Sabtu, 4 Oktober 2025

Oknum Brimob Keroyok Anggota TNI di Gorontalo Bareng Warga, Motif Tersinggung Diminta Pindah Motor

Dua anggota Brimob melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI di Gorontalo. Adapun motifnya karena tidak diterima untuk memindahkan motor.

Tangkapan layar dari akun Instagram @gtlo.karlota
TNI DIKEROYOK - Potret sejumlah anggota TNI Gorontalo mendatangi Polres Gorontalo pada Rabu (5/6/2025). Belakangan beredar video anggota TNI dikeroyok oleh dua anggota Brimob. Ternyata motif dari pengeroyokan tersebut karena pelaku tidak diterima saat diminta korban memindahkan sepeda motor yang menghalangi jalan. Kini, kedua belah pihak telah bertemu dan melakukan mediasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Insiden pengeroyokan dilakukan oleh oknum anggota Brimob Polda Papua Barat terhadap seorang anggota TNI di sebuah perumahan di kawasan Polres Gorontalo pada Rabu (4/6/2025).

Adapun pengeroyokan tersebut sempat viral di media sosial lewat sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @gtlo.karlota.

Pada video tersebut, tampak massa yang berada di lokasi kejadian.

Lalu, terlihat ada seseorang yang diduga anggota Brimob berteriak-teriak dan meminta anggota TNI yang dimaksud untuk keluar.

Mulanya, pengeroyokan tersebut dinarasikan oleh akun tersebut karena masalah asmara.

"Viral!!! Beredar video amatir baku sapu antara para personil TNI vs Brimob di Polres Gorontalo. Dugaan sementara karena asmara," tulis akun tersebut.

Namun, narasi tersebut dibantah oleh Kepala Penerangan Korem 133/Nani Wartabone, Kapten Inf Suyono.

"Ini hanya salah paham, tidak ada motif asmara,” katanya pada Kamis (5/6/2025).

Pelaku Tak Terima Ditegur Korban untuk Pindahkan Motor yang Halangi Jalan

Dikutip dari Tribun Gorontalo, Suyono menuturkan motif adanya pengeroyokan tersebut lantaran adanya salah paham antara pelaku pengeroyokan dengan korban.

Baca juga: Nasib Penembak 2 Anggota Brimob di Kulon Progo, Beli Air Gun Lewat Facebook, Terancam 10 Tahun Bui

Dia mengatakan ada dua anggota Brimob yang tidak diterima dengan perkataan anggota TNI yaitu saat korban meminta pelaku memindahkan motor yang menghalangi jalan di kawasan perumahan Polres Gorontalo.

Pasalnya, anggota TNI yang menumpang becak motor (bentor) tersebut ingin masuk ke perumahan tersebut 

Ternyata, pelaku tidak terima dengan permintaan korban. Akhirnya, pengeroyokan pun tak terelakan.

Adapun sosok yang pertama kali melakukan pemukulan adalah anggota Brimob Polda Papua Barat, Ipda Arianto yang pada saat kejadian tengah mengambil cuti dinas dan pergi ke Gorontalo.

Suyono mengatakan aksi pengeroyokan tersebut tak hanya dilakukan anggota Brimob saja tetapi juga oleh tujuh warga.

Sementara, saat kejadian, Suyono menuturkan Ipda Arianto dalam kondisi mabuk.

‎"Karena oknum anggota Brimob itu mabuk jadi dipukul anggota TNI itu bareng temannya dan tujuh masyarakat," jelasnya.

Di sisi lain, Suyono mengungkapkan sebelum dan saat melakukan pengeroyokan, anggota Brimob tersebut tidak tahu jika korban adalah anggota TNI.

Adapun pelaku baru berhenti memukul setelah mengetahui bahwa korban adalah anggota TNI.

‎“Jadi awalnya mereka nggak tahu dia anggota TNI. Setelah bilang ‘saya anggota’ baru berhenti dipukul,” ujar Suyono.

Insiden ini pun sempat membuat anggota TNI lainnya tidak terima dan melapor ke Polres Gorontalo.

‎"Semalam anggota TNI karena tidak terima dilaporkan lah ke Polres Gorontalo, buat laporan karena pemukulan itu," ujarnya.

Akibat pengeroyokan tersebut, korban mengalami lebam di mata sebelah kiri.

Setelah insiden tersebut, pelaku dan korban telah dipertemukan dan menjalani mediasi.

Sebagian artikel telah tayang di Tribun Gorontalo dengan judul "BREAKING NEWS: Seorang Anggota TNI Gorontalo Dikeroyok 2 Brimob Papua Barat Bersama 7 Warga"

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Gorontalo/Arianto Panambang)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved