Rabu, 1 Oktober 2025

Berita Viral

Beruang Madu Tertabrak Truk di Kalimantan Terekam Kamera, Videonya Viral dan Picu Amarah Netizen

Viral video beruang madu tertabrak truk di Kalimantan. Netizen marah, desak perlindungan satwa langka segera diperkuat.

Editor: Glery Lazuardi
Instagram/about.kaltim
BERUANG MADU TERTABRAK TRUK- Beruang madu tertabrak truk saat menyeberang jalan di Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur. (Instagram/@aboutkaltim) 

TRIBUNNEWS.COM, KALTIM - Viral di media sosial, seekor beruang madu tertabrak truk di Tanjung Redeb, Berau, Kalimantan Timur. Videonya memicu amarah Netizen.

Beruang madu merupakan spesies beruang terkecil di dunia dan menjadi satu-satunya jenis beruang yang hidup di Asia Tenggara.

Satwa ini dilindungi oleh undang-undang karena populasinya yang terus menyusut akibat deforestasi, perburuan liar, dan konflik dengan manusia.

Pulau Kalimantan termasuk wilayah Berau, adalah salah satu habitat alami beruang madu.

Namun, alih fungsi hutan menjadi perkebunan, tambang, dan permukiman membuat wilayah jelajah beruang semakin sempit.

Detik-Detik Beruang Madu Tertabrak Truk di Kalimantan

Video beruang madu tertabrak truk itu disebar di akun media sosial Instagram @aboutkaltim.

Insiden terjadi saat beruang madu menyeberang jalan.

Secara tiba-tiba, truk yang dikemudikan sopir melintas.

Seperti dilihat dari video tersebut, terlihat suasana jalan dan kendaraan berat di lokasi kejadian.

Unggahan @about.kaltim telah ditonton ribuan kali dan menuai ratusan komentar dari warganet yang menyuarakan keprihatinan.

Pasca kejadian itu, banyak yang berharap agar pihak berwenang turun tangan mengusut insiden ini, serta memperkuat upaya perlindungan terhadap satwa langka Kalimantan.

“Sedih banget lihatnya, semoga segera ada tindakan agar kejadian kayak gini nggak terus terulang".

"Mkin hilang tempat tinggalny maknya bnyk hewan yg sering laulalang di jalan ksian mereka hrus dpt perhatian khusus dri pemerintah".

"Sungguh miris tahun demi tahun rumah mereka hutan hutan di babat untuk di jadikan tambang dan sawit". 

Pasca kejadian itu, beruang madu berupaya bangun dan pergi dari lokasi tersebut.

Baca juga: Warga Kulon Progo Diamankan karena Pelihara Satwa Langka Secara Ilegal, Ada Owa dan Beruang Madu

Baca juga: Hasil Penyelidikan Awal Anak Gajah Tertabrak Truk di Malaysia: Tidak Ditemukan Kelalaian Sopir

DIAH - Anak gajah bernama Diah berlindung diantara kaki induknya saat pertama kali dikenalkan ke publik di Batu Secret Zoo Jawa Timur Park (JTP) 2, Kota Batu, Jawa Timur, Rabu (21/5/2025). Anak gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) lahir pada 21 April 2025 dari pasangan gajah jantan bernama Andalas dan gajah betina Nazumi yang merupakan spesies gajah Sumatera. Bayi gajah tersebut lahir dalam kondisi sehat dengan berat 86 kilogram. SURYA/PURWANTO
DIAH - Anak gajah bernama Diah berlindung diantara kaki induknya saat pertama kali dikenalkan ke publik di Batu Secret Zoo Jawa Timur Park (JTP) 2, Kota Batu, Jawa Timur, Rabu (21/5/2025). Anak gajah Sumatera (Elephas Maximus Sumatranus) lahir pada 21 April 2025 dari pasangan gajah jantan bernama Andalas dan gajah betina Nazumi yang merupakan spesies gajah Sumatera. Bayi gajah tersebut lahir dalam kondisi sehat dengan berat 86 kilogram. SURYA/PURWANTO (Surya/Purwanto)

Induk Gajah Saksikan Kematian Anaknya

Sebelumnya kejadian serupa terjadi di Malaysia saat seekor anak gajah ditabrak. 

Seekor anak gajah tewas tertabrak truk saat menyeberang jalan bersama induknya di negara bagian Perak, Malaysia, pada 11 Mei 2025.

Insiden memilukan ini, terjadi bertepatan dengan Hari Ibu Internasional dan menarik simpati luas dari netizen, setelah sebuah video viral memperlihatkan induk gajah berdiri di samping anaknya yang telah mati.

Video yang beredar secara daring, direkam dari kendaraan yang melintas, menunjukkan induk gajah menempelkan kepalanya ke sisi truk, seolah-olah berusaha mendorong kendaraan itu agar melepaskan anaknya yang tergeletak tak bergerak di bawah kolong truk.

Menurut media lokal Sinar Harian, kecelakaan terjadi sekitar pukul 2 pagi di Jalan Raya Timur-Barat, melibatkan sebuah truk pengangkut ayam.

Yusoff Shariff, Direktur Departemen Perlindungan Satwa Liar dan Taman Nasional Perak (Perhilitan), mengatakan pihaknya menerima laporan insiden tersebut, sekitar pukul 3:30 pagi.

“Staf kami telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan operasi pemantauan dan berupaya mengevakuasi induk gajah guna dipindahkan ke wilayah yang lebih aman,” ujarnya.

Yusoff memperkirakan usia induk gajah tersebut antara 25 hingga 27 tahun, dengan berat sekitar 2,2 ton.

Bangkai anak gajah telah dipindahkan dan akan dikuburkan.

Kronologi Kejadian

Harian The Star Malaysia melaporkan bahwa Kepala Polisi Distrik Gerik, Inspektur Zulkifli Mahmood, menyampaikan penyelidikan awal yakni pengemudi truk, pria berusia 28 tahun, melihat seekor gajah besar di sisi kanan jalan.

Karena hewan itu tampak sedang merumput, pengemudi menganggap situasi aman dan melanjutkan perjalanan.

“Namun beberapa saat kemudian, seekor anak gajah tiba-tiba keluar dari hutan di sisi kiri dan mencoba menyeberang jalan. Jarak yang terlalu dekat membuat pengemudi tidak sempat menghentikan truk, dan tabrakan pun tak terhindarkan. Anak gajah itu tewas di tempat,” jelas Zulkifli.

Ia menambahkan, induk gajah yang marah kemudian merusak bagian depan truk.

Pengemudi tidak mengalami luka.

Video kejadian ini menuai simpati luas di media sosial. Banyak netizen mengekspresikan duka mereka atas tragedi ini.

“Betapa sedihnya sang induk, menunggu anaknya yang tak kunjung keluar dari kolong truk. Ia memiliki hati seorang ibu, meski hanya seekor hewan,” tulis seorang netizen.

“Seolah-olah induk gajah itu masih berharap anaknya hidup,” ujar yang lain.

Beberapa netizen menyoroti fakta bahwa insiden menyedihkan ini terjadi tepat pada Hari Ibu Internasional.

Jalan Raya Timur-Barat dikenal sebagai lokasi yang rawan konflik manusia dan satwa liar, terutama karena semakin menyusutnya habitat gajah.

Perhilitan menyarankan pengendara untuk menggunakan jalan ini antara pukul 11.00 hingga 16.00 guna mengurangi kemungkinan bertemu satwa liar, menurut laporan media setempat.

Pada November 2024, Yusoff mengumumkan pembangunan Suaka Gajah Perak, yang bertujuan mengurangi konflik manusia-gajah di wilayah tersebut.

Suaka ini, ditargetkan rampung pada tahun 2029, menurut laporan Malay Mail.

(TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNKALTIM)

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved