RSUD Linggajati Minta Damai, Beri Uang Rp 5 Juta kepada Irmawati Usai Bayinya Meninggal
Pihak rumah sakit juga berharap agar Irmawati dan keluarga tak menggembar-gemborkan bayinya meninggal karena keterlambatan penanganan medis.
Penulis:
Mario Christian Sumampow
Editor:
Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan suami istri Andi dan Irmawati harus menerima kenyataan anak pertama yang dinanti selama 7 tahun, justru meninggal dunia akibat dugaan keterlambatan penanganan (malapraktik) medis RSUD Linggajati, Kuningan, Jawa Barat.
Sejumlah petinggi rumah sakit sudah mendatangi rumah Andi dan Irmawati. Mereka mengucapkan belasungkawa sekaligus memberikan uang santunan.
Baca juga: Hotman Paris Bela Irmawati: Bayinya Meninggal, RSUD Linggarjati akan Digugat
"Cuma sebatas uang santunan saja, sedikit uang santunan, 5 juta," kata Irmawati saat diwawancara di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (12/7/2025).
Nominal itu tentu tak sebanding bagi mereka. Waktu 7 tahun pernikahan bukan waktu yang sebentar bagi Andi dan Irmawati untuk menggapai harapan mereka: memiliki momongan.
"Iya, sebenarnya 5 juta itu istilahnya enggak ada apa-apanya dibandingkan dengan nyawa anak saya ya. Apalagi ini anak yang ditunggu-tunggu selama 7 tahun," tuturnya.
Irma juga menekankan ihwal sempat ada intervensi dari pihak rumah sakit agar dugaan malapraktik ini tidak digembar-gemborkan. Mereka meminta 'jalur damai'.
Tentu, proses memberi maaf diakui Irma tidak mudah. Ada perasaan mengganjal di dalam dirinya jika mengingat setiap proses yang ia lalui saat ditangani di rumah sakit itu.
"Oh iya, ada (intervensi). Sempat ada meminta damai dari pihak rumah sakitnya. Meminta maaf dan ngasih sedikit santunan," ujarnya.
"Kalau memaafkan sih ya berusaha buat memaafkan. Cuman masih ada ganjalan saja di hati," sambungnya dengan nada getir.
Tentu tidak sedikit biaya yang dikeluarkan Andi dan Irma mulai dari proses kontrol kandungan hingga persiapan segala hal demi menyambut kehadiran si buah hati.
Uang santunan yang diberikan rumah sakit disebut Andi tidak cukup untuk menutup semua biaya pengeluaran.
"Wah, kalau ditotal enggak tahu berapa-berapanya. Cuman kan tenaga, materi, waktu. Ke Bandung saja, periksa, habis 5 juta buat obatnya saja. Belum ongkos, belum makan," ungkap Andi.
Irmawati mengalami pecah ketuban dan dibawa ke IGD RSUD Linggarjati pada Sabtu, 14 Juni 2025. Namun, ia tidak segera mendapat tindakan medis darurat dan baru menjalani operasi sesar pada Senin, 16 Juni. Bayinya dinyatakan meninggal dalam kandungan.
Hotman Paris Desak Dedi Mulyadi Usut Tuntas Dugaan Malapraktik RSUD Linggarjati |
![]() |
---|
Hotman Paris Bela Irmawati: Bayinya Meninggal, RSUD Linggarjati akan Digugat |
![]() |
---|
Advokat Diingatkan Tidak Lakukan Malapraktik saat Menjalankan Profesi, Merugikan Pencari Keadilan |
![]() |
---|
Viral Pria di Padang Pariaman Ngaku Buta usai Cabut Gigi, Keluarga Laporkan Klinik |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.