Senin, 29 September 2025

Penerimaan Siswa Baru

Penambahan Jumlah Siswa Sekolah Negeri di Jabar Berpotensi Bunuh Swasta, Disdik Singgung Kualitas

Rencana aturan penambahan rombel di Provinsi Jawa Barat untuk sekolah negeri dinilai mencekik sekolah swasta. Disdik Jabar buka suara

Istimewa via TribunJabar.id
MENJERIT - Foto ilustrasi para siswa SMA Bhakti Putra Indonesia di Kampung Cicariu, Desa Cikarang, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, Jawa Barat, sedang belajar di kelas. Rencana Pemprov Jawa Barat menambah jumlah rombongan belajar (rombel) di sekolah negeri membuat sekolah swasta menjerit. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat berencana menambah jumlah rombongan belajar atau rombel dari 36 menjadi 50 siswa per kelasnya.

Rencana tersebut akan diterapkan di sekolah negeri yang berada di Jabar.

Sontak, hal tersebut membuat sekolah swasta merasa dicekik.

Salah satunya SMA Bhakti Putra Indonesia yang berada di Kampung Cicariu, Desa Cikarang, Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut.

Jenal Mustofa selaku kepala sekolah langsung merespons saat mendengar adanya rencana dari Pemprov Jabar tersebut.

"'Kami semua menjerit," ujarnya, dikutip dari TribunJabar.id.

Ia menuturkan, aturan tersebut memberatkan bagi sekolah swasta.

"Buat kami aturan ini memberatkan. Forum Kepala Sekolah Swasta (FKSS) di Garut pun dapat keluhan yang sama semuanya menjerit," ujar Jenal, Rabu (2/7/2025).

Jenal mengatakan bahwa aturan tersebut memperkecil masuknya siswa baru ke sekolah swasta karena kuota untuk sekolah negeri ditambah.

Bahkan, di tahun 2025 ini, sekolahnya baru menerima 13 calon siswa baru.

Jika aturan ini resmi dijalankan, maka kondisi tersebut akan makin parah.

Baca juga: Nasib SMA di Kota Bandung, Baru Dapat Belasan Siswa di SPMB 2025 Imbas Kebijakan Pemprov Jabar

"Jelas ini membunuh kami, membunuh secara perlahan. Soal ini kami juga tengah aktif membahasnya di FKSS," kata Jenal.

Ia juga menyinggung Program Penanggulangan Anak Putus Sekolah (PAPS) di wilayah pelosok yang tak begitu berpengaruh lantaran tidak semua anak memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan.

Padahal, niat awal sekolah yang dipimpin Jenal didirikan di selatan Garut ini didasari untuk membantu anak yang ingin melanjutkan pendidikan.

"Biasanya kan kalo tidak masuk ke negeri, pilihan mereka ya ke swasta, itu dipilih karena mereka ingin sekali bersekolah," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan