Senin, 29 September 2025

Penelepon Misterius Ngaku Polisi Peras Kadisnakertrans Boalemo Rp100 Juta, Ancam Bunuh Anaknya

Kadisnakertrans Boalemo terjebak pemerasan, anaknya diancam! Berikut kronologi kejadiannya.

|
Editor: Endra Kurniawan
TribunGorontalo.com/Istimewa
KORBAN PEMERASAN - Suasana pertemuan Amel Musa dan ayahnya Yakob Musa. Amel Musa sempat menjadi korban pemerasan hingga ancaman pembunuhan di Kota Bekasi, Jawa Barat. 

TRIBUNNEWS.COM, Boalemo - Yakob Musa, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, menjadi korban pemerasan oleh seseorang yang mengaku sebagai anggota kepolisian.

Peristiwa ini bermula pada Sabtu, 31 Mei 2025, ketika putrinya, Amel Musa, yang sedang menempuh pendidikan tinggi di Bekasi, Jawa Barat, dilaporkan hilang.

Ancaman Terhadap Amel

Amel menerima panggilan telepon dan pesan WhatsApp dari pelaku yang menuduhnya memiliki utang ratusan juta rupiah.

Pelaku mengancam akan membawa Amel ke ranah hukum jika tidak mengikuti instruksi yang diberikan.

"Anak saya ditelepon dan diancam akan dibawa ke kantor polisi karena katanya punya utang besar. Pelaku pura-pura jadi polisi. Karena takut, Amel ikuti semua yang diminta," ungkap Yakob Musa kepada TribunGorontalo.com pada Selasa, 3 Juni 2025.

Baca juga: 3 Kesalahan 6 Oknum Polisi di Makassar yang Aniaya dan Peras Warga Takalar, Begini Nasibnya Sekarang

Pelaku juga menyadap handphone Amel dan menginstruksikan agar ia menjauh dari lingkungan sosialnya.

Sehingga keberaaan Amel tidak diketahui orang lain.

Pada malam yang sama, istri Yakob menerima panggilan dari Amel.

Namun, suara yang terdengar bukanlah suara Amel, melainkan suara pria yang meminta uang sebesar Rp100 juta.

"Pelaku bilang kalau uang tidak segera ditransfer malam itu juga, anak saya akan diperkosa bahkan dimutilasi. Kami panik luar biasa," ujar Yakob menahan tangis.

Upaya Pencarian

Setelah mendengar ancaman tersebut, Yakob dan istrinya segera berangkat dari Gorontalo ke Jakarta dan melaporkan kejadian ini ke Polres Bekasi.

Pihak kepolisian langsung mencari keberadaan Amel, namun ia belum ditemukan dan nomor handphone-nya tidak bisa dihubungi.

Pada Minggu, 1 Juni 2025, seorang teman Amel menerima pesan singkat dari akun media sosialnya yang berisi permohonan bantuan: "Tolong saya."

Pesan tersebut memberi harapan bahwa Amel masih hidup dan berusaha keluar dari situasi berbahaya.

Penemuan Amel

Tim IT Polres Bekasi berhasil melacak lokasi terakhir Amel, dan pada Senin, 2 Juni 2025, Amel ditemukan dalam kondisi baik.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan