, Riza Aulia sebagai komisaris independen, dan Widya Ais Sahla sebagai komisaris independen.

Sementara pelantikan Karmila Muhidin menimbulkan pro dan kontra.

Tak sedikit warganet menyinggung soal dinasti politik hingga praktik nepotisme yang dilakukan oleh Gubernur Kalsel Muhidin.

Terlepas dari berita di atas, siapa sosok Karmila Muhidin?

Dirangkum dari infopemilu.kpu.go.id, Karmila Muhidin diketahui lahir di Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, pada 17 November 1990 silam.

Ia masih tergolong muda, baru berumur 35 tahun.

Karmila Muhidin merupakan anak pertama dari pasangan Muhidin dan Fathul Jannah.

Dirinya memiliki tiga orang adik, Rahmah Hayati Muhidin; Nur Rahman; dan Ahmah Muzaki.

Baca selengkapnya.

5. Kasus Perdagangan Bayi ke Singapura Terbongkar: Orang Tua Melapor karena Bayaran Kurang

PELAKU PENJUALAN BAYI- Sebanyak 12 pelaku penjualan bayi berhasil diungkap Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Senin (14/7/2025). Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan menjelaskan pihaknya mendapatkan informasi awal adanya penculikan anak yang kemudian dikembangkan hingga terungkap kasus perdagangan bayi.
PELAKU PENJUALAN BAYI- Sebanyak 12 pelaku penjualan bayi berhasil diungkap Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Senin (14/7/2025). Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan menjelaskan pihaknya mendapatkan informasi awal adanya penculikan anak yang kemudian dikembangkan hingga terungkap kasus perdagangan bayi. (Tribun Jabar/ Muhamad Nandri Prilatama/KOMPAS.COM/AGIE PERMADI)

Kasus sindikat penjualan bayi ke Singapura terungkap berkat laporan salah satu orang tua di Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar).

Menurut Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, orang tua itu juga hendak menjual anaknya seharga Rp10 juta hingga Rp16 juta.

Akan tetapi, perekrut atau pelaku hanya menyerahkan uang Rp600 kepada orang tua bayi atau tidak sesuai kesepakatan harga. Adapun bayi sudah dibawa ke tempat penampungan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat.

Seorang pelaku mengaku kesal kepada orang tua yang menjual bayinya itu.

"Aku benci orang tuanya. Dia yang menjual, tapi dia yang melapor. Dia menjual anaknya Rp20 juta," kata pelaku ketika dibawa ke Gedung Unit PPA Polda Jabar, Kamis (17/7/2025), dikutip dari Tribun Jabar.

Lantaran pelaku tak kunjung melunasi pembayaran, orang tua itu memutuskan melapor kepada polisi.

Para pelaku yang ditangkap dijerat pasal tindak pidana penculikan anak di bawah umur dan atau perdagangan orang sebagaimana dimaksud dalam pasal 83 UU nomor 17 tahun 2016 tentang penetapan Perpu nomor 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dan atau pasal 2 dan atau pasal 4 dan atau pasal 6 UU RI nomor 21 tahun 2007 tentang TPPO dan atas pasal 330 KUHP dengan ancaman pidana maksimal 15 tahun.

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved