Minggu, 5 Oktober 2025

Dedikasi Tak Pernah Sepi: Sri Handayani Tetap Mengajar Meski Hanya Satu Murid di Kelas

Sri, guru kelas I di sekolah yang berada di kompleks Alun-alun Utara Keraton Solo itu, justru menganggap kehadiran satu murid sebagai momen istimewa

|
Editor: Eko Sutriyanto
TribunSolo.com/Andreas Chris
SATU-SATUNYA SISWA - Suasana pembelajaran di SDN Kauman 27 Solo untuk kelas I di SPMB tahun ajaran 2025/2026, Selasa (15/7/2025) pagi. Diketahui bahwa ini kali pertama SDN Kauman 27 hanya mendapatkan satu siswa dalam Sistem Pendaftaran Murid Baru (SPMB). 

TRIBUNNEWS.COM, SOLO -  Tahun ajaran baru di SDN Kauman 27 Solo dibuka dengan pemandangan tak biasa.

Di tengah tren minimnya pendaftar jalur domisili, hanya satu murid yang tercatat masuk Kelas I yakni Abrizam Wahyu Irtaza (6).

Meski begitu, semangat belajar tetap terasa hangat di ruang kelas, berkat dedikasi seorang guru yang menolak menganggap kondisi ini sebagai hambatan.

Sri Handayani, guru kelas I di sekolah yang berada di kompleks Alun-alun Utara Keraton Solo itu, justru menganggap kehadiran satu murid sebagai momen istimewa.

Ia tetap mengajar dengan sepenuh hati, tidak berbeda dari saat menangani puluhan siswa di tahun-tahun sebelumnya.

“Saya akan selalu memprioritaskan murid dan membuat anak tersebut merasa nyaman, tidak sendiri,” ujar Sri saat ditemui di ruang kelas, Selasa  (15/7/2025) pagi.

Baca juga: Sejumlah Siswa Baru SMAN 1 Bandung Tidak Kebagian Meja Saat MPLS, Begini Tanggapan Dedi Mulyadi

Meski hanya berdua di dalam kelas, Sri memastikan interaksi tetap hidup.

Ia mengaku memiliki sejumlah kiat agar Abrizam merasa betah dan tidak kesepian.

“Kami punya strategi agar anak merasa nyaman dan kerasan di sini,” ujarnya.

Pendekatan tersebut terbukti berhasil.

Dalam pantauan di lapangan, Abrizam tampak aktif mengikuti kegiatan belajar, bahkan saat jam istirahat ia luwes berbaur dan bermain dengan siswa dari kelas lain.

“Bisa dilihat, anaknya bermain dengan teman-teman kelas yang lain. Dia cepat akrab,” tambah Sri.

Sri juga menegaskan bahwa proses pembelajaran tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Tak ada perlakuan khusus meskipun hanya ada satu murid.

“Penanganannya tetap sama seperti ketika saya mengajar 10 murid atau lebih. Tidak kami beda-bedakan,” tuturnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved