Rabu, 1 Oktober 2025

Siswa SMA di Garut yang Akhiri Hidup Gara-gara Dibully Teman, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Buka Suara

Dirinya hanya bisa memastikan, beberapa aspek yang nantinya mungkin bisa disampaikan terbatas penyebab terjadinya insiden bukan hasil investigasi

Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
SISWA SMA DI GARUT MENINGGAL - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti saat ditemui awak media usai rapat kerja (raker) dengan Komisi X DPR RI, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/7/2025). Mu'ti turut buka suara soal kasus kematian siswa SMA di Garut berinisial P (16) yang meninggal diduga karena alami perundungan di sekolah. [Rizki Sandi Saputra] 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menanggapi soal adanya kasus kematian siswa SMA di Garut, Jawa Barat akibat aksi bullying oleh teman-temannya.

Kata Mu'ti, saat ini Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah melakukan penanganan dan pendalaman.

Dirinya memastikan, insiden bullying itu bukan terjadi di Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang baru berlangsung pekan ini.

"Jadi kasus di Garut itu sedang didalami oleh KPAI, tapi penyebabnya bukan karena MPLS. Saya tegaskan, penyebab kematian yang bersangkutan bukan karena MPLS," kata Mu'ti saat ditemui awak media usai Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi X DPR RI di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/7/2025).

Sejauh ini hasil investigasi terhadap kematian siswa tersebut belum bisa disampaikan kepada publik.

Dirinya hanya bisa memastikan, beberapa aspek yang nantinya mungkin bisa disampaikan hanyalah terbatas pada penyebab terjadinya insiden tersebut, bukan pada hasil pemeriksaan.

Baca juga: Siswa SMA di Garut Akhiri Hidup Diduga Karena Di-bully Teman-temannya

"Tapi (meninggalnya) karena sebab lain yang nanti itu beberapa akan diungkap ke publik. Dan mohon maaf kami tidak bisa menyampaikan hasil investigasinya kepada masyarakat luas, karena memang itu untuk kalangan terbatas saja," tandas Mu'ti.

Sebelumnya, P (16) seorang anak SMA kelas 10 di Kabupaten Garut, Jawa Barat ditemukan meninggal dunia di rumahnya sendiri dalam kondisi tak wajar.

Anak tersebut diduga mengakhiri hidup lantaran menerima perundungan atau bullying di sekolahnya.

Ia merupakan siswa SMA 6 Garut.

Tewas Tak Wajar

Dikutip dari TribunJabar.id, P diketahui ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tak wajar di area luar lantai dua rumahnya pada Senin (14/7/2025) subuh.

Kasatreskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin mengatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan atas kasus tersebut.

Tim Inafis Polres Garut juga ungkapnya, kemarin pagi telah melakukan serangkaian tugas.

"Sampai hari ini kami sedang melakukan penyelidikan," ujarnya kepada awak media, Selasa (15/7/2025).

Peristiwa ini sebelumnya viral di media sosial, bahkan mendapat respon langsung dari Wakil Bupati Garut Putri Karlina.

Di media sosial ibu dari P juga sempat mengunggah bahwa anaknya menjadi korban bullying lantaran melaporkan anak-anak lain yang kedapatan mengisap rokok elektrik di lingkungan sekolah.

"Awalnya anak saya dituduh melaporkan teman2 nya yang nge vape di kelas pdhl dia sama sekali tidak melakukan itu," 

"Pada suatu hari anak saya mau dipukul rame2 sama teman sekelas nya tangannya di pegangin dan udh mau di pukulin tapi Alhamdulillah anak sy berhasil kabur ke ruang BK," tulis ibu dari P di aku Instagram miliknya.

Tribunjabar.id telah mendatangi kediaman keluarga korban, satu di antara keluarga membenarkan bahwa akun Instagram yang viral tersebut milik ibu korban.

Pihak keluarga mengatakan bahwa mereka tidak berkenan untuk dimintai keterangan atas meninggalnya P.(*)

 

Disclaimer

Berita ini tidak dimaksudkan untuk menginspirasi siapapun untuk melakukan tindakan mengakhiri hidup. Jika pembaca mengalami gejala depresi dan berpikir untuk melakukan tindakan serupa, silahkan mendatangi pusat kesehatan mental atau psikiater.

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Caption: SISWA SMA DI GARUT MENINGGAL KARENA BULLYING - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti saat ditemui awak media usai rapat kerja (raker) dengan Komisi X DPR RI, di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/7/2025). Mu'ti turut buka suara soal kasus kematian siswa SMA di Garut berinisial P (16) yang meninggal diduga karena alami perundungan di sekolah.
[Rizki Sandi Saputra]

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved